13. Pulang bareng

299 28 3
                                    

JAN LUPA FOLLOW

HAPPY READING!


"Mpok Danar pulang ya Mpok" pamit Danar pada Mpok Ida. Ia sudah memakai hoodie serta tas sekolahnya.

"Iyaa Nar ati-ati" sahut Mpok Ida.

"Loh, Eneng kok belum pulang?" tanya Mpok Ida melihat Kinar masih berdiri disamping warungnya memperhatikan jalan raya berharap ada taxi atau angkutan umum lainnya yang lewat. Ia sempat meminjam ponsel Mpok Ida untuk menghubungi Kakaknya, namun Kakaknya itu masih ada kuliah jadi tak bisa menjemputnya sekarang.

"Belum ada taxi lewat Buk" sahut Kinar gelisah dengan kedua tangannya menggenggam tali tas yang berada digendongannya.

"Nar, anter dong Eneng ini pulang. Mpok kasihan liatnya" bisik Mpok Ida pada Danar yang berada diatas motornya yang hendak memakai helm.

"Cewek ini kan punya kaki, punya uang Mpok, bisa pulang sendiri" sahut Danar dengan suara biasa, tak berbisik seperti Mpok Ida hingga terdengar ke telinga Kinar.

"Tapi dari tadi ngga ada taxi lewat Nar. Kasihan loh anak perempuan belum pulang jam segini masih nunggu disini" bujuk Mpok Ida merasa kasihan dengan Kinar yang sudah kelihatan lelah, bosan dan gelisah.

"Kenapa Mpok yang minta tolong? Orangnya aja diem. Kalo orangnya perlu batuan, suruh minta tolong langsung Mpok. Danar bukan tipe cowok yang main ngajak cewek pulang bareng" ucapan Danar itu seperti menyindir Kinar.

Mood Kinar semakin dibuat hacur dengan ucapan Danar itu. "Eneng pulang bareng Nak Danar aja Neng biar cepet sampai rumah, biar Eneng bisa istirahat" ucap Mpok Ida yang begitu perhatian padanya.

"Ayoo Neng, kenapa bengong gitu?" Kinar masih memikirkan tawaran dari Mpok Ida untuk ikut pulang bersama cowok ketus sekaligus pemarah itu.

"Lo mau ikut gue gak?" ketus Danar menatap Kinar.

"Udahh ikut aja Neng" suruh Mpok Ida.

"Gue itung sampek tiga, kalo lo belum naik gue tinggal"

"satu" Kinar masih terdiam, Ia memikirkan ancaman Danar yang waktu itu menyuruhnya untuk tidak muncul dari pandangannya. Tapi apa? Dia sendiri yang muncul dipandangnya bahkan menolongnya yang terkunci di dalam kelas. Dan sekarang dia juga mau mengantarnya pulang. Walaupun terlihat seperti terpaksa gitu. Sungguh aneh menurutnya.

"dua"

"ti-"

"Oke gue ikut lo" putus Kinar ikut pulang bersama Danar.

***

Sampailah motor Danar didepan gerbang rumah Kinar yang begitu megah terlihat dari tampak depan.
Kinar pun turun dari motor dengan memegang bahu cowok itu karena motor Danar cukup tinggi.

"Makasih udah nolongin gue sama nganterin pulang. Sorry ngerepotin" ucap Kinar seraya merapikan rambutnya yang terkena angin karena tak memakai helm.

"Iya lo ngerepotin gue" sahut Danar dingin. Cowok itu langsung menancap gas pergi dari sana.

"Kebiasaan banget main pergi aja"  gumam Kinar.

Saat Kinar memasuki pintu utama rumahnya, Ia terkaget melihat Kakaknya berdiri di depan pintu dengan kedua telinganya melipat menatap dirinya.

"Kak Aldo, kok udah dirumah?"

"Baru mau jemput kamu, eh udah ada yang nganterin pulang. Cowok lagi" jawab Aldo membuat Kinar terdiam.

Mr. Grumpy [ TELAH TERBIT! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang