Malam yang indah. April merasa bahagia. Angin malam berulang kali menyapu wajah ayunya. Dulu Ali merasa jijik memandang April, tapi kini dia tidak bisa berpaling darinya.
"Janganlah terlalu membencinya. Ingat benci dan cinta cuma beda tipis doang!" Ucap Praja mengingatkan Ali.
"Apaan sih, Ja. Gak jelas banget."
Ali menghentikan motornya ketika sudah sampai ke tempat tujuan.
"Turun, Prill!" Perintahnya, April tak sadar kalau sudah sampai tempat tujuan.
April melotot tak percaya tidak seperti yang di-shareloc-kan kepadanya.
"Kesini?" Tanyanya sambil turun dari motor gedenya Ali.
"Iya, katanya di sini tempatnya asyik, makanannya enak-enak. Udah yok masuk. Aku yang traktir kok, tenang aja." Ucapnya sambil menarik tangan April. Bukan masalah traktir atau tidak tapi ini kafe dan resto punya April, "April StarLight". Bagaimana bisa Ali tidak mengetahui kafe ini? Ah lupakan itu. Yang April khawatirkan justru kalau Ali tahu ini kafe miliknya bisa gagal rencananya.
"Selamat datang Mas... Mbak... Selamat menikmati malam yang romantis di kafe ini." Sapa Pramusaji. Dengan susah payah April bersembunyi di balik badan Ali yang kekar itu.
"Di pojok sana masih ada meja kosong mas, silahkan....!" Sambungnya sambil memberikan buku menu dan brozur promo dari kafe ini.
"Iya mbak terima kasih." Ucap Ali ramah kepada pramusaji itu. Karena Ali merasa pelayanan kafe ini sangat perfeksionis.
"Yuk kita ke sana!" Ajak Ali kepada April. Alipun melihat-lihat menu dan promonya.
"Kamu mau pesan apa?"
"Aku Korean croffle aja sama gummy berry."
"Kamu wajib mencoba semua menu di sini sih!"
"Kapan-kapan aja deh. Kalau sekarang aku mau coba dimsumnya."
"Boleh itu juga enak banget."
"Kok kamu tau kayak sering kesini aja."
"Ya kan kemarin kita ketemu juga di depan sini, ya pasti lah pernah ke sini."
Ali malah ber-o ria.
Pesanan mereka telah datang.
April dengan panik menutup mukanya dengan buku menu dan pura-pura membaca.
"Gak usah ditutupi neng, kita sudah tahu kalau neng kesini bawa pacarnya." Bisik Anita karyawati April.
"Ih, kamu.....!" April malah keceplosan berkata kencang sambil memukul Anita pakai buku menu itu.
"Kenapa, Prill?"
"Euh... Gak papa kok, Li."
Mereka pun menikmati makanan masing-masing.
"Katanya mau ada yang diomongin?"
"Eh iya sampai lupa. Gue boleh gak minta tolong sama elo?"
"Labil Lo!"
"Loh!!!"
"Tadi ngomongnya pakai aku kamu sekarang gue Lo!"
"Ya terserah gue dong pakai apa."
"Iya-iya serah Lo....! Buruan ngomong dah malam nih!"
"Lo mau gak jadi guru bimbel gue?"
"Imbalannya?"
"Mau Lo berapa?"
"Sejam 500 ribu, seminggu 3 kali."
"What sejam 500 ribu dah kayak open BO aja gue." April tak setuju dengan permintaan Ali.
![](https://img.wattpad.com/cover/286558154-288-k139538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Cinta
FanfictionGita Aprillia bukan seorang siswi yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata seperti teman sekelasnya. Keberuntunganlah yang menyertainya. Diam-diam dia beruntung menduduki peringkat 1, diam-diam dia terpilih nominasi siswa cerdas dan masuk di kelas...