JAN LUPA FOLLOW
HAPPY READING!
"Do, Edo!" ucap Kinar memanggil Edo yang sedang bermain basket dilapangan.
Edo pun monoleh Kinar yang berada dipinggir lapangan. "Bentar Bro" ucapnya pada teman main basketnya.
"Kenapa Kin?" tanya Edo menghampiri Kinar.
"Danar gak masuk lagi?"
"Iyaa Kin. HP-nya juga mati, udah gue telepon berkali-kali gak nyambung" sahut Edo.
"Dia kemana ya Do? Gue tanyain adiknya, bilangnya udah berangkat sekolah"
"Hah! Serius lo Kin?"
"Iyaa beneran, Do"
"Kemana ya tu anak?" ucap Edo tampak memikirkan kemana Danar.
"Apa dia kerja?" tebak Edo."Ngga tau, Do. Gue khawatir banget sama dia" ucap Kinar tertunduk lesu.
"Mungkin aja dia lagi kerja full time Kin"
"Hmm iya, Do"
"Kiinnn! Kita nyariin lo. Eh ternyata lo disini" seru Nana datang bersama Shila dan Mita.
"Morning Ceret!" celetuk Edo menggoda Nana.
"Udah gue bilang jangan panggil gue ceret. Lo kira gue tempat minum?" sahut Nana dengan tatapan sinis.
"Kan itu panggilan kesayangan dari gue. Tadi malem kenapa lo nggak bales chat gue? Gue udah nungguin loh sampai begadang"
"Suka-suka guelah"
"Lo berdua ngapa sih?" sela Shila.
"Gue lagi PDKTan nih sama temen lo ini bantuin gue Shil. Mita udah bantuin gue, ngasih nomernya dia" kata Edo sambil melirik Nana.
"Kurang kerjaan banget gue bantuin lo PDKT" jutek Shila.
"Ampun deh, judes banget lo" ucap Edo.
"Do lo suka sama Nana? Nanti gue bantuin asal traktir gue dikantin seminggu, eh sebulan deh" ujar Mita.
"Pemerasan banget lo Ta. Eh gapapa deh demi si ceret. Abang rela ngelakuin apa aja" ucap Edo dengan lebaynya.
"Mitong lo mau musuhan sama gue hah?" kesal Nana memelototi Mita.
"Ahh enggak Na. Becanda doang kok hehe peace" kekeh Mita menampilkan dua jarinya. Mita juga mengkode Edo dengan matanya mengisyaratkan Edo bahwa dia akan membantunya. Edo pun mengerti dengan maksud Mita.
"Yaudah yuk ke kelas. Do, thanks ya infonya"
"Okee Kin. Nanti kalo gue udah tau Danar gue kabarin lo"
"Iyaa Do" sahut Kinar
"Sampai ketemu lagi ceret" ucap Edo tersenyum pada Nana. Nana pun malas melihatnya.
"So annoying" gumam Nana.
***
"Mahalan dikitlah, Bang"
"Yaudah kalo kamu gak mau mah gak apa-apa"
"Ini mesinnya masih bagus dan terawat loh, Bang"
"Okee dua belas juta net gimana?"
"Hmm iya deh Bang" sahut Danar pasrah melepas motor king kesayangannya dengan harga segitu. Ia terpaksa menjual motornya ini untuk manyabung kebutuhan hidup kedepannya. Ia juga sudah berkeliling dari pagi tapi masih belum mendapatkan pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Grumpy [ TELAH TERBIT! ]
Novela JuvenilDidikan keras dari Ayahnya membuat Ia menjadi sosok yang dingin dan susah ditebak. DANAR UDAYANA itu namanya. Remaja yang tumbuh dengan hidup keras yang harus terpaksa menjadi tulang punggung keluarganya. Sosok perempuan cantik yang tak sengaja meng...