"Kebenaran yang keras dapat ditangani, dikalahkan, tetapi satu kebohongan akan menghancurkan jiwamu."
🍃🍃🍃
Happy Reading
"Apriiiilll..... Kangen...." Teriak Zea memecahkan keheningan. April tak tahu kalau yang datang adalah anak-anak Bhayangkari.
Zea langsung memeluk April.
"Eh...Aku juga kangen, Zea!" Mereka pun melepas pelukannya.
"Heh!! Lo kok bisa ada di rumah Bu Lusi sih?" Tanya Ali ketus.
"Ehm...." April bingung cari alasan.
"HAHAHAHHAA Lo pasti jadi pembantu kan di sini biar bisa numpang hidup..." Kini Ali tak hanya meledek tapi juga menghinanya.
"Eh gue pegel nih berdiri di sini. Lo gak ada niat ngajak kita masuk gitu." Kini Praja bersuara. Dia tak ingin ada keributan di rumah pemilik sekolahannya.
"Ya niat gue sih gitu, tapi temen Lo nih resek banget." Duh gimana nih kalau masuk mereka akan tahu?
"Hmm... Kita santai-santai di gazebo belakang saja yaa, soalnya dalem barusan disemprot disinfektan." Elaknya. "Lewat pintu samping!"
Mereka mengikuti April.
"Lo kok bisa sampai gak masuk sekolah, Pril?" Zea penasaran karena April gak ada kabar. Ia mikir kalau April pindah sekolah
"Oh itu, kemarin setelah periksa ke dokter cuma disuruh istirahat saja. Jadi ya sudah gak masuk sekolah aja, masih males gue sama geng resek di sekolah kita."
"Oh kirain aja Lo pindah sekolah."
"Nggak kok. Nah, kalian silahkan santai-santai di sana gue ambilin minum dulu sama cemilan."
"Eh Mabar yok bro!" Praja yang gila game ngajak Ali dan Ryan.
"Eh sandi Wifinya apa?"
"Kalau sayang bilang." Jawab April tapi ketiga orang itu terdiam memikirkan sesuatu.
"Eh kak kenapa melongo Bae? Kalau sayang bilang itu sandi Wifinya."
"Ooooo....." Jawab mereka serempak.
"Gue numpang ke toilet bentar dong harus gue keluarin nih." Ali yang nahan pipis dari tadi sebelum Mabar harus ia keluarin biar lega.
"Astaga bor!!! Keluarin didalem aja yaa bro. HAHAHAHHAA." Ledek Ryan. "Bener-bener sesek yaa lihat body cewek mungil yang cuma pakai piyama sepaha itu sampai gak tahan. Hahahaha...." Mereka berdua tertawa kenceng.
"Wah sialan Lo pada!!!" Ali nimpulin kedua temannya pakai tasnya.
"Ampun, Li."
"Jadi gak ke toiletnya?"
"Iya."
Ali mengikuti April sekalian April mengambil minuman.
"Lah, Lo udah balik Ali mana?"
"Ya mana gue tau, masih ngocok kali."
![](https://img.wattpad.com/cover/286558154-288-k139538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Cinta
FanfictionGita Aprillia bukan seorang siswi yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata seperti teman sekelasnya. Keberuntunganlah yang menyertainya. Diam-diam dia beruntung menduduki peringkat 1, diam-diam dia terpilih nominasi siswa cerdas dan masuk di kelas...