part 6

47 51 10
                                    

Elmira yang sudah sampai di kantor langsung menuju meja kerjanya. Tapi, saat Elmira sampai ia tidak melihat meja kerjanya, Elmira melihat ke sekelilingnya mencari meja kerjanya.

"Di mana meja kerjaku." gumam Elmira sambil terus melihat sekelilingnya.

"Apa? Aku salah masuk ruangan." tanya Elmira pada dirinya sendiri.

"Perasaan enggak deh." gumam Elmira.

"Kemarin aku masuk ke sini dan duduk di kursi yang ada di sini." gumam Elmira lagi sambil memperagakannya.

Elmira mulai bingung mencari meja kerjanya entah hilang kemana.

Tiba tiba saja Devid datang ke dalam ruangannya.

"Apa? Pak Devid melihat meja kerja saya." tanya Elmira saat melihat Devid mungkin saja dia tau.

"Meja kerja kamu ada di ruangan pak Ethan." jawab Devid santai Elmira yang mendengarnya langsung membulatkan matanya.

"Tapi ini kan ruang kerja saya pak." protes Elmira karena tidak mau satu ruangan bersama Ethan.

"Itu perintah pak Ethan." ucap Devid.

"Pak Ethan sudah memindahkan meja kerja anda ke dalam ruangannya." ucap Devid lagi.

Elmira yang mendengarnya merasa emosi karena meja kerjanya di pindahkan tanpa izin darinya.

"Jadi, mau tidak mau, sekarang anda satu ruangan dengan pak Ethan." ucpa Devid.

"Tapi.....

Tanpa mendengarkan protes Elmira Devid langsung pergi dengan santainya.

Tiba tiba saja ponsel Elmira bergetar.

Ddrrttttt ddrrttt ddrrtt

Elmira pun langsung mengambilnya dengan kesal dan melihat siapa yang menelponnya. Tapi, di layar ponselnya tidak ada namanya hanya ada nomor yang tidak di kenal.

"Nomor ponsel siapa ini aku tidak kenal dengan nomor ini." batin Elmira sambil memandangi ponselnya.

Elmira pun menekan tombol biru dan menempelkan ponsel di telinganya.

"Hallo." ucap Elmira pada orang di sebrang telpon.

....

"Siapa ini?." gumam Elmira bertanya tanya pada dirinya karena mendengar suara yang sangat pamiliar.

......

Setelah mendengar perkataan yang di ucapkannya pada Elmira. Elmira langsung membulatkan matanya dan bergegas pergi ke ruangan Ethan dengan menggunakan lif.

"Astaga.... kenapa orang itu bisa tau nomor ponsel ku."gumam Elmira di dalam lif.

Setelah pintu lif terbuka di lantai paling atas di perusahsan itu Elmira langsung masuk ke dalam ruangan Ethan tanpa mengetuk pintu.

Ethan dan dua orang pemegang saham di perusahaannya langsung melihat ke arah pintu yang menunjukan Elmira.

Elmira yang di tatap oleh Ethan dengan tajam hanya tersenyum malu.

"Eheheheeehh...." senyum Elmira mengembang dengan terpaksa.

"Astaga..." batin Elmira sambil menahan malu.

"Sekarang kalian boleh keluar." ucap Ethan pada pemegang saham.

Para pemegang saham pun memberi hormat pada Ethan dan langsung pergi dari ruangan Ethan.

Elmira yang melihat pemegang saham melewatinya hanya tersenyum.

"Apa kau tidak bisa mengetuk pintu dulu sebelum masuk." tanya Ethan dingin.

"Tadi kan bapa minta saya untuk cepat datang jadi saya lupa mengetuk pintu." ucap Elmira beralasan.

"Ini kan ruangan saya, jadi kamu harus ketuk pintu dulu." ucap Ethan dengan pandangan yang dingin.

"Tapi kan pak, meja kerja saya ada di sini." ucap Elmira sabar.

"Meja kerja kamu emang di sini, tapi ini ruangan saya..." ucap Ethan jengkel.

"Tapi....

"Cepat kamu kerjakan berkas itu." ucap Ethan pada Elmira.

Elmira pun langsung duduk di meja kerjanya dengan perasaan yang jengkel dan membuka berkas itu dengan kesal.

"Dasar bos pemarah." batin Elmira sambil melirik Ethan dengan ekor matanya.

Ethan yang tidak sengaja melihat Elmira yang sedang pokus membaca berkas hanya tersenyum licik.

"Ini..." ucap Ethan meletakan sebuah undangan di atas meja Elmira.

Elmira yang sedang fokus langsung malihat pada undangan yang di berikan Ethan.

"Apa ini?." tanya Elmira sambil menatap Ethan.

"Itu adalah undangan dari para inpestor perusahaan." jawab Ethan.

"Lalu... kenapa di berikan kepada ku." ucap Elmira heran.

"Kamu itu asisten saya." ucap Ethan sambil memadukan tangannya ke dalam saku celana mahalnya.

"Terus...." ucap Elmira polos Ethan yang mendengarnya hanya bisa menahan emosinya.

"Ya kamu harus datang ke acara itu." ucap Ethan memperluas kesabarannya.

"Ya tapi kenapa harus saya?." tanya Elmira lagi dan membuat Ethan semakin kesal dan jengkel.

"Saya sudah bilang kamu itu asisten saya... jadi kamu harus datang dan kamu di UNDANG ingat itu." ucap Ethan menekankan kata katanya dan langsung pergi menuju pintu.

"Tapikan...." ucap Elmira sambil menunjuk Ethan belum selesai Elmira menyelesaikan kata katanya Ethan langsung berbalik tanpa instruksi.

Ethan yang melihat Elmira menunjuknya hanya menatapnya dengan tajam. Elmira yang di tatap dengan tajam oleh Ethan langsung melihat jari telunjuknya dan menurunkannya secara perlahan.

"Oya... bawa undangan itu jika kamu tidak membawanya maka kamu akan di usir." potong Ethan masih dengan tatapan dinginnya dan langsung keluar dari ruangannya.

Love Story Between Me And My Bos [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang