• aneh •

65 51 27
                                    


"Apakah kata(sayang) bisa mempersatukan orang tanpa adanya perasaan"

••••

"Oke, anak-anak ibu mau nanti yang membantu ibu adalah Nakula" seisi kelas terkejut dengan perkataan Bu ilma, Bu ilma adalah guru bahasa Indonesia, usia masih muda dan memiliki wajah cantik, tapi yang membuat para siswi risih adalah penampilan Bu ilma yang sedikit terbuka dan bisa membuat mata seseorang khilaf, dan gincu merah merona yang berada di bibir mungilnya.

"Gimana Nakula kamu mau kan" leya yang mendengar nada centil dari Bu ilma hanya mendengus kesal, bisa-bisanya guru bertingkah seperti itu.

Nakula hanya menatap datar Bu ilma tanpa perduli apa yang Bu ilma katakan, aga menyikut tangannya ke badan Nakula "tuh, Bu ilma yang bohai nawarin Lo" ucap aga, Nakula hanya melirik sekilas aga, dan menatap leya yang berada di sebrang sana.

"Nakula kamu bisa kan?"

Dengan malas "saya bisa" jawab Nakula dan lihatlah Bu ilma sekarang tersenyum kemenangan, entah rencana apa yang sedang ia rencanakan.

"Tapi leya ikut" lanjut Nakula hingga leya mendelik tak terima, dan Bu ilma mati-matian menahan kekesalannya.

"Kenapa harus bersama leya? saya kan cuma menwarkan kamu" ujarnya seperti tak terima bila Nakula mengajak leya untuk ikut bersamanya.

"Leya wakil saya, jadi dia harus ikut" ucap Nakula tegas dan tak lupa nada dinginnya, jadi Bu ilma mengajak nakula untuk mengikuti seminar di sebuah acara, kenapa harus Nakula?, para murid juga bingung dengan gurunya itu, kenapa harus Nakula sedangkan guru-guru banyak dan lebih bisa di ajak kerjasama bukan?.

"Eh, enggak Bu saya tidak usah ikut" leya mulai membuka suara, dan langsung di beri tatapan tajam dari nakula.

"Tuh kan, leya saja tidak mau,mending hanya kita berdua saja" rasanya sekelas ingin muntah mendengar ucapan Bu ilma.

"Oke, kitabiar adil. meminta saran dari teman-teman gimana?" tawar Nakula.

"Oke, tapi kalau mereka memilih tidak ada leya, kamu harus tetap ikut sama saya" huh pede sekali Bu guru ini.

"Hm, oke temen-temen menurut kalian sebaiknya leya ikut atau enggak" ucap Nakula lantang.

Dengan serempak teman-teman Kula pun menjawab "leya ikut" melihat jawaban dari muridnya pun Bu ilma mendelik tajam tak terima.

"Kenapa kalian memilih leya ikut" tanya Bu ilma.

"Terus, ibu kenapa pengen banget perginya sama Nakula doang" ucap bela, hayoloh mau jawab apa kau.

"Terserah saya" ucap Bu ilma gugup.

.........

"Ley, aku mau ngomong Bentar" Nakula menghampiri leya yang sedang memakan makanannya di kantin bersama veza.

"Mau ngomong apa?"

"Udah ayo, ikut bentar"

Taman belakangan

"Mau ngomong apa kul" tanya leya,dan hanya mendapat tatapan sayu dari Nakula.

"Aku nggak mau ley" ujar nya sambil mendaratkan kepalanya di bahu leya.

"Nggak mau apa" tanya leya bingung+dengan sikap Nakula sekarang.

"Tadi kata aga, Bu ilma suka sama aku,aku nggak suka" rajuknya sambil menenggelamkan kepalanya di ceruk leher leya, leya hanya ter kekeh dengan ucapan Nakula itu.

"Waw, bagus dong. bu ilma seksi lho kul,wah mantap pokoknya"

"Kamu mah"

"Terus maunya gimana?"

"Ya aku nggak mau" ucapnya sambil menggenggam tangan leya erat.

"Kul, kita kayak pacaran beneran deh, padahal kan kita boongan"

"Yaudah kita official mulai sekarang"

Semoga kalian suka sama ceritanya dan jangan lupa vote,comeback,dan follow akun aku ya

Thanks for your

2D2N
°°°

NAKULA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang