20. Pedang Bermata Dua

49.5K 6.4K 14.2K
                                    

Selamat Membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Selamat Membaca~


"Na Yoon, kau..."

Wanita itu. Wanita yang selalu dicari-cari oleh Raja selama ini.

Ji Won diam saja, tak berkutik ketika pedang tajam Na Yoon nyaris menempel di lehernya. Dia juga masih terlalu terkejut dengan kedatangan wanita itu.

Na Yoon menatap Ji Won dengan tajam, terlihat sama sekali tak berniat menurunkan pedangnya. "Jika kau berani melaporkan kedatanganku pada Raja, kau akan mendapatkan akibatnya, Seon Ji Won. Aku tidak bercanda."

Setelah bertahun-tahun, wanita ini benar-benar tidak berubah.

Penasihat Kerajaan menghembuskan napas panjang, kemudian tertawa kecil. "Aku sudah mencurigai ini sejak lama. Rupanya benar... kau adalah pemimpin bandit Gwanaksan, Yoon."

Kening perempuan itu mengernyit semakin dalam mendengar kata-kata Ji Won, dia mendekat selangkah.

Sejujurnya, itu memang benar. Na Yoon terkejut karena Ji Won tiba-tiba mengatakan fakta seperti itu.

"Apa Wang So tahu ini?" Tekannya.

Ji Won menggeleng, "tidak. Tenang saja, aku menyimpan spekulasi itu sendiri. Kau tahu aku tidak bisa sembarangan berbicara di depannya jika itu menyangkut dirimu."

Na Yoon mendengus, "Wang So memang selalu seperti itu, aku tidak menyukainya."

Seon Ji Won tertawa, kali ini terdengar agak keras. "Aku tahu kau masih mencintainya, aku juga tahu kau sebenarnya sangat ingin kembali padanya."

Tatapan perempuan itu menajam, "tidak," sahutnya cepat, "kau selalu sok tahu."

"Baiklah baiklah," Ji Won tergelak, "pertama... turunkan pedang ini, kau mengerikan."

Na Yoon sempat ragu, namun pada akhirnya dia mendengus samar sembari menurunkan senjatanya, memasukkan pedang tajam itu ke dalam sarung di punggungnya.

"Aku tidak bisa berlama-lama, Ji Won. Jadi aku akan langsung pada intinya—"

"Tunggu tunggu," Ji Won menyela, "ini sangat mendadak, kau tiba-tiba muncul dan akan pergi lagi begitu saja?"

"Jangan biasakan memotong perkataanku!" Na Yoon kesal lagi, "jika tidak ada hal genting aku benar-benar tidak akan menginjakkan kakiku di Songak."

Seon Ji Won membuang napas sembari mengangkat kedua bahunya. "Jadi... hal genting apa itu?"

"Kerajaan akan mengalami kudeta."

Pernyataan itu membuat Sang Penasihat Kerajaan terkejut setengah mati. Ji Won mengernyit, ekspresinya langsung berubah serius.

Di lihat dari cara Na Yoon berbicara maupun tatapannya... sepertinya wanita itu tidak berbohong.

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang