Start : 31-06-2021 (On Going)
Blurb :
Apa yang akan kamu lakukan jika papamu selalu membeda-bedakan dirimu dengan kakakmu?
Apa yang akan kamu lakukan saat kamu dipandang sebelah mata oleh orang yang kamu hormati? Seseorang yang kamu panggil Papa?
Al...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐿️🐿️🐿️🐿️🐿️🌵🌵🌵🐿️🐿️🐿️🐿️🐿️
Revin mengedarkan pandangan pada sebuah bangunan bernuansa lama di hadapannya. Minggu pagi ini, ia datang ke rumah Kayla dan mendapati perempuan itu yang akan pergi. Memutuskan untuk ikut, dan berakhirlah mereka di sini. Panti asuhan.
"Kamu mau masuk?" tanya Kayla ketika melihat Revin yang hanya berdiri di samping mobil. Pandangannya mengedar seolah menelisik tempat ini.
Mengangguk tanpa menjawab, laki-laki dengan pakaian formal itu mulai mengikuti langkah Kayla memasuki halaman panti. Suasana tampak sepi, tidak seperti biasanya. Entah ke mana penghuninya.
Berdiri di depan pintu, Kayla mengangkat tangan untuk mengetuknya. Menunggu seseorang membuka dari dalam.
Sosok Ibu Susi terlihat tersenyum ketika pandangan bola mata mereka bertemu. Berpelukan sekejap, mengungkapkan rasa rindu yang dirasakan masing-masing.
Bola mata tua itu bergulir pada keberadaan Revin yang berdiri di belakang tubuh Kayla. Memperhatikannya yang memakai setelan jas rapi. Merasa bingung akan sosok yang baru kali pertama dilihat.
Kembali menatap Kayla, Ibu Susi bertanya. "Ini siapa, Nak Kayla?"
Revin membalas senyuman perempuan paruh baya di depannya dengan garis bibir tipis. Mengulurkan tangan sebelum Kayla menjawab untuk mengenalkan diri. "Revin, Bu."
"Kakaknya Aldrift," timpal Kayla.
"O. Kakaknya Aldrift." Raut bahagia yang ditunjukkan perempuan dengan busana berwarna hijau dan kerudung lebar ini membuat Revin merasa ingin tahu seberapa dalam hubungan sang adik dengan tempat ini.
"Masuk-masuk." Membalas anggukan Kayla, Revin mengikuti langkah calon istrinya memasuki rumah panti.
"Anak-anak mana, Bu?"
"Anak-anak sedang main di taman belakang. Ada temannya Aldrift yang juga datang hari ini," Jelasnya. "Mau di sini dulu atau langsung ke taman belakang?"
Kayla menatap Revin sebentar, meminta pertimbangan laki-laki yang datang bersamanya ini. Seolah mengerti dengan tatapan yang ia berikan, Revin mengangguk yang membuat senyumnya mengembang.
"Langsung saja, Bu." Kebahagiaan tidak bisa ia tutupi. Bertemu anak panti adalah salah satu obat yang selama ini cukup mampu mengatasi rasa sedihnya. Dan ia membutuhkan itu akhir-akhir ini.
"Ayo kalau begitu." Ibu Susi langsung menuntun kedua tamu ke arah taman belakang.
Suasana ramai menyambut kedatangan Kayla dan Revin. Rupanya, anak-anak panti sedang bermain dengan teman-teman Aldrift.