"Nain barang kamu udah siap semua?" Seorang pria dengan setelan jas rapihnya menatap pemuda yang sedang berdiri memunggunginya."Udah uncle" pemuda itu berbalik menatap kembali iris mata hazel dihadapannya dengan tatapan sendu miliknya.
"Kok loyo gitu sih mukanya?"
Yang ditanya menghembuskan nafasnya kasar.
"Uncle...aku tinggal sama uncle aja ya..plisss"
"No boy..mommy mu udah neror uncle karena gak cepet cepet balikin kamu."
Setelah permohonannya ditolak Nain berjalan sambil menghentakkan kakinya..mode ngambek.
Chris tersenyum melihat ponakannya yang sudah berjalan duluan menuju garasi rumah.
✈️
Disepanjang perjalanan yang memakan waktu lumayan lama ini Nain hanya diam saja, raganya di sini di dekat unclenya tapi pikirannya justru melayang bebas seperti melintasi banyak ruang waktu.
"Uncle"
"Kenapa?"
Hening Chris menatap ponakannya heran.
"Aku bisa gak ya ngerubah sikap dan kelakuan aku biar kayak keluarga besar mommy yang lainnya? "
Nain menjeda kalimatnya sebentar, menetralkan perasaan yang berkecamuk dihatinya.
"Aku..aku takut bikin keluarga daddy malu"
Nain merutuki pikirannya sendiri..ayolah sejak kapan alam bawah sadarnya mudah terpengaruh oleh sebuah emosi?
Sedangkan Chris hanya diam karena saat Nain tak butuh jawaban dia hanya ingin didengarkan.
Dan Chris sendiri juga bingung karena dia tau tentang betapa uwaww nya sikap dan kelakuan dari keponakan ajaibnya ini, yang tentu saja bertolak belakang dengan keluarga besar kakak iparnya.
TBC 😊
Terimakasih 🌼

KAMU SEDANG MEMBACA
CUCU ABAH
FanfictionKetika saudaranya memanggil Umi maka Nain memanggilnya Mommy, jika saudaranya memanggipnya Abi dia memanggilnya Daddy, jika yang lainnya memanggilnya Abah dan Ummah maka Nain memanggilnya Opa dan Oma. Tinggal bersama keluarga besar mommy nya yang be...