"Ada yg bisa saya bantu?"
"tolong bicara"
"bisakah anda mendengar saya?"
"saya melihat kalian, silahkan beri tahu saya"Sunghoon yg berada di dlm mobilnya langsung beralih melihat Riki yg terluka dg tubuh yg lemas
dengan gusar ia membuka bajunya dan melemparnya asal bersama tawa iblisnya
"saya melihat kalian"
"jika kalian memiliki sesuatu untuk dikatakan, silahkan"departemen kepolisian terus berbicara memberi instruksi
ibunya menarik lengan sunoo yg tengah membaca fungsi dr tombol tsb
"tidak, ayo kita pergi ke kantor polisi"isyarat ibunya
"bisakah kalian berdua mendengarku?"
disisi lain seseorang berjalan kearah mereka dengan pakaian formal abu² khas pekerja kantor dengan sebuah tas kantor
ibu sunoo yg tengah berisyarat dg sunoo pun langsung menarik tangan sunoo mendekat padanya kala melihat Sunghoon yg datang dengan pakaian formalnya tanpa masker
"Tuan dengan jas, bisakah anda mendengar saya?"panggil departemen kepolisian."Halo?bisakah anda mendengar saya?"panggilnya lagi."halo??"
"permisi, maaf menanyakan beberapa pertanyaan..aku pusing.aku mencari saudaraku"ucap Sunghoon seakan pura² tidak tau jika mereka tunarungu dan ikut tak mendengar suara kepolisian tsb
ibu sunoo membawa sunoo dibelakangnya dengan tangan yg berada di tombol darurat
memang licik dan cerdas untuk seorang pembunuh seperti dirinya
"Hei, itu konyol.anda datang dan melihat--"
"Bu, ponsel, berikan aku ponsel."sunoo membuat gerakan isyarat dengan tergesa gesa
"kami perlu memeriksa peralatannya. harap tunggu sebentar"
Sunghoon yg mendengar tuturan kepolisian tsb pun hanya tersenyum kecil dan melihat kearah sunoo yg tengah menulis di hp nya
sunoo memperlihatkannya pd sunghoon
"apakah kau mencari saudaramu?"yg tertulis.
"ya.."sunghoon menjeda ucapannya dan."tidak bisa berbicara?"ucapnya dengan acting yg memuaskan dan gerakan tangan mengarah pd bibirnya, memberi instruksi
sunoo menulis kembali dan memperlihatkan."aku tidak bisa mendengar dan berbicara"
"ah..begitu rupanya"ucapnya paham."adikku dan aku punya janji untuk bertemu didekat sini, tp tiba-tiba aku tidak bisa menghubunginya--"jelasnya
"-- tingginya segini"ucapnya dengan gerakan tangan mengarah setinggi bahu
sunoo melihat tangan tsb dg teliti sembari menggigit kukunya
"atasan kemeja dan sepatu coklat"sambungnya
sunoo melihat Sunghoon sedikit curiga dan akan mengalihkan pandangannya pd ibunya
"apa kau pernah melihatnya?"tanya Sunghoon yg membuat sunoo terkejut
sunoo menggerakkan tangannya "tidak" dan menulis sesuatu seperti "apakah kau melihat pria yg mencurigakan?"
sunghoon yg membaca itu langsung melihat kebelakang dan beralih kedepan kembali
"apakah itu...
aku melihatnya berlari melewati ku dengan topi dan masker"ucapnya yg membuat sunoo semakin gregetan dan sesekali menghentakkan kakinya kecil dengan tangan yg bergetardan menulis "dimana kau melihatnya?"
"itu disana"tunjuk Sunghoon kearah belakang."maaf...apa yang kau ketahui tentangnya?"tanya Sunghoon
sunoo memperlihatkan apa yg ia tuliskan dengan ragu²."jika itu orangnya, tampaknya telah terluka"
"terluka?dimana?dimana kau melihatnya?"tanya Sunghoon mendesak
sunoo menunjuk tempat Riki terluka dengan air mata yg keluar
"dimana tempatnya..?"Sunghoon membuat gerakan sekaan gelisah."itu..tolong, bisakah kau menunjukkannya kepadaku?"ucap Sunghoon
ibu sunoo menarik sunoo untuk berhadapan dengannya dan memberi isyarat."jangan pergi"
"bagaimana perasaanmu?sepertinya dia bahkan tidak berdarah"balas sunoo
ibu sunoo khawatir sembari mengelus dadanya."kalau begitu aku akan pergi denganmu"
"apakah ibu mau ikut?"balas sunoo
ibu sunoo mengangguk beberapa kali dan menatap Sunghoon lalu mengangguk mengiyakan suruhannya
"terimakasih"ucapnya dan membungkuk tanda terimakasih
sunoo menunjuk kearah tempat yg akan dituju dan Sunghoon meniyakan lalu membiarkan skedua orang tsb berjalan dahulu
dirinya diam sejenak ditempat dan menghela nafas, lalu berjalan sembari melihat sekitar
tepat saat itu kedua orng itu melihat Sunghoon yg celingak-celinguk
sunoo segera memberi tunjuk pd tempat yg Sunghoon suruh
dan dirinya hanya bisa mengangguk paham
wiuwiiuwiu!
suara serine polisi terdengar di belakang mereka
sunoo dan ibunya yg melihat cahaya lampu mengarah padanya langsung berbalik dan melambaikan tangannya, lelu berlari kearah polisi tsb meninggalkan Sunghoon yg menatap kepergian kedua korban yg sulit dimusnahkan
"sial, sangat disayangkan."umpatnya
•MIDNIGHT•
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight [SungSun] ✓
Fiksi PenggemarSkenario petak umpet yang mengancam jiwa antara seorang pembunuh berantai dan seorang lelaki tuli seorang Tunarung yang dikejar ditengah kegelapan?oleh seorang pembunuh berantai? bekerja sebagai konselor di call center berbasis bahasa isyarat pembun...