14

6.5K 1.1K 278
                                    

Jungkook menguap beberapa kali saat baru tiba disekolahnya. Ia masih sangat mengantuk tapi harus tetap kesekolah jika ingin segera lulus. Soal Felix, saat bangun tadi ia tak mendapati anak itu dikamarnya. Mencoba mencarinya tapi tidak ketemu bahkan beberapa kali menelpon tapi tidak dijawab, pada akhirnya Jungkook kembali ke kamar kosnya sendiri untuk mandi dan bersiap. Ada apa sih dengan anak itu ?

Sekolah sudah cukup ramai jadi Jungkook tak bisa beristirahat sejenak.

"Pagi~" Jimin menyapa sembari merangkul pundak Jungkook. Tak lupa ia tersenyum manis hingga kedua matanya tidak terlihat.

"Pagi juga.."

"Lesu sekali. Tidak tidur ya ?"

"Hanya kurang tidur kok.."

Jimin mengerut,"Kau Live sampai malam atau bagaimana ?"

"Bukan. Tetangga kos ku sakit jadi aku membantu menjaganya hingga pagi.."

Decakan Jimin terdengar,"Kau dan segala sisi baik hatimu.."

"Pagi Jimin~" Sapa beberapa gadis yang mereka lewati tapi Jimin tak menanggapi seperti biasanya dan hanya bergumam cuek. Terus berjalan mengabaikan dan membuat Jungkook jadi merasa tidak enak. Bisa-bisa mereka akan menyalahkannya lagi nanti kalau begini.

"Tenang saja. Mereka takkan berani macam-macam denganmu kok.." Ucap Jimin tiba-tiba.

Jungkook sampai menoleh horor, darimana Jimin tahu pikirannya ?

"Kenapa melihatku begitu ? Aku tahu aku tampan tapi biasa saja dong.." Kekehnya pelam sedangkan Jungkook mendengus.

"Sudah sarapan ?"

"Belum. Aku terlalu malas memasak sarapan tadi.." Jawab Jungkook.

"Bagus. Aku juga belum. Ayo makan sesuatu dikantin.." Kata Jimin semangat sembari menarik anak itu kekantin tanpa kekelas lebih dulu untuk menaruh tasnya.

Sampai dikantinpun Jimin langsung memesan makanan mereka tanpa bertanya lebih dulu saking hafalnya dengan menu favorit Jungkook.

"Terimakasih.." Ucap Jungkook ketika Jimin datang bersama beberapa menu sarapan pagi yang memang biasa disediakan dikantin. Jungkook tak pernah sarapan dikantin sebelumnya dan hanya makan siang saja untuk menghemat pengeluaran. Makanan disekolah ini cukup mahal karena memang sesuai dengan kualitas dan rasanya. Jadi Jungkook lebih memilih memakan roti dari minimarket untuk sarapan ketimbang menggunakan beberapa lembar won hanya untuk sarapan saja.

"Menu sarapan kali ini enak, sesuai kesukaanku. Kau jangan sungkan dan makan saja.."

Jungkook mendengus,"Memangnya aku terlihat sungkan ?" Jawabnya dengan cengiran jahil.

"Dasar.." Jimin terkekeh sejenak sebelum kembali memakan sarapannya.

"Oy Jim..disini kau rupanya. Pelatih menyuruh kita berkumpul di lapangan sekarang.." Panggil Mingyu.

Jimin mendesis sebal,"Makananku bahkan belum habis..!" Lalu menatap Jungkook,"Aku tinggal tak apa kan ?"

"Yup.."

"Habiskan susuku juga. Belum sempat aku minum kok..aku pergi ya Jungkook. Nanti jangan lupa menontonku latihan.." Kata Jimin sambil berdiri lalu berlari menuju Mingyu setelah melambai pada Jungkook.

Sekarang Jungkook sendirian. Anak itu hanya mengendikkan bahumya cuek lalu kembali menikmati sarapannya. Karena ini gratis jadi harus ia habiskan tanpa tersisa. Kapan lagi kan memakan sarapan mewah begini, padahal sebenarnya Jimin tak keberatan mengajaknya sarapan setiap hari tapi Jungkook yang menolak. Kalau sesekali sih tak apa tapi kalau setiap hari rasanya seperti tidak tahu diri saja.

V.O.I.C.E (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang