3 - Blak Blakan

1.7K 229 37
                                    

Typo? bilang ok..
(AuthorPov)

     Saat di perpustakaan kita pun juga membuka buku catatannya juga kamus kanji yang dia bawa.

     Kita terdiam sejenak dia sedikit berpikir dengan cara apa agar dia bisa mengajari (name).

     Kalau di pikiran kembali (name) memang bukan orang bodoh dalam pelajaran.

"sebenarnya jika di lihat lagi diri mu bukan tidak bisa menghapal atapun menulis kanji tapi kamu hanya kurang berlatih saja" kata kita

"..."

"kalau dibilang kurang berlatih memang bisa dibilang iya.. karena pengaruh waktu juga" ujar (name)

     Kita diam melihat ke arah (name) yang menatap sendu ke arahnya.

"ya maka dari itu--" kata kita

"maka dari itu?" bingung (name)

     (Name) melihat kita dengan wajah kebingungan tapi saat itu juga kita sedikit tersenyum padanya.

"aku akan membantu mu latihan disini, jika dirumah pasti kamu menggunakan sebagian waktumu untuk membantu ibu mu kan?" kata kita

"jadi tidak usah segan bertanya kepada ku mulai sekarang (lastname) san"

     Perkataan kita membuat (name) yang mendengar nya merona tipis disana.

"t-tolong bantuannya! kita san!" ujar (name)

     Kita hanya mengangguk mengiyakan (name) dan mulai melatih hafalan juga tulisan kanji (name) disana.

     Sebenarnya bukan hanya kanji saja yang harus dihafal tapi katakana dan hiragana juga harus.

"..."

"bukan, ini matsu bukan motsu" kata kita

"eh? benarkah?" tanya (name)

"lihat ke arah perbedaan coretannya" kata kita

     Kita menunjuk ke arah coretan garis itu, memang benar itu berbeda tapi kadang juga sulit membedakannya.

"ah ya! itu benar" kata (name)

     Karena jarak yang agak jauh itu kita sedikit kesulitan mengajari (name) jika berhadapan begitu.

     Jadi dia memutuskan berdiri dan pindah posisi duduk bersebelahan dengan (name) disana.

"aku duduk disini saja ya, perimisi--" kata kita

"ya silahkan saja kita san" kata (name)

     (Name) bolak balik melihat kamus juga buku catatannya itu, menulis dan menghafal tidak semudah itu pikirnya.

     (Name) hanya mengangguk mengerti dan memahami semua penjelasan yang kita berikan padanya.

     Tapi di sela sela itu dia baru menyadari jika jarak antara dia dan kita hanya sedikit saja.

     Bahkan aroma harum shampo dari rambut juga harum tubuh kita dia bisa menciumnya saat ini.

'a-astaga! kita san terlalu dekat!' batin (name)

     (Name) hanya bisa diam disana baru kali ini dia berada di sebelah pria bahkan dengan jarak sedekat itu.

"..."

"aroma mu harum (lastname) san" ujar kita

     Perkataan yang sangat jujur itu kita lontarkan dengan santai pada (name) disebelah nya.

First Sight [ Kita Shinsuke x Readers ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang