Menari di bawah rembulan
Tersirat kilauan percik air
Seperti sutra diterbangkan angin
Seperti lotus merekah sayu
Selamat Membaca~
Kala itu, seluruh atensi tertuju pada satu sosok yang tampak luar biasa di tengah halaman istana. Bahkan para prajurit kerajaan juga sempat kehilangan fokusnya hingga tak menyadari kedatangan tiga orang pria karena asyik menonton pertarungan antara Panglima Perang dengan Algojo Kerajaan.
Tapi seseorang yang baru saja menghentikan pertarungan itu dengan mudahnya - mungkin bisa dikatakan telah menyelamatkan nyawa Panglima Hwang Je No - membuat semua orang terperangah.
Pria tampan dengan kulit semulus porselen, air muka dingin bak dataran es Arktik. Tubuhnya begitu tinggi, membuatnya terlihat mencolok dengan pakaian khas Kerajaan Negeri China.
Jae Hyun tersedak ludahnya sendiri, dia terbatuk sebentar, lalu segera memperbaiki posturnya dan berjalan menghampiri tiga orang tersebut. "Yang Mulia Putra Mahkota," salamnya, dengan suara dan bahasa tubuh yang santun.
Itu adalah Wen Fei Yu, putra sulung Kaisar Taizu dari Dinasti Song. Dua orang pria berbeda perawakan tak jauh di belakang, adalah adik-adiknya. Wen Jun, Wen Ren.
Lalu setelah mendengar Seon Jae Hyun, Guan Yu dan Je No segera membelalakkan matanya. Mereka adalah para pangeran dari Kekaisaran Song! Bagaimana mungkin kesan pertama yang mereka dapat bisa seburuk ini?!
Guan Yu mendengus samar, sempat melemparkan pandangan rendahnya pada Hwang Je No sebelum menyingkir dari hadapan musuh bebuyutannya tersebut. Lalu dia menghadap pada Wen Fei Yu, mengepalkan kedua tangannya di depan dada bersama pedangnya, lalu membungkukkan punggung sedikit.
"Selamat datang, Yang Mulia Putra Mahkota," katanya dengan suara parau yang berat dan khas, "Pangeran Wen Jun, Pangeran Wen Ren," dia kembali membungkuk sekali lagi pada dua orang yang berdiri di belakang Wen Fei Yu.
Dua orang pria yang menggunakan hanfu mewah dengan sutra terbaik dari Tiongkok, menutup bibirnya rapat-rapat sejak tadi. Kedua adik laki-laki Wen Fei Yu yang tak kalah rupawan dan memiliki perangai yang sangat berbeda.
Pangeran dengan fitur wajah tegas dan tajam, rambut legamnya yang diikat tinggi-tinggi, dengan sebilah pedang dalam sarung berwarna perak dan hanfu biru gelap, dia terlihat begitu tinggi dan gagah. Sepasang mata kelamnya begitu memikat namun mengintimidasi. Pangeran Wen kedua, Wen Jun.
Lalu seorang pria di sampingnya yang tampak begitu kalem, dia memiliki perangai lebih lembut. Rambutnya panjang dan jatuh seperti helaian sutra, bentuk wajahnya begitu kecil, dan dia memiliki sorot mata lembut dan jernih seperti air. Hanfu biru langit dengan brokat langka dari Dinasti Song yang dia kenakan, panjang menjuntai hingga menyapu tanah, membuatnya terlihat seperti bangau putih di atas hamparan salju. Cantik dan anggun. Pangeran Wen ketiga, Wen Ren.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The Prolog
Historical FictionThe Prolog of J's Universe ❝Tentang cinta yang murni, keserakahan, hingga pertumpahan darah yang membawa petaka selama ratusan tahun.❞