25

267 30 0
                                    

sebelum baca, vote dulu, lalu komen, sip!
.........

masih ditempat dimana sunoo dan Sunghoon berdua disebuah gang setelah sunoo memohon berusaha berbicara sejelas mungkin untuk dilepaskan

Sunghoon terus memojokkannya dan terhenti seketika setelah dirasa tidak ada yg perlu dipojokkan

sunoo melihat di depannya terdapat jungwon yg berlarian di depan gang entah mengejar apa, yg pastinya Sunghoon membelakangi dan tidak kan terlihat olehnya

Sunghoon menotice hal tsb. "apa yang kau lihat, hah?" ucap sipelaku sembari mencengkram kedua sisi kepala sunoo

sunoo menggeleng keras dan kembali melirik sedikit kebelakang Sunghoon

disana masih terdapat jungwon yg berjalan bolak balik entah kenapa, yg membuatnya gelisah sendiri

"kutanya apa yang kau lihat, hah??" kembali Sunghoon mencengkram sisi kepala sunoo agar menghadap padanya

sunoo mulai menangis dan bergerak gelisah mengeluarkan air matanya yg ia tahan sejak tadi agar tak keluar kembali

Sunghoon mendekatkan kepalanya tepat di telinga kanan sunoo. "kau pikir aku akan merasa kasihan ketika kau melihatku seperti itu?huh?" seringai Sunghoon

sunoo masih terisak hingaa— "dasar bajingan."

Hah!

Bruk!!

jungwon datang dr arah belakang Sunghoon dan langsung membanting tubuh pelaku pd dinding gang nan sempit

jungwon menghampiri sunoo untuk mengecek keadaan. "apa kau baik-baik saja?tidak ada yg luka, kan?OHH!—"jungwon refleks membantu sunoo yg tiba-tiba ambruk kebawah saat jungwon menyentuhnya

sunoo menggeleng kuat sembari melihat Sunghoon yg mencoba berdiri lalu memutar-mutar pisau kecil ditangannya seakan bersiap membunuh jungwon saat itu juga. "mati kau!YARRKKH!!"Sunghoon berjalan cepat pd jungwon lalu akan menusukkan pisau tsb pd sikucing

dengan sigap jungwon menahan tangan Sunghoon lalu membalikkan tubuh kurus itu dan mendorongnya pd dinding gang

setelahnya mengambil lengan Sunghoon yg terdapat pisau dan membanting tangan Sunghoon pd dinding dg kuat hingga pisau tsb terlepas dr sangkarnya

lalu membalikkan tubuh kurus itu dg cepat dan memukulnya tepat pd pipi kiri Sunghoon

Sunghoon juga akan membalas, namun ia terlalu bodoh dalam hal berkelahi tangan kosong. yg membuat pukulannya terus meleset hingga jungwon leluasa memukulnya lebih kasar.

Bug!!
Plakk!!

memukulnya dua kali hingga ambruk pd dinding gang dibelakangnya, tak sampai disitu saja!jungwon juga mencoba melumpuhkan Sunghoon dg menendang tulang kering sipelaku hingga terjatuh kebawah

mendapat kesempatan, jungwon kembali menendang perut Sunghoon berkali kali sembari mengumpat kasar.

"mati kau, bajingan!bangunlah, bajingan!brengsek kau pembunuh!dasar orang gila!"

Ctak!
BUGH!
BUGH!
CTAZZH!!

"BRENGSEK!!" Sunghoon yg merasa sangat terpukul langsung berusaha berdiri dan memukul wajah jungwoo tepat dirahang

lalu dg cepat jungwoon kembali melampiaskan amarahnya dg menegakkan tubuh kurus itu lalu membantingnya kebelakang dan dg cepat ia memukul wajah tampan itu lalu memeluk keras lehernya dg tangannya yg kuat

posisinya kini jungwon tengah berada seakan memeluk leher Sunghoon dr belakang tapi dg kedua tubuh yg berada ditanah

Sunghoon memberontak hingga akhirnya ia terdiam tak ada perlawanan, seakan ia pingsan. maybe?

jungwon yg merasakan itu langsung berdiri meninggalkan Sunghoon dibelakangnya lalu menghampiri sunoo yg kini tengah duduk memojok menyaksikan semuanya.

"apakah kau baik-baik saja?"tanya jungwon dg nafas terengah engah

saat melihat wajah jungwon, sunoo teringat dengan adik lelaki didepannya ini. lalu berusaha mengajak bicara dg isyarat pd tangannya

jungwon langsung mengerti seketika entah bagaimana, "adik lelaki ku? adikku??"

sunoo mengangguk saat melihat pergerakan bibir jungwon mengatakan hal itu.

"adikku sudah dirumah sakit, tidak apa-apa!"jungwon berucap dg wajah sedikit senang dan lega. "ngomong-ngomong....ibumu(!)"kata jungwon sembari berusaha memperjelas bentukan bibirnya agar dimengerti sunoo. "ibumu!"ulang jungwon sekali lagi yg diangguki sunoo dg gusar. "ibumu... juga ada disekitar sini. aku menyarankan dia untuk tidak datang- tapi dia mengkhawatirkanmu..!"

sunoo yg mengerti itu langsung mengusap dadanya tanda lega dan berterima kasih pd jungwon.

jungwon tersenyum senang, "terimakasih.. terimakasih banyak." jungwon benar-benar berterimakasih pd lelaki manis seperti sunoo karna telah menolong adiknya, walaupun harus mengorbankan sunoo sendiri

sunoo tersenyum mengangguk dan sedetik kemudian ia tertegun saat Sunghoon berada tepat dibelakang jungwon dg sebuah kaca besar diatas kepalanya lalu—

CTRRR!!!

Kaca tsb di pecahkan tepat dikepala jungwon yg membuat bingkai disisinya mengukung jungwon

sunoo terkejut hingga membuat jantungnya kembali berdetak hebat

"mengapa kau mengatakan aku orang gila?!!" kata Sunghoon sembari menarik bingkai kaca tsb hingga jungwon ikut tertarik kebelakang

lalu membebaskan tubuh jungwon dr bingkai kaca itu dan membuangnya.

sedetik kemudian ia merobohkan tumpukan kursi didekatnya lalu membiarkannya roboh diatas tubuh jungwon yg terkulai lemah akibat serangan mendadak ini

"Kau yg mati saja bodoh!!!" lalu mengambil pot bunga didekatnya dan memecahkannya tepat dikepala jungwon lagi. lalu menendang perut jungwon seperti jungwon menendang perutnya tadi, sembari mengumpat kasar.

"kau adalah bajingan sialan!! sialan kau!!"

terus memukul perut hingga punggung jungwon dibawahnya.

Ctak!
BUGH!
BUGH!
CTAZZH!!

sunoo tak kuat melihat jungwon yg berusaha menolongnya dr awal kini terkulai lemas tak berdaya dihadapannya

kalau itu Sunghoon, dirinya tak mengapa. karna sumber masalahnya hanya sipembunuh gila itu. tapi kalau itu jungwon, ia tak bisa membiarkannya.






"ARRRGGHHH!!!" sunoo mencoba berteriak keras dg pisau yg ia ambil ditanah lalu menodongkannya pd Sunghoon hingga Sunghoon menghentikan aksi gilanya.

lalu menatap sunoo, remeh. "apakah kau tau cara menggunakan pisau?huh?" berjalan menuju tong kecil berisi air lalu membasuh wajahnya

Kangen gak? :)

Midnight [SungSun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang