Ch 21.

3.1K 352 200
                                    

Disclaimer: Don't like Don't Read, semua milik orang tua masing masing saya di sini hanya meminjam nama.

Jadi bagi yang tidak suka mohon menjauh, ide cerita ini begitu aneh dan sesuka hati author. Dan hal ini murni Imajinasi ya. Kita bebas berimajinasikan jadi bagi kalian sudah di peringatkan jangan salahkan authornya ya.

Ada beberapa adegan yang tidak pantas, di dalamnya jika di baca anak di bawah umur, jadi aku harap kalian jangan nyalahin aku ya. Dari awal udah di peringati.

Cerita ini aku buat sebagai sequel dari Bullying.

Summary : Roda kehidupan mulai kembali berputar, ada saat nya hidup di atas maupun di bawah tergantung pada takdir yang akan membawamu kemana.

Begitu juga langkah kedua anak kembar itu, ikatan darah tidak akan pernah bisa menghapus semuanya. Bahkan jarak pun akan menghilang begitu Tuhan telah kembali ikut bermain. Sejauh apapun semuanya menolak, tidak akan ada seorang manusia pun bisa menghalangi apa yang di sebut dengan TAKDIR.

.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Mata Haruto hanya melihat semua pemandangan di hadapannya dengan dingin, meski begitu tangannya mulai terkepal erat saking marah nya.

"Bunda gak papa."ucap Eunseo pelan dan mengelus tangan bunda nya, membuat Haruto tersenyum kecil sambil mengusap kepala Eunseo lembut.

"Eunseo sini."panggil Jeongwoo pelan kemudian mengulurkan lengannya agar sang putri mendekat, setelah itu baru dia menggendong tubuh kecilnya untuk melihat bayi mungil yang kata sang ayah adalah adik nya.

"Kenalin ini adek kamu Park Danur."ucap Jeongwoo lembut sembari melihat bayi mungil yang saat ini berada dalam pelukan Nayaka.

"Dia bukan adek Eunseo, ayah gak boleh ngasih marga Park."balas Eunseo datar wajah manis nya jadi terlihat angkuh sekarang.

"Eunseo."panggil Jeongwoo dengan nada menegur, mengingat saat ini mereka tengah berada di rumah sakit bersama beberapa orang keluarga Bagaswara.

"Marga Eunseo aja bukan Park karena ngikut bunda, jadi dia juga gak boleh."balas Eunseo dengan berani.

"Marga Eunseo bakal ayah ubah segera, meski dia bukan anak ayah sama bunda Danur tetep adek Eunseo."ucap Jeongwoo tegas.

"Ayah gak bisa ngatur Eunseo."jawab Eunseo tenang dan menatap sang ayah berani tidak sedikitpun takut saat aura Jeongwoo mulai terasa mengintimidasi, Untuk satu alasan ini biarkan dia membantah.

"Eun-"

"Mas gak papa jangan marah Eunseo masih kecil dia gak bakal ngerti apapun sekarang."timpal Nayaka buru buru saat Jeongwoo kembali ingin melanjutkan teguran nya.

Tatapan mata Nayaka bertemu sekilas dengan Eunseo dan kilat aneh nya membuat Eunseo tersenyum kecil, Apa wanita itu tidak tau jika Eunseo memiliki IQ yang sangat tinggi meski umur nya baru 5 menuju 6 tahun bulan depan.

"Jalang."panggil Eunseo yang membuat Jeongwoo kaget, dan Haruto segera bertindak cepat untuk merebut putri kecilnya agar tidak mendapat pukulan saat di rasa aura Jeongwoo terlihat menakutkan.

"Turunin Eunseo sekarang Watanabe Haruto."ucap Jeongwoo tegas tapi Haruto menggeleng cepat pertanda tidak ingin menurut.

"Bunda turunin aja."bisik Eunseo sambil tersenyum menenangkan, Meski ragu karena permintaan Eunseo Haruto tetap menurunkan putri kecilnya.

"Ngomong sekali lagi apa yang kamu bilang."perintah Jeongwoo dingin dan menyamakan tinggi dengan sang putri.

"Jalang."balas Eunseo tenang.

Twin Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang