• hari terburuk •

34 23 0
                                    


#maaf di part ini mengandung kata-kata kasar. Jangan di tiru ok.


"Lo mau pesen apa ley" tanya veza, sekarang leya dan veza sedang berada di kantin.

"Samain aja"

"Lo leya ?" Tanya seorang gadis yang baru saja mendekati leya.

Leya yang bingung pun hanya menjawab dengan anggukan. "Oh, ini ya orang yang ngedeketin Nakula" katanya dengan nada sinis.

"Maksud Lo apa?" Jawab leya tak terima.

"Gimana? Udah dapet apa aja dari Nakula?"

"Jaga omongan Lo" bentak leya dengan menggebrak meja, hingga seluruh yang berada di kantin pun kaget dan pandangan nya tertuju dengan ley. Nakula dan teman-teman nya pun melihat ke arah leya dengan tatapan heran.

"Ups, kayaknya udah dapet banyak nih"
Leya memilih diam dan kembali duduk untuk meredam amarahnya, tanpa membalas perkataan Jesi.

"Ada apa ley" tanya veza yang datang dengan membawa dua mangkuk makanan.

"Nggak tau" jawab leya, dan langsung memakan makanan yang di pesan oleh veza tadi.

"Lo ngapain di sini?" Tanah veza.

"Bukan urusan lo!!"

"Kalau gak ada yang penting, sana pergi" usir veza.

"Bilangin tuh ke temen lo, jangan jadi cewek murahan"

"Gue sobek juga tuh mulut"
Setelah veza mengatakan itu, tampak Nakula mendekati meja leya.

"Eh Nakula" sapa Jesi manja.

"Itu kan cewek yang deketin kamu, udah deh kamu jangan sama dia lagi. Kamu kan kaya, jadi pantes nya sama yang kaya bukan yang miskin" ucapnya dengan panjang lebar.

"Emang dia cewek miskin" kata-kata itu keluar dari mulut Nakula, seketika leya terdiam dan menghentikan makannya.

"Kalian mau nya apa sih?!" Tanya leya dengan benar-benar menahan tangisnya.

"Di sini, Lo bukan siapa-siapa, jadi nggak usah sok jago" kata Nakula lagi.

"Orang miskin itu, tempatnya di perumahan kecil, sekolahnya juga di tempat biasa. Bukan di sekolah elit kayak gini" ujar jesi.

"Kalau bukan karena prestasi Lo, gue jamin Lo juga ngga bakal ada disini, tau diri dulu tolong" lanjutnya lagi, sangat pedas bukan?.

Semakin muak mendengar perkataan kedua orang sinting itu yang memaki dirinya.
"Emang ngejamin orang kaya bisa god attitude, lihat!! Orang kaya dengan mudah menghina memaki orang miskin sedangkan dirinya sendiri seperti anj*ng. Dan Lo Lo Lo semua belum tau siapa gue, jadi jangan harap kalau Lo giniin gue lagi, gue ngga bakal tinggal diam!!"

"Dan Lo Nakula, Lo ngga berhak ngehina gue se dalam itu. Karena Lo sendiri itu bej*t" lanjut leya dengan emosi yang mungkin sudah tertahan dari lama. Leya langsung menggandeng tangan veza untuk keluar dari kantin.

Kenapa veza dari tadi hanya diam? Karena veza juga bingung ingin berbuat apa, sedangkan Nakula adalah orang yang ditakuti di sekolah. Dan Jesi adalah anak dari guru di sini.

Leya dan veza mendudukkan bokongnya di bangku kelas. leya langsung menangis sejadi-jadinya.

"Udah ley, Lo jangan nangis gini"

"Sumpah Nakula berengsek, bisa-bisanya dia menyia-nyiakan Lo, yang sempurna nya masyaallah"

"Terus, Lo kenapa ngga bilang aja ke semua orang, kalau Lo itu bukan orang miskin"

"Gue nggak mau sahabat gue di hina kayak gini terus" cerocos veza, dan leya masih menangis di dalam pelukan veza.


Makasih sudah mau mampir buat baca ceritanya.
Jangan lupa vote, komen dan follow akun aku.
Ig:@nurkhalimah72

Terus pantengin Nakula ya.
❤️^_^

2D2N
°°°



NAKULA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang