Ketulusanmu membuatku takut.
Apakah rasa percaya itu ada?
Aku takut, berulang kali aku percaya akan ketulusan cinta.
berjuta kali aku terkena tipu daya.
Jangan lagi datang kalau akhirnya menghilang.
jangan lagi singgah kalau tak pernah sungguh.
_Gita Aprillia_
🍃🍃🍃Kini ia disibukkan dengan tugas akhir yang semakin banyak. Ia hanya sedikit membantu di restonya selebihnya ia gunakan untuk belajar. Ia tahu ia memang tidak begitu cerdas di bidang IPA bahkan semua itu ada buktinya hasil tes kecerdasan tidak menunjukkan ia berbakat di bidang itu. Ia berusaha meskipun nilainya selalu di batas aman, paling tidak jangan sampai membuat dirinya malu. "Aaargggghhhh...." Teriaknya ketika ia sedang frustasi dengan soal-soal yang belum ketemu jawabannya. Ia selalu menolak tawaran dari Ali yang siap mengajari sampai dia bisa.
Dia memilih membatasi komunikasi dengannya. Bukan karena ia tidak tahu terima kasih tapi ia juga ingin membuktikan kepada Mami Papinya bahwa ia juga bisa jadi anak yang membanggakan dan layak mendapat cinta dari kedua orang tuanya.
Wajahnya pucat, ia terduduk lesu di kursinya. Ia tak bisa berkonsentrasi dengan penjelasan gurunya.
"Are you Ok, Prill?" tanya Mayla kepadanya. Saat ini ia sedang duduk bersebelahan dengan Mayla. April hanya mengangguk pelan. Namun, Mayla mengangkat tangannya dan meminta ijin kepada gurunya untuk membawa April ke UKS.
"May, aku gak apa-apa."
"Tidak apa-apa, Prill. Istirahat di UKS dan biar diperiksa susternya kamu kelihatan pucat sekali."Ujar Mr. Tri.
Atas ijin dari gurunya, mereka pergi ke UKS. Kepedulian terhadap sesama sangat dijunjung tinggi di kelas unggulan ini. Inilah salah satu alasan yang menjadikan April betah dan nyaman berada di kelas itu.
"Prill, gue tinggal dulu ya? Mau ikut pelajaran. Lo istirahat di sini dulu, entar Lo bisa nembel catatan gue!"
"Iya May, terima kasih ya."
"Sama-sama, Pril. Cepat sembuh."
April diperiksa oleh suster yang bertugas di UKS. "Kenapa lagi?" Suster itu sudah hafal karena pasiennya yang sering datang ke UKS salah satunya adalah April.
"Gak tau, sus. Cuma pusing dan mual."
"Jangan telat makan! Ini saya beri obat kamu minum sekarang biar gak mual! Oh ya, saya harus keluar sebentar gak apa-apa kan saya tinggal?" Suster itu memberi beberapa obat untuk April.
"Iya sus, gak apa-apa terima kasih."
Setelah kepergian suster, April minum obat yang diberikan dan ingin tidur sebentar tapi ia merasa semakin mual. Ia hendak ke kamar mandi tapi tubuhnya lemas sekali. Dengan tertatih ia menahan agar tidak mengeluarkan isi di perutnya sebelum sampai kamar mandi. Ia sudah lemas dan ia memuntahkan semuanya.
Setelah selesai membersihkan mulutnya, ia kembali ke kamarnya. Sudah agak baikan. Ia bisa tertidur.
Seorang laki-laki hendak menuju ruang OSISnya dan melewati ruang UKS. Matanya tak sengaja menatap April yang tengah tidur di sana. "Kenapa?" Pikirannya mulai berkecamuk. Ia segera masuk dan melihat seisi UKS tak ada orang kecuali dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Cinta
FanfictionGita Aprillia bukan seorang siswi yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata seperti teman sekelasnya. Keberuntunganlah yang menyertainya. Diam-diam dia beruntung menduduki peringkat 1, diam-diam dia terpilih nominasi siswa cerdas dan masuk di kelas...