16. Tertangkap

232 20 1
                                    

JAN LUPA FOLLOW DULU

HAPPY READING!



"Kin kaki lo masih sakit? nih udah gue beliin lo makanan lengkap dengan minumnya jadi lo ngga usah ke kantin"

"Udah mendingan. Lo bawa aja lagi itu, atau lo kasih cewek-cewek peliharaan lo itu"

"Tapi ini gue beliin khusus buat lo Kin"

"Gue udah nitip sama temen gue"

"Gak pokoknya lo harus terima ini, tolong hargain gue Kin"

"Mana sini gue yang terima kebetulan gue masih laper" ucap Mita datang dari kantin.

"Nih pesenan lo Kin, burger sama es jeruk" Shila memberikan sekantong kresek pada Kinar.

"Thanks guys" sahut Kinar.

"Lo ngapain masih disini? Udah ditolak kan sama Kinar" kata Nana menatap Hendra.

"Gue gak ada urusan sama lo, jadi lo diem aja"

"Kinar tuh sahabat gue jadi lo nggak usah ganggu dia. Sana pergi, ajak duo babu lo pergi dari kelas ini" Nana mengusir Hendra dan kedua temannya yaitu Sandi dan Martin.

***


Grombolan SMA Sakti sudah menunggu di dijalan menuju sekolah SMA Saraswati. Para murid SMA Saraswati keluar dari gerbang sekolah bersiap tempur melawan SMA Sakti. Semuanya sudah membuka kancing seragam mereka dan ada juga yang mengikat kepala mereka dengan dasi ataupun slayer.

Pasukan SMA Saraswati dipimpin oleh Hendra. Kedua SMA tersebut sudah saling berhadapan. Kubu dari SMA Sakti masing-masing dari mereka membawa kayu balok.

"WOII CEMEN BANGET LO SEMUA PADA BAWA SENJATA" teriak Hendra.

"Tangan kosong lo kalo berani" sambung Martin.

"Gak usah banyak bacot sini serang kita" balas pemimpin pasukan dari SMA Sakti.

"SERAANGGG!" komando Hendra untuk menyerang pasukan lawan.

Saling baku hantam terjadi dijalanan menuju sekolah SMA Saraswati tepatnya berjarak seratus meter dari sekolah SMA Saraswati. Semua warga disana heboh berteriak-teriak menyelamatkan diri.

"Nar! Nar! Sekolah kita diserang lagi sini lo cepet"

"Anjing" umpat Danar berdiri sambil menginjak puntung rokoknya. Danar yang tadinya sedang bersantai di warung Mpok Ida,  tiba-tiba saja Edo datang memberitahunya. Ia membuka baju seragamnya hingga menyisakan kaos hitamnya.

"Yaampun Narr jangan ikutan" tegur Mpok Ida agar Danar tidak ikut terlibat tawuran ini. Namun Danar dan Edo sudah berlari menuju tempat kejadian.

Danar menarik kerah baju anak SMA Sakti dari belakang kemudian Ia hantam dengan pukulan keras. Sedangkan Edo berada dibelakang Danar melindungi Danar dari serangan belakang. Mereka berdua saling melindungi satu sama lain jika terjadinya tawuran seperti ini.

Kumpulan murid yang sedang saling memukul ini terus beriringan menuju gerbang sekolah SMA Saraswati. Para siswi berteriak ketakutan dan memilih berusaha masuk kembali ke area sekolah agar mereka aman.

"Huh! Untung kita belum keluar gerbang sekolah, yang ada malah penyek kita disana" ucap Shila

"Hooh, bisa-bisa snow white kena pukulan lagi" sahut Nana.

"Alah lebay lo Na"

"Eh btw Kinar mana?" tanya Shila.

"Gue tadi narik tangannya Mita" sahut Nana.

"Iyaa tadi gue ditarik Nana"

"Astaga jangan-jangan Kinar kejebak disana lututnya dia kan masih sakit" pekik Nana.

"Aduhh gimana nih" gusar Shila.

"Aaa gue kasian sama Kinar, ntar dia kenapa-napa lagi" Nana ikutan panik.

"Gue susul Kinar dulu yaa" ucap Mita mengumpulkan keberaniannya.

"Ehh jangan Ta, bahaya banget disana" cegah Nana.

"Ya terus kita gimana dong?" kata Mita.

"Kita cari Kinar bareng-bareng" putus Shila.

"Oke gue setuju" sahut Nana.

"Pokoknya kita harus bareng terus, kita nggak boleh mencar" pesan Shila.

"Siaap" sahut Nana dan Mita kompak.

"Na, lo terus pegang tangan Mita jangan sampai lepas. Lo tau sendiri kan Mita orangnya gimana, suka lengah"

"Iyaa Shil gue pegangin dia terus"

"Ta lo jangan kayak orang linglung nanti, tar lo kejebak ditengah kerumunan lagi"

"Siipp gue udah fokus nih, gue pegangin erat tangan lo Na" Mita menautkan tangannya pada Nana.

"Yaudah yuk kita terobos kerumunan itu sampai kita temuin Kinar" mereka bertiga menuju gerbang sekolah.

"Woi kalian mau kemana?" tanya Bian yang memasuki sekolah dengan peluh yang mengucur serta baju seragam putihnya terdapat bercak darah.

"Kita mau keluar nyari Kinar" jawab Shila.

"Jangan bahaya banget disana, apalagi lo cewek-cewek"

"Tapi Kinar kejebak dikerumunan itu" pekik Nana.

"Udah mendingan kalian balik lagi, biar gue yang nyari Kinar"

"Seriusan lo mau nyari Kinar?" tanya Shila.

"Iyaa"

"Okee pokoknya lo harus berhasil nyelametin Kinar sampai disini"

"Siapp gue akan berusaha. Lo doain gue aja" ucap Bian kembali melangkah keluar gerbang sekolah.

***

Suara sirine mobil polisi datang membuat semua siswa yang sedang berkelahi kalang kabut berlari menyelamatkan diri agar tidak tertangkap.

"Nar cepet kabur Nar" ajak Edo

Danar yang akan berlari dari sana, namun Ia urungkan niatnya ikut Edo kabur. "Do lo duluan aja, gue kabur kesana aja"

"Tapi Nar-"

"Udahh lo cepetan kabur duluan" suruh Danar.

Sementara itu seorang gadis tengah terjebak ditengah-tengah orang berlarian. Lututnya yang sakit menyebabkan Ia tak kuat berlari ditambah lagi gas airmata yang dilemparkan polisi membuat penglihatannya berkabut.

"Uhukk uhukk tolong! Tolong!" teriaknya"

Seketika tangannya ada yang menariknya. Entah siapa itu Ia tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Kinar berlari dengan pincang membuatnya ingin menangis sekarang karena tak tahan dengan lututnya yang kaku dan amat sakit.

Mereka berlari mencoba keluar dari kerumunan dan kejaran polisi. Gas airmata terus dilemparkan untuk membubarkan tawuran dan menangkap beberapa murid agar jera.

Danar megerjapkan matanya untuk mencari jalan keluar namun matanya berkabut. Tangannya masih menggenggam erat tangan Kinar. Sampai dipersimpangan jalan mereka berdua dihadang polisi dan langsung menangkapknya.

"Mau kabur kemana kalian? Cepat tangkap mereka" ucap Pak polisi itu. Mereka berdua tak bisa kabur lagi karena sudah dihadang tiga orang polisi.





MOHON MAAF CERITA INI SEBAGIAN DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT

TERIMA KASIH!





Mr. Grumpy [ TELAH TERBIT! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang