06. Kisah Kelam Anak Raja

75.3K 10.2K 28.5K
                                    

Selamat membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Selamat membaca~


Hwang Je No terkejut setengah mati ketika sosok yang membuatnya terpukau itu malah terpeleset dan tercebur ke sungai. Dia langsung melemparkan seruling yang ia pegang, lantas berlari menuju ke tepian sungai. Untungnya sungai itu hanya setinggi pahanya, jadi tidak akan membuat seseorang tenggelam.

Dewi penjaga lembah surga bisa tercebur?

Sesaat Je No kebingungan memikirkan itu sembari berlutut di tepi sungai.

"S-siapa!!" Perempuan yang baru saja muncul dari dalam air itu mengeluarkan nada kesal, tubuhnya basah kuyup, dia mengusap wajahnya beberapa kali, menyingkirkan air yang menghalangi pandangan.

Oh, kenapa wanita itu terlihat seperti manusia?

Maksud Hwang Je No, tidak mungkin kan roh bisa tercebur ke sungai dan marah-marah seperti itu?

Dia bukan benar-benar hantu, kan?

Dan ketika pandangan mereka bertemu, saat itulah keduanya sama-sama membungkam. Hwang Je No terpaku melihat sosok berpakaian putih dengan tubuh basah, sementara ekspresi perempuan itu malah seperti melihat hantu di siang bolong.

Dia terbata, "a-anda... Panglima Hwang? Hwang Yong-Geum?!" Lalu mengucek kedua matanya yang kemasukan air, takut salah lihat.

"Uhh, y-ya," Je No mengangguk kaku, dia masih berlutut dengan satu kaki di sisi sungai, "emm... a-apakah nona muda ini... manusia?"

"Huhh??" Son Je Ha menaikkan sebelah alisnya, menatap Sang Naga Emas dengan tatapan heran. Oh sungguh, ini pertama kalinya Je Ha memasang ekspresi seperti itu, "Hwang Yong-Geum, anda tidak sopan," lalu mendengus.

Je No terkejut, dia mengangkat kedua tangannya, "t-tidak! B-bukan itu maksudku! Aku... aku hanya—"

"Apa anda baru saja berpikir saya adalah roh jahat? Oh, atau hantu wanita yang bergentayangan karena dendam?"

Hwang Je No semakin memundurkan wajahnya ketika Son Je Ha dengan kening mengernyit kesal mendekat ke tepi sungai.

"M-maaf... aku sama sekali tidak bermaksud begitu—"

"Ya ampun, ini pertama kalinya ada yang bertanya seperti itu, menanyakan apakah saya adalah manusia?"

"N-Nona, maafkan aku, ini kesalahpahaman," Hwang Je No mulai kebingungan, dia sendiri juga tidak mengerti apakah kata-kata yang dia lontarkan tadi benar-benar memancing kekesalan atau memang temperamen wanita di depannya ini agak...

Oh tapi begitulah wanita.

Mengabaikan kebodohannya, Je No kemudian tersadar dan dia mengulurkan tangan, "maafkan aku karena telah membuat nona muda ini terkejut, kemari, aku akan membantumu."

Sempat menghembuskan napas sepanjang mungkin, Son Je Ha kemudian mengarahkan rambutnya yang menutupi pandangan ke belakang telinga. Dia menambah dua langkah untuk meraih telapak tangan Sang Panglima Perang, sampai pria bertubuh tinggi itu menariknya keluar dari dalam air.

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang