— Dunia adalah neraka bagi orang-orang baik —Liaoyang, 991 M.
"Jangan bunuh anakku! Ku mohon jangan bunuh dia! Dia masih sangat kecil! Ambillah aku! Ambil aku sebagai gantinya!"
Wanita yang cukup berumur menangis, meraung-raung memohon ampun. Melihat anaknya yang masih berusia 1 tahun berada di ambang maut, ia terus meracau, takut belati tajam itu bisa memotong leher putra kecilnya kapan saja.
Sedikit lagi, sedikit saja orang-orang itu bergeser, anaknya dipastikan akan terpenggal.
"Bunuh saja mereka berdua! Dia sudah melihat aksi kita!" Seorang pria yang satu lagi memprovokasi.
"Aku bersumpah tidak akan mengatakannya pada siapapun! Ku mohon jangan sakiti anakku!"
Wanita itu masih menangis, seperti dia akan mengeluarkan darah dari matanya. Wanita tua yang malang, terus berlutut dan memohon belas kasihan.
Dia benar-benar tertimpa kesialan malam itu. Si wanita tua hanya ingin membelikan makanan untuk anaknya di malam hari, namun tanpa sengaja ia melihat aksi mengerikan yang terjadi di salah satu rumah bangsawan Qing.
Sekelompok penjahat— mereka bukan penjahat biasa, orang-orang itu terlihat seperti pembunuh profesional dan sepertinya mereka adalah orang-orang bayaran. Kelompok pembunuh itu ditugaskan untuk membunuh salah satu bangsawan tersohor di Liaoyang dan merupakan salah satu kerabat Kaisar Taizu, bangsawan Qing Yuan Ping.
Sayangnya, wanita malang itu menyaksikan perbuatan kejam itu tanpa sengaja.
Takut kejadian ini akan bocor dan bisa saja terdengar sampai ke seluruh Kekaisaran Song, mereka berniat untuk membunuh wanita ini juga sekaligus dengan anaknya.
"Tuan! Ku mohon tuan-tuanku! Ampuni kami! Aku benar-benar akan tutup mulut seumur hidupku!" Tubuhnya bahkan begitu kurus, bagaimana dia bisa melawan kelompok yang terdiri dari 5 orang itu?
"Kau berharap kami memercayai itu? Kau tahu, sulit untuk memercayai manusia di zaman seperti ini," pria itu menyeringai, belati yang ia genggam terlihat sangat mengerikan. Tajam dan berkilat karena bias sinar purnama di atas sana.
"Tuan! Setidaknya jangan sakiti anakku! Ku mohon, dia masih sangat kecil...!"
"Dia sangat berisik! Lebih baik cepat bunuh saja mereka sebelum orang lain datang! Cepat!"
"Kau benar."
Pria itu mengangkat belatinya tinggi-tinggi, hendak menghunus anak laki-laki dalam cengkeramannya. Wanita itu semakin menangis keras-keras, namun ia tak bisa menggapai anak lelakinya karena tubuhnya ditahan, dia tak bisa meloloskan diri.
"TUAN—!"
DUAGHH!!
BUGHH!
"ARGH!"
"S-siapa itu?!"
"Ada apa?!"
Entah, mungkin wanita itu telah melakukan kebaikan selama hidupnya, bahkan di saat ambang kematian pun Dewa menurunkan bantuan dan menyelamatkan hidupnya.
Pria yang hendak membunuh putranya tadi jatuh setelah dihantam pada bagian perpotongan leher dan bahu. Seseorang yang entah datang darimana, memukul dua orang sekaligus dan membuat mereka tumbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The Prolog
Historical FictionThe Prolog of J's Universe ❝Tentang cinta yang murni, keserakahan, hingga pertumpahan darah yang membawa petaka selama ratusan tahun.❞