15

6.2K 1K 288
                                    

"Maafkan saya..hiks..maafkan saya Nyonya..hiks..maafkan saya..hiks.."

Seorang pelayan wanita menangis sembari bersujud dikaki sang Nyonya rumah. Memohon ampunan dengan seluruh jiwa raganya dengan perasaan bersalah didada. Ia menangis mengakui semua kesalahan yang tak dapat dimaafkan oleh siapapun, bahkan mungkin seharusnya tidak untuk dimaafkan.

"Beraninya kau minta maaf setelah apa yang kau lakukan pada ibuku ?!!" Taehyung yang saat itu masih berusia remaja berdiri disamping sang ibu dengan raut wajah marah. Tangannya sudah mengepal kuat bersiap untuk menghajar siapapun.

Nyonya Kim tersenyum masam, menggenggam jemari sang putera agar anak itu tenang.

"Tae..pelankan suaramu. Kau membuat seorang anak ketakutan sayang.."

"Ibu..!"

Wanita yang sudah tak muda lagi namun masih terlihat begitu cantik dan anggun berdiri, menghampiri sang pelayan dan berlutut dihadapannya,"Jadi, siapa nama anak itu..Minjoo-ah ?" Tanya sang ibu kalem sembari menatap lembut seorang anak lelaki yang ia prediksi berumur sekitar 5 tahun itu berdiri ketakutan disamping ibunya.

"Fe-Felix..Lee Felix Nyonya..." Jawabnya pelan. Kemudian ia bersujud dihadapan wanita itu dengan tubuh bergetar,"Sa-saya takkan meminta apapun..hiks..sa-saya akan merawat anak saya sendiri Nyonya..hiks..saya bahkan takkan memakai marga Kim padanya..hiks..saya akan pergi jauh dan berjanji takkan muncul lagi dihadapan anda..hiks jadi saya mohon..hiks..ampuni saya..ampuni anak saya..hiks"

Nyonya Kim terdiam, menatap kalung dileher sang pelayan yang ia tahu itu merupakan benda berharga bagi suaminya. Bahkan dirinya yang merupakan istri sahnya saja tidak diijinkan memegangnyanya. Jika pria itu memberikannya kepada si pelayan, itu artinya suaminya mencintai pelayan ini dan tak ada yang bisa ia lakukan meski hatinya terluka.

Jadi Nyonya Kim memegang kedua bahu sipelayan dan mengangkatnya agar berhenti bersujud.

"Tidak apa. Lagipula tak ada yang bisa kulakukan. Lagipula Suamiku tidak mencintaiku. Kau yang ia cintai, Minjoo-ah.."

Minjoo menatap sang Nyonya tak percaya, bagaimana bisa wanita itu tetap memaafkannya setelah apa yang ia lakukan. Airmata terus jatuh tak tertahankan, merasakan perasaan bersalah yang terus menyeruak. Seharusnya wanita itu mencacinya, memukulnya bahkan membunuhnya karena merebut suaminya. Seharusnya bgitu, tapi kenapa ia masih bisa tersenyum secantik itu meski sudah dilukai ?

"N-Nyonya..sa-saya.."

"Kau tak perlu berhenti dan keluar dari rumah ini. Kau satu-satunya orang yang aku anggap temanku, Minjoo. Aku akan kesepian tanpamu disini. Lagipula, Felix juga anakku. Iya kan ?"

Taehyung melotot mendengar ucapan ibunya, padahal ibunya yang dikhianati tapi kenapa masih bisa tersenyum dan memaafkan semuanya ? Sedangkan ia terbakar amarah yang rasanya akan meledak kapan saja.

Maka Taehyung membanting kuat sebuah pot bunga ukuran besar sembari menatap si pelayan dan anaknya dengan tajam.

"Ibu mungkin sudah memaafkanmu, sialan. Tapi sampai kapanpun jangan pernah bermimpi menjadi bagian dari keluarga Kim. Kau tahu aku kan, Minjoo ? Aku akan membunuh siapa saja yang menghalangi jalanku. Jadi sebaiknya kau jaga putera sialanmu baik-baik.." Geram Taehyung lalu beranjak pergi begitu saja.

Sedangkan Nyonya Kim menghela nafas pelan, ia tahu sekeras apa perangai Taehyung itu. Mirip sekali dengan suaminya yang tempramental dan egois. Ia berdiri sembari membantu Minjoo berdiri juga, menatap Felix lalu mengelus lembut rambut anak itu dengan senyumannya. Kemudian ia menatap Minjoo lagi.

V.O.I.C.E (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang