[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The Prolog

33. Mimpi Buruk Putra Naga

Selamat Membaca

"Yang Mulia?"

"Mengapa kau di sini?"

Perempuan itu tersenyum, tipis sekali lantaran mendapatkan pertanyaan itu. Tatapan dingin seperti biasa milik suaminya yang tak lagi sedingin dulu, dia memutar tubuhnya sekitar 45 derajat, kemudian memalingkan pandangan ke atas langit.

"Apakah Tuanku melihat bintang itu?" Ye Hwa balas bertanya, alih-alih menjawab pertanyaan sebelumnya.

Meski tak bereaksi dengan ramah, Sang Pangeran Baekje menoleh dengan malas ke atas langit dengan sepasang tangan di belakang punggungnya.

"Anda melihatnya, bukan?" Perempuan itu tersenyum sembari melirik suaminya sesekali, lalu dia mengangkat tangan putihnya untuk menunjuk sebuah bintang yang sinarnya paling terang. "Tak begitu banyak bintang, namun yang itu bersinar paling terang, hingga malam ini tak terlalu gelap seperti sebelumnya."

Baek Min Ho menyadarinya, namun dia memilih untuk diam karena tak memiliki jawaban.

Lalu Ye Hwa kembali bersuara, "itu adalah bintang Raja, itu adalah bintang anda."

Kening Sang Pangeran Mahkota mengernyit, "apa?"

"Itu adalah bintang anda, Yang Mulia."

"Bagaimana kau bisa berkata seperti itu?"

Terdengar tawa kecil yang lembut, "Tuan Seon mengajariku sedikit mengenai perbintangan."

"Begitu."

"Em, lihatlah bintang anda bersinar paling terang, bintang Raja yang membawa banyak peruntungan. Itu sangat menggambarkan diri anda, seorang pemimpin yang baik dan bijaksana, yang akan membawa Baekje pada kemakmurannya."

...

"Aku membenci keluargamu, kerajaanmu, aku sudah berkata aku akan menghancurkan mereka semua."

"Ye Hwa tahu, Yang Mulia. Ye Hwa mengerti perasaan Yang Mulia, karena itu lakukanlah, lakukan apa yang ingin anda lakukan. Hancurkanlah kerajaanku, balaskan dendam itu, Ye Hwa tidak akan menghentikannya lagi."

"Mengapa kau tidak akan? Aku akan menghancurkan seluruh keluargamu, aku akan—"

"Semenjak pernikahan itu, bukankah Ye Hwa telah bersumpah untuk melayani dan mengabdi kepada Tuanku? Ye Hwa tidak akan mengingkarinya, sekalipun Yang Mulia ingin menghancurkan Goryeo."