Rafka Ali Zafran.
"Bun, Ali berangkat dulu ya?" Pamit Ali kepada ibunda. Jam 6 pagi Ali sudah bersiap memakai seragam sekolahnya.
"Loh, kok tumben berangkat pagi?" Marta-Bunda Ali, kaget. Ia baru selesai menyiapkan sarapan pagi.
"Iya Bun, ada rapat OSIS."
"Oh ya udah nih dibawa bekalnya. Jangan lupa dimakan!"
Bunda Marta hafal betul dengan anak laki-lakinya, jika sudah sibuk ia akan lupa makan.
"Iya Bun, Assalamu'alaikum..." Ali mencium tangan ibundanya.
"Wa'alaikumussalam. Hati-hati nak, belajar yang benar jangan pacaran!" Ucap Bundanya sambil menahan tawa menggoda anak laki-lakinya yang tak pernah dekat dengan perempuan selain bundanya.
Ali ke sekolah mengendarai motor sportnya berwarna merah diikuti oleh kedua sahabatnya, Praja dan Ryan yang sama-sama mengendarai motor sport.
Ketika mereka mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, Ali menginjak remnya hingga dencitan ban dan aspal terdengar.
"Woeee!!!! Kalau nyebrang lihat-lihat dong!" Bentak Ali setelah membuka helmnya.
"Cari mati yaa Lo!!!!"
Perempuan yang membawa sepeda itu bergetar. Ia merasakan detak jantungnya sedang balapan lari. Ia membayangkan apa jadinya kalau ia tertabrak dan meninggal di tempat.
"Woe, kalau diajak ngobrol itu lihat orangnya bukan malah nunduk!"
"Udah Li, udah... Kasian dia ketakutan gitu. Cabut yuk!" Ucap Ryan menenangkan sahabatnya itu.
"Ahhh....Slamet...Slamet...Slamet..." Ucap April lirih sambil mengelus dadanya.
"Apa Lo bilang? Nama gue bukan Slamet....inget itu!" Ucap Ali yang mendengar ucapan April. Sedangkan kedua temannya menahan tawa.
Akhirnya mereka bertiga meninggalkan April.
Ngeri, batin April. Ia tak mengira hari pertama datang ke sekolah akan ada peristiwa yang menyeramkan, hampir ditabrak, dibentak di tengah jalan. "Huffttt....dasar serigala!"
Ali, nama yang hanya orang terdekatnya yang boleh memanggilnya dengan sebutan itu. Orang lain hanya boleh memanggilnya Rafka. Aneh bukan? Apa bedanya toh orangnya juga sama. Orang yang sama tapi memiliki dua pribadi yang berbeda. Di depan orang tuanya ia bisa bertingkat lembut dan sopan tapi di luar ia bagai serigala.
Ketika geng mereka tiba di sekolah semua siswi sudah bergerombol menyambut kedatangannya. Ada yang senyum-senyum, bahkan ada yang teriak histeris.
Seperti biasa geng Ali mendapat fasilitas parkir di depan gedung sekolah berjejer dengan kendaraan milik kepala sekolah dan para guru sehingga para siswi yang tergila-gila akan ketampanan Ali bisa leluasa menyaksikan indahnya makhluk Tuhan di pagi hari.
Hari ini belum efektif masuk pelajaran karena hari pertama masuk akan diadakan pekan ta'aruf siswa baru. OSIS mendapat amanah untuk meng-handle kegiatan tersebut.
"Pak... Tunggu!" Teriak seorang murid perempuan dengan tergopoh-gopoh mengayuh sepedanya. Mendengar ada teriakan satpam SMA Bhayangkari menghentikan aktivitasnya sejenak.
"Kamu itu yaa, awas kalau terlambat lagi!" Ujar satpam itu.
Ali yang melihat ada siswi terlambat pun berkata lirih. "Cewek itu lagi, ternyata siswa baru di sini. Permainan akan dimulai cewek cupu!" Ucap Ali dengan senyum liciknya.
🍃🍃🍃
Ditulis sambil rebahan
Surabaya, 28 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Cinta
Fiksi PenggemarGita Aprillia bukan seorang siswi yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata seperti teman sekelasnya. Keberuntunganlah yang menyertainya. Diam-diam dia beruntung menduduki peringkat 1, diam-diam dia terpilih nominasi siswa cerdas dan masuk di kelas...