gara gara es batu🏔

27 31 0
                                    

              Saat orang lain dipaisahkan karena keadaaan
           Namun kenapa kita dipisahakan oleh persamaan.




Setelah Elmira sampai di dapur iapun langsung mengambil batu es.

"Tunggu..... batu esnya berapa ya." gumam Elmira sambil berpikir.

"Mungkin semuanya aja kali ya...... biar bisa banyak membantu." gumam Elmira lagi sambil membawa semua es batu yang ada lemari pendingin.

Elmira pun langsung membawanya ke ruang tamu untuk mengompres jidat Ethan.

Setelah Elmira sampai di ruang tamu ia melihat Ethan yang berbaring di atas sofa untuk meredakan rasa pusingnya.

"Lho, gimana kompresnya orangnya aja udah tidur." gumam Elmira saat melihat Ethan memejamkan mata.

"Saya nggak tidur." ucap Ethan sambil membuka matanya.

"Mana es batunya?." tanya Ethan sambil melirik Elmira.

"Ini....." jawab Elmira sambil berjalan ke arah kanan dan memperlihatkan es batu yang ia bawa.

Ethan yang melihatnya langsung beranjak duduk sambil membulatkan matanya.

"Busetttt...." ucap Ethan sambil melihat es batu tersebut.

"Kenapa....? tanya Elmira polos sambil melihat Ethan dan es batu secara bergantian.

"Buat apa es batu sebanyak itu?." tanya Ethan balik sambil melihat wajah Elmira.

"Buat mandi es." jawab Elmira jutek.

"Ya buat ngompreslah buat apa lagi." ucap Elmira sambil memutar bola matanya jengah.

"Emang ngompres butuh sebanyak itu?." tanya Ethan semakin membuat Elmira bingung.

"Ya.... emang kenapa." jawab Elmira polos sambil mengangkat kedua bahunya ke atas.

Ethan yang mendengarnya hanya menampilkan wajah lesu miliknya.

"Saya hanya butuh beberapa biji." ucap Ethan.

"Bukan semua es batu yang ada di kulkas." ucap Ethan lagi sambil menekankan kata ' kulkas'.

"Kenapa gak bilang dari tadi?." tanya Elmira pada Ethan dengan raut wajah yang mulai kesal.

"Kan kamu enggak nanya." jawab Ethan simple.

"Lah.... trus es batunya mau kemanain?." tanya Elmira dengan wajah yang polos.

"Ya, kamu taruh lagi ke kulkas." jawab Ethan enteng.

"Hah..... es sebanyak ini kembali lagi ke kulkas." ucap Elmira sambil membelalakan matanya sambil melihat pada es batu yang ia bawa tadi.

Ethan yang mendengarnya hanya mengangguk sambil tersenyum karena melihat ekspresi wajah Elmira yang sangat menggemaskan mungkin.

"Semuanya...." gumam Elmira sambil melihat es batu yang banyak ada di belakangnya.

"Iya semuanya." ucap Ethan membuat Elmira mengalihkan pandangannya pada Ethan dengan senyuman penuh harap.

Ethan yang merasa di lihat oleh Elmira langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang berlawanan karena ia merasa jantunya berdetak dengan kenjang seperti akan keluar.

Ethan melirik pada Elmira tapi ia masih memandangnya dengan senyuman yang penuh harapan.

Ia pun buru buru menglihkan pandangannya kembali dan langsung memegan dadanya yang terasa sesak.

"Ayolah aku mohon." gumam Elmira sambil memandan Ethan.

Ethan yang melihatnya sudah tidak kuat lagi ia pun dengan pasrah berkata.

"Iya ayo." ucap Ethan dengan mimik wajah yang memelas.

"HOREEE!." sorak Elmira yang mendengarnya dengan wajah yang gembira.

Tapi tiba tiba rasa bahagia Elmira langsung berubah menjadi biasa.

"Emang enggak papa bantuin?." tanya Elmira pada Ethan karena ia taku Ethan akan kembali sakit.

"Enggak papa demi calon istri." ucap Ethan keceplosan.

Elmira yang mendengarnya langsung membelalakan matanya. Ethan yang merasa salah bicara langsung menutup mulutnya.

"Aduh pake keceplosan segala lagi." batin Ethan merutuki mulitnya.

"Barusan bilang apa?." tanya Elmira dengan mata yang menyelidik.

"Enggak..... enggak bilang apa apa." elak Ethan gugup.

"Tadi aku denger..... bilang apa tadi?." tanya Elmira sambil melihat ke dalam mata Ethan mencari kejujuran.

"Yang mana." tanya Ethan balik pura pura tidak tahu.

"Yang tadi." jawab Elmira.

"Mungkin kamu salah denger." elak Ethan.

"Aku enngak mungkin salah denger." ucap Rlmira kesal.

"Emang aku tuli apa sampe salah denger segala." maki Elmira dalam hati.

"Udah ah mending sekarang kita beresih es batunya tuh udah mulai meleleh." ucap Ethan sambil melirik pada es batu yang sudah mulai mencair.

Padahal itu cuma alesan Ethan aja.

"Oohhh... iya." ucap Elmira yang baru sadar kalo es batuny udah mencair.

"Kalo gitu cepetan nanti lantainya jadi becek lagi." ucap Elmira kesal karena Ethan masih diam saja tidak bergerak seperti patung.

Ethan yang mendengarnya langsung mendekati Elmira dan membantunya membawa es batu.

***

Setelah sampai di depan kulkan Ethan dan Elmira pun langsung menyimpan es batu yang mereka bawa dan menaruhnya ke tempat semula.

"Uuhhh.... selesai." ucap Ethan dan Elmira kompak sambil membuang nafas mereka untuk menghilangkan rasa lelahnya.

"Ternyata beresin es batu segitu cape juga ya." ucap Ethan sambil meregangkan otot ototnya yang terasa pegal.

"Namanya juga kerja, pake tenaga." ucap Elmira sambil menutup pintu kulkas.

Ethan yang tidak mengerti hanya menatap Elmira seakan meminta jawaban.

Elmira yang melihatnya hanya memutar bola matanya jengah.

"Kalo engga pake tenaga mana bisa selesai." tutur Elmira.

"Oh iyaaaa...." ucap Ethan sambil tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ethan dan Elmirapun mendudukan pantat mereka di kursi mejs makan sambil di temani segelas air dingin untuk menghilangkan rasa haus mereka.

Salah satu di antara mereka tidak ada yang membuka suara dan hanya ada keheningan.

"Astaga sakit sekali pinggangku." gumam Ethan sambil meremas remas pinggangnya.

Elmira yang melihatnya hanya tersenyum pasalnya ia melihat raut wajah Ethan yang menggemaskan seperti bayi.

"Hari ini ada acara gak?." tanya Ethan memulai pembicaraan.

Elmira yang mrndengarnyapun mulai berfikir.

"Eeemm.... enggak. Memangnya kenapa?." tanya Elmira balik.

"Kita jalan jalan yu." ajak Ethan dengan wajah yang memohon.

"Emang sakit kepalanya udah ilang?." tanya Elmira karena ia ingat tadi Ethan terbentur pintu karenanya.

"Sedikit sih tapi nggak papa lah." ucap Ethan sambil memegang jidatnya.

Kali ini Ethan berharap Elmira mau jalan jalan bersamanya.

Love Story Between Me And My Bos [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang