1

17 7 0
                                    

Happy Reading!


Sesekali Ika mengintip kearah jendela.Hujan tak kunjung reda.Ia melangkah menuju tempat tidurnya.

Kamar ini terlihat membosankan.Tempat tidur cukup besar yang hanya ditiduri satu orang.Ia meremas bantal guling dengan gemaa.

Pengen kayak dulu lagi,waktu SD di Jogja,tidur sama Kevin.Iya Kevin Anggara, sepupu sekaligus teman masa kecil Ika yang paling baik.Ika sudah mengaggap Kevin sebagai kakaknya,maklum Ika tidak pernah merasakan kasih sayang seorang kakak.

Ah mengingat Kevin membuat Ika merindukan masa-masa saat dirinya di Jogjakarta.Bantal empuk yang digenggamnya telah dihempaskan ke kaki.

Ia berguling-guling ditempat tidur yang cukup besar.Biasanya disisi kosong tempat tidur itu diisi oleh Lisa,Velisha Septhiani,Sahabat Ika.

Tatapan Ika mengarah ke bingkai foto didekat meja belajarnya.Wajah Ika dan Lisa tengah tersenyum kearah kamera sambil memegang Harumanis.Persahabatan mereka seperti pelangi penuh warna-warni.

Mereka buka lesbian!Mereka hanya dua anak yang memiliki kesamaan nasib.Sama-sama memiliki keluarga yang tidak rebes,eh beres.

Persahabatan adalah media untuk menjaga mereka tetap waras.
Persahabatan adalah yang menyadarkan mereka,bahwa mereka tidak sendirian.

Meraih ponsel dinakas,lalu menekan tombol dengan nomor yang sudah ia hafal diluar kepala.Nomor milik Lisa.

"Halo."sambut suara malas diseberang.

"Sa..,"ucap Ika,sambil manarik selimut,"Gue ganggu malem-malem,ya?."

"Eh,Ikaa!Apa kabar lo?Masih idup?haha."suara penuh semangat dari Lisa,dengan tawa khasnya.

"Kabar gue?Agak baik,Masih idup gue,cuma hati gue yang mati hehe,Lo apa kabar?."jawab Ika dengan sedikit lesu.

"Hm,iya juga,Ka.Lo kenapa lagi?Masalah bokap sama nyokap?."

"Ya lo tau lah."ucap Ika dengan sedikit kekehan.

"Berantem lagi?Apa yang dibanting?."

"Hah,bukan banting lagi,Sa.Pipi gue aja jadi kek kulitnya Krisna."

"What the pak!Maksud lo lebam?lo ditampar?."

"Ya begitulah."

"Ckck!yang kuat ya,Ka."

"Kalo gue nggak kuat,dari dulu udah minggat kali gue."

"Kenapa nggak lo lakuin."

"Gue masih punya nyokap,Ya kali gue pergi sendirian."

"Lo bener-bener hebat deh"seloroh Lisa,"Btw gimana ujian masuk universitas di Jogja?kapan pengumumannya?Kangen nih,gue sama lo."

"Pengumumannya besok,Sa.Universitas swasta pengumumannya lebih cepat. Sorry,deh,kalau udah bikin lo kangen."

"Besok ada waktu nggak?."

"Mau main?."

"Enggak,mau numpang berak dirumah lo!ya main lah ogeb."

"Ye sellow dong,boleh kok kesini aja."

"Tapi,ada bokap lo nggak?."

Mendengar kata 'bokap' Ika langsung bergidik.
"Seperti biasa,Habis perang hebat,dia nggak balik beberapa hari."

"Iya juga ya,"tanggap Lisa"Besok mau dibawain apa?."

"Apa ya?,"Ika berpikir sejenak,"Jus mangga yang biasa kita beli aja."

"Okey siap."jawab Lisa.

"Yaudah,maaf ya ganggu malem-malem."

"Lo nggak pernah ganggu gue kok,Ika."

"Thanks,yaudah bye."

"Iya sama-sama,Bye."

Merebahkan diri,Ika bersiap menyelami mimpi.

••••••••♡••••••••

"Legalisasi ijazah kapan,ya,Ka?."

Ika yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya,mulai memindahkan pandangannya ke wajah Lisa.
"Tiga hari lagi."

"Oh,tiga hari lagi ya.Jadi nggak sabar nih."tutur Lisa dengan mata berbinar

"Nggak sabar?nggak sabar apanya?."

"Soalnya gue mau ngenalin lo sama..."

Berkat JOGJA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang