• cengeng •

43 18 3
                                    

Pagi yang cerah, matahari bersinar terang dengan sinar yang begitu indah. Leya masih bergelut dengan selimut nya.

Setelah dikurung beberapa jam di rumah Nakula, dan setelah beberapa kali leya membujuk Nakula untuk mengantar nya puang. Dan di pagi ini, sampai-sampai ia belum bangun dari tidurnya karena rasa lelah yang berada di tubuhnya.

"Weh, bangun dek" saka membangunkan dengan sesekali mengguncang lengan leya. Dan yang di bangunkan malah semakin mengeratkan pelukannya kepada guling kesayangannya.

"Leya, bangun!" Dengan sedikit teriakan, dan pas di telinga leya. Akhirnya ley bangkit karena ulah Abang nya.

"Apaan sih elah" ucapnya kesal.

"Bangun dek, udah jam berapa ini. Anak perawan kok bangun nya siang, nanti si Nakula gak suka lagi sama Lo, mampus" kata saka dan langsung berlari keluar dari kamar leya.

"Abanggggg" teriak nya.

Setelah selesai merapikan badannya, leya menuju lantai bawah untuk sarapan pagi. Mata leya tak sengaja menangkap sosok orang yang tadi malam ia temui.

"Ngapain?" Tanya leya.

"Udah bangun?" Tanya Nakula sambil mengambil tangan leya untuk menyuruhnya duduk di sampingnya.

"Hm"

"Kok cuek gitu, nggak ah nggak asik" katanya dengan wajah jutek.

"Terserah" leya sengaja mengerjai Nakula, untuk membalas apa yang Nakula perbuat kemaren kepadanya.

"Ley, sumpah deh jangan gini" kini tangan leya sudah berada di genggaman nakula. Nakula mengelus tangan leya dengan lembut.

"Biarin"

"Lo berdua makan apa enggak, kalau enggak Sono " kata saka, yang dari tadi hanya melihat kedua insan itu berselisih.

"Gue mah niatnya mau makan" kata leya dan segera melepaskan tangan nakula, lalu mengambil nasi dan lauk untuk ia makan. Nakula yang merasa di asing kan, hanya duduk dengan diam, dan memerhatikan leya.

"Lo nggak makan kul" tanya saka kepada Nakula yang dari tadi hanya diam memperhatikan leya makan. Nakula hanya menggeleng lemas.

"Yaudah, gue mau keatas dulu. Kalian jangan macem-macem"

Setelah kepergian saka, Nakula sebisa mungkin membujuk leya supaya tidak marah lagi padanya. Karena tidak ada respon dari leya, tanpa di duga duga, isakan kecil terdengar dan membuat leya menoleh ke arah Nakula.

"Kok nangis" tanya leya.

"Kamu kok cuek sih hiks, aku kemaren kan cuman prnk. Maafin aku hiks, aku nggak bisa kamu cuekin kaya gini hiks" kata Nakula, leya tersenyum tipis dan membawa tubuh Nakula untuk di pelukannya. Nakula merasa nyaman dengan pelukan hangat dari kekasihnya itu.

"Udah jangan nangis, cengeng banget" ejek leya.

"Biarin"

"Yaudah sana, ngga usah peluk lagi" mendengar ucapan leya, Nakula semakin mengeratkan pelukannya terhadap tubuh mungil leya.

"Ley"

"Apa?"

"Kemaren aku udah ngomong sama bunda, besok kita nikah"

Gimana kabarnya?
Maaf Ahir ini nggak bisa update banyak,dan makasih kalian udah bantu vote dan komen.

Loveyougais❤️

NAKULA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang