9

365 54 0
                                    

kini sunoo dan ibunya tengah menunggu polisi dan Sunghoon yg tengah menuju dan memeriksa TKP, tempat Riki dibantai.

"tidak apa-apa, jangan khawatir sekarang"isyarat ibunya menenangkan

"aku harap dia(Riki) tidak apa-apa"balas sunoo yg diangguki oleh ibunya

tak lama sunoo melihat polisi yakni Jay dan Sunghoon kembali keluar dr TKP dan langsung meminta penjelasan pd Jay

"hanya sepeda dan tumpukan sampah.apakah kau yakin itu adalah tempat yg tepat?"Jay

sunoo segera mengeluarkan hp nya dan menulis "apa kau tidak melihat darah disana?"

"tidak, aku tidak melihat darah"

"mungkinkah kau salah?"ujar Sunghoon

sunoo semakin bingung dan khawatir dibuatnya

sunoo menunjuk ke arah samping sembari berusaha berbicara walau tak dimengerti

"apa?"bingung Jay


























"lihat.aku benar, kan?"ucap seorang pengawas cctv yg membuat sunoo bingung ketika melihat sekelompok anak² memutar semua kamera cctv

"apakah tidak ada sudut lain?"Sunghoon

"kelompok anak-anak ini memutar semua kamera"

"untuk jaga jaga tolong lihat sekali lagi"pitah Sunghoon

"omong-omong...kau sebaiknya menguji alkohol pada lelaki ini"ucap pengawas cctv sembari mengeluarkan jas coklat panjang dan tas milik sunoo

ibu sunoo menunjuk barang tsb pd sunoo yg membuat sunoo bingung seribu pikiran

"tuan, ini milikmu, kan?"

"apa yg terjadi?"tanya Jay

"tanyalah sendiri!melemparnya kelantai garasi begitu saja."jawab petugas cctv, tegas

sunoo hanya bisa membuat raut wajah kesal dan tak tau apa-apa lagi

"apakah itu benar?"tanya Jay, lembut

sunoo akan menjelaskannya, namun ia ragu bagaimana ia bisa menjelaskannya

sunoo membuat gerakan tangan dengan gencar untuk membuat polisi tsb mengerti dg suara tak jelas yg keluar sedikit

"maaf..aku benar-benar tidak mengerti"ucap Jay dan dihadiahi dengan Sunghoon yg tersenyum penuh kemenangan, yg pastinya tak terlihat oleh siapapun


"tolong tunggu untuk informasinya."ucap Jay di depan lift

"baik, berkonsentrasilah pada pekerjaan anda"balas Sunghoon yg tengah berada bersama kedua korbannya didlm lift

bukankah itu kesempatan bagus?namun, ia tak begitu bodoh untuk membunuh kedua orng itu di dlm lift. bisa saja polisi tsb mencurigainya karna hanya dirinya orng yg berada diantara kedua korban itu

Sunghoon menatap kearah sunoo dan ibunya

"dia benar-benar mencekikku. aku tidak berbohong. ibu, percayalah"isyarat sunoo

ibu hanya mengangguk paham. "hm, ibu percaya"

sunghoon bersandar pd dinding lift dan melihat isi tasnya yg terdapat berbagai macam pisau dr yg terkecil hingga yg terbesar dan panjang

"sunoo.."panggil ibunya dengan tangannya."pria ini selalu menatap kita dengan mata sipit. apakah kau memperhatikannya?"

sunoo melihat Kedinding lift yg menunjukkan Sunghoon tengah menatap mereka lalu beralih menatap bawah

"mungkin karna dia tidak mengerti apa yg kita bicarakan"balas sunoo dengan pikiran positifnya."selain itu, dia khawatir apakah itu terkait dengan saudara perempuannya"

"tapi bagaimana bisa orang yang tadinya begitu cemas menjadi begitu tenang sekarang?"

Sunghoon yg mengetahui jika dirinya tengah diperbincangkan langsung...

"gadis itu...bukan adik lelaki ku"setelah mengatakannya, Sunghoon berjalan kearah depan sunoo dan ibunya."aku bilang....dia..bukan..adik lelakiku.."jelas Sunghoon

sunoo menatap Sunghoon aneh..

Sunghoon memasukkan tangannya ke dalam tas yg terdengar bunyian pisau² bersentuhan, yg pasti tak didengar oleh sunoo maupun ibunya

ibunya menggenggam tangan sunoo perlahan

sunoo melihat tangan Sunghoon yg gencar beraksi didalam tas tsb

Sunghoon mengeluarkan....
















handphone hitam.

lalu ia memperlihatkan layar hp yg redup."adik lelakiku baru saja mengirimiku pesan, mungkin ada kesalahan"ucap sunghoon

membuat sunoo lega sendiri dan menjelaskan dan menatap ibunya. "kan sudah kubilang, hanya kesalahan ternyata.."jelasnya dengan senyuman

sunoo menatap Sunghoon dan membuat gerakan "aku lega" di depan dadanya

"aku akhirnya lega juga"balas sunghoon

tak lama lift terbuka. Thing..!


"hitam..kemeja, celana kulot hitam..."ucap seorang petugas kepolisian Jake yg tengah mengetik ciri² korban, Riki."Sepatu kulit...coklat"petugas tsb selesai mengetik

"lalu..lelaki ini ada di-ma-na se-ka-rang?"ucap Jake dengan nada bicara mengeja dan gerakan mulut yg jelas

sunoo melihat mulut Jake tsb dan menggeleng pelan

"tidak tau?"sunoo mengangguk.jake beralih mengambil sebuah kertas keterangan pelaku yg sunoo buat

"juga...pria ini memakai topi dan memakai masker, yg berarti wajahnya tidak terlihat."

disisi lain ibu sunoo melihat kearah samping yg terdapat Sunghoon yg tengah duduk disamping dirinya tak jauh dr tempat sunoo berada

Sunghoon yg melihat itu langsung memberi gerakan kepala sopan begitupun ibu sunoo

"Hahh...apa tidak da hal lain yg diingat?tinggi?tubuh seperti apa?"tanya Jake

Sunghoon mengangkat tangannya."ini..aku punya kesan. tingginya sekitar 1,7 meter, sangat kurus..dan--"

"tuan..aku akan bertanya padamu sendirian. tolong diam dulu"Pintah Jake."kau tidak dapat ikut campur dalam file pertanyaan orang lain, mengerti?"

"ya, maaf."ucapnya dan sedikit membungkuk

"Hei.apa kau buta.ha?!pak polisi akan mengurusnya, paham?"ucap seorang pak tua yg tengah tidur di kursi sebelahnya dengan ditutupi jacket

•MIDNIGHT•

Midnight [SungSun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang