10. Sang Matahari Menaruh Hati Pada Peony

58.1K 8.3K 21.8K
                                    

Selamat Membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Selamat Membaca~


"So-ya!"

Wanita berambut panjang yang menodongkan pisaunya sembari menginjak dada seseorang itu menoleh ke arah kanan, dia menaikkan alisnya sejenak ketika melihat siapa yang datang dan meneriakkan namanya.

Seong So mengernyit, lalu kembali menatap salah satu bandit yang berhasil dia tangkap malam itu.

Wang Yeol datang bersama Seon Jae Hyun. Oh, meski Pengajar Kerajaan tadi siang pro terhadap keputusan Raja untuk tidak membiarkan Wang Yeol keluar, Jae Hyun kini membantu Putra Mahkota keluar dari istana.

"Nona Oh, kau berhasil menangkapnya," Jae Hyun takjub.

Seong So hanya mengangguk sekali, pedang dengan rumbai merahnya yang indah tidak lepas dari pengawan, nyaris menyentuh kulit leher bandit tersebut.

Meski seorang gisaeng, Oh Seong So tidak bisa diremehkan. Dia pengguna pedang yang terampil, dan juga seorang petarung wanita yang tangguh.

"Kau baik-baik saja?" Wang Yeol turun dari kudanya, ekspresinya khawatir.

"Tidak ada yang perlu anda khawatirkan, Yang Mulia," wanita itu tersenyum tipis, lalu mengangguk, "lalu... apa yang akan kita lakukan pada orang ini?"

Seon Jae Hyun yang baru saja turun dari kudanya, menjajari Si gadis gisaeng, sepasang matanya memicing memerhatikan pria yang berpakaian hitam-hitam yang kepalanya dibalut kain gelap, menyisakan sepasang matanya.

"Dia bukan bandit gwanaksan," katanya.

"Benar," Seong So menyahut dengan cepat, mengiyakan.

Wang Yeol, "apa?" Dia tampak terkejut.

"Dia bukan kelompok bandit Gwanaksan, Yang Mulia," wanita cantik itu mulai bersuara, menjawab kebingungan kekasihnya.

"Tapi... tapi yang menyerang kami di kuil suci adalah bandit gwanaksan, aku melihatnya, So-ya. Aku melihatnya dengan jelas," seperti tak percaya, kening Sang Putra Mahkota mengernyit semakin dalam.

Oh Seong So diam sebentar, lalu melirik Seon Jae Hyun yang juga menatapnya. "Yang Mulia, saya telah mengawasi area sekitar istana kerajaan hingga ke kuil suci sejak pagi, Tuan Seon mengatakan bahwa sesuatu mungkin terjadi hari ini." Pernyataan wanita gisaeng itu membuat Wang Yeol agak tidak menyangka, "berdasarkan apa yang saya lihat, penyerang ritual suci itu ada dua golongan."

"Benar, apa yang anda lihat tadi tidaklah salah, Yang Mulia, mereka memang bandit gwanaksan," Seon Jae Hyun menimpali, "saya menyadari ada yang aneh, karena itu saya meminta Nona Oh untuk segera mengejar mereka."

Wang Yeol sempat terkejut saat Seon Jae Hyun memberitahunya di istana tadi bahwa Oh Seong So saat ini berada di perbatasan desa, sedang mengejar bandit-bandit tersebut. Tapi sekarang dia semakin terkejut ketika mendengar argumen dari Jae Hyun.

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang