sebelum baca, vote dulu, lalu komen, sip!
.........jungwon berusaha berdiri kembali dan mencoba menjauhkan sunoo dr orang bejat seperti Sunghoon
"kau mundurlah.."titah jungwon dan menatap Sunghoon yg kini berbalik badan menghadap mereka berdua lalu menunjukkan satu-satu dr mereka
"aku bilang aku pasti akan membunuh seseorang dr kalian."
"apa yang kau maksud?" tanya jungwon berjaga-jaga dg sunoo yg berjalan mundur selangkah dg pisau yg masih ia todongkan
"ibunya ada disini, kan?"ucap Sunghoon dg seringainya
jungwon kaget saat Sunghoon mengetahui dan bahkan mendengar bahwa ibu sunoo berada disekitar sini
jungwon sekarang tau kelicikan Sunghoon si gila ini. berpura-pura pingsan sebelumnya.
jungwon melihat Sunghoon berjalan keluar gang yg pastinya akan membunuh ibu sunoo jika ia tak bisa membunuh anaknya
"tidak."
•
Sunghoon berkeliling dikerumunan mencari keberadaan ibu sunoo yg kini juga tengah mencari keberadaan anaknya
mereka berempat berlomba-lomba mencari satu sama lain.
hingga akhirnya ibu sunoo melihat Sunghoon tak jauh dihadapannya dan berhenti ditempat
Sunghoon juga melihat ibu sunoo dihadapannya dan tersenyum seperti anak SMA yg baru pulang sekolah lalu menemui ibunya.
"ibu.."ucap Sunghoon dan menghampiri ibu sunoo yg memohon dg tangannya untuk tak menyakiti dirinya dg suara serak bercampur tangis
Sunghoon seakan tengah berakting agar tak dicurigai ditengah banyaknya orang ini. ia harus bersikap sebagai anak dengan wanita tua ini
Sunghoon sok bingung tak mengerti. ibu sunoo memukul dadanya kuat memohon berat pd lelaki licik dihadapannya ini.
"putra?putra ibu?" Sunghoon mencoba mempermainkan ibu sunoo dikeramaian ini. "apakah ibu tau berapa lama aku telah mencari ibu..?" setelahnya ia menunjuk sebuah gang gelap tak berpenghuni tepat disampingnya
"putra ibu disana"sambungnya yg membuat ibu sunoo sedikit ragu dan tak percaya
ibu sunoo berjalan kecil kesamping ingin menghampiri tempat yg ditunjuk itu, namun ia masih tak percaya dan takut jika Sunghoon melukainya disana, atau!membunuhnya disana.
pd aslinya sunoo kini tengah berlarian mencari ibunya dikerumunan
Sunghoon merubah raut wajahnya menjadi datar dan nada suara yg tadinya seperti lelaki SMA kini menjadi lelaki muda pembunuh handal. "aku hilang dia disana." ucapnya sedikit memaksa. "pergilah!"
sunoo melihat ibunya yg akan pergi kesamping dg Sunghoon yg membelakangi dirinya
dg cepat ia berlari menuju Sunghoon dan jangan lupakan sebuah pisau kecil yg ia dapat ditempat perkelahian sebelumnya
berlari sekencang mungkin dg teriakan yg menggelegar. lalu—
"AAARRRRRRGGH!"
CRRKK!!
suara pisau seperti berhasil menusuk tubuh seseorang dg posisi sunoo yg satu tangannya menggenggam pundak Sunghoon dan satunya lagi berada dibawah tubuhnya dan Sunghoon yg berhadapan langsung dg sunoo
posisinya seakan mereka berpelukan krisis. mereka terdiam sesaat dan menatap ibu sunoo di sampingnya yg melihat kejadian anaknya dg lelaki pembunuh itu
setelahnya ibu sunoo berteriak tertahan dan menutup mulutnya perlahan dg tangis yg tak pernah terhenti
darah mulai keluar dan bercucuran kebawah. sunoo memberi isyarat pd inunya bahwa— "jangan datang kemari. aku akan menyelesaikannya."
Sunghoon hanya melirik malas dan sedikit menjauhkan tubuh mereka hingga tatapan keduanya bertemu
yang satu dg tamgisan dan yg satu berwajah biasa dan datar juga seperti menahan sesuatu
"apakah kau pikir ini bisa menghentikan ku?huh??"ucap Sunghoon lalu sedetik kemudian ia kembali mencengkram kuat kedua sisi kepala sunoo. "makanya aku bertanya, apakah kau tau cara menggunakan pisau?"
sunoo hanya diam mencoba melepas kontak matanya dg Sunghoon
"bagaimana caranya?kau menyelipkan pisau?" sambung Sunghoon. "itu hanya melukai tanganmu."
Sunghoon menggenggam kedua tangan sunoo yg berada diperut sunoo
pisau tsb benar-benar mengarah pd perut sunoo dg Sunghoon yg ikut menggenggamnya dg bingung
semua orng disekitarnya melihat kejadian itu sedikit jauh.
sunoo menyeringai dihadapan lelaki penyeringai. lalu menekan lebih dalam pisau tsb pd perutnya sendiri seakan Sunghoon lah yg menusuknya
"apa yang kau lakukan?!"geram dan bingung terjadi pd Sunghoon
setelahnya sunoo melepas tusukan pisau diperut bagian kanannya dan terjatuh kebawah dg darah yg mengalir keluar
pisau kini berpindah ditangan Sunghoon. kini... siapa yg licik?hm?sunoo menggunakan cara itu dan salahkan Sunghoon yg mengajarkannya hal itu secara tak langsung. berbuat licik benar-benar menguntungkan, pikir sunoo.
ibu sunoo berlari menghampiri sunoo yg terduduk dibawah.
sunoo berakting seakan ia benar-benar kesakitan dan menangis keras dihadapan semua orang juga dihadapan Sunghoon
Sunghoon melirik sekitar dan mencoba berjalan pelan seakan menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi
kini.. dunia seakan terbalik. sunoo yg awalnya dijadikan korban oleh kelicikan Sunghoon, kini Sunghoon menjadi korban untuk kelicikan sunoo.
"ini bukan—"
"WAAA!"semua orng bergerak mundur mennauh dr Sunghoon
"ini...bukan aku..! aku tidak melakukannya!"jujur Sunghoon yg terasa sia-sia bagi sunoo.
ibu sunoo mencoba melambaikan tangannya meminta bantuan pd yg lain untuk membantunya. namun Taka da yg bersedia menolongnya dg putranya
Sunghoon berusaha mendekati para kerumunan yg hasilnya tetap sama. Sunghoon linglung ditengah keramaian
"biarkan aku berpikir...biarkan aku berpikir.."kini dirinya seperti orang gila yg berbicara sendiri sambil berjalan random ditengah kerumunan human.
Puk!
puk!
puk!Sunghoon memukul kepalanya kasar seakan frustasi dg semua kejadian saat ini. "gunakan otakmu!gunakan otakmu!" bicaranya pd dirinya sendiri
suara serine polisi terdengar dr kejauhan dan semakin kencang terdengar menuju kerumunan
Sunghoon masih terus bergumam sendiri dan sesekali memukul kepalanya sendiri saat ia tak menemukan titik gelap nya.
polisi masuk dikerumunan dan mencoba menjauhkan semau orng dr kejadian.
gimana nih?sunoo nya pintar juga gk?sampai bikin Sunghoon gila dipart ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight [SungSun] ✓
FanfictionSkenario petak umpet yang mengancam jiwa antara seorang pembunuh berantai dan seorang lelaki tuli seorang Tunarung yang dikejar ditengah kegelapan?oleh seorang pembunuh berantai? bekerja sebagai konselor di call center berbasis bahasa isyarat pembun...