Holaaa!
Saya tidak mau banyak bacot!
Pengen up aja:)
Cuss!Happy Reading!
"Sorry...sorry... enggak sengaja"ucap Ika terbata-bata tanpa melihat wajah orang didepannya.
Sosok itu menjawab dengan deheman dua kali."Ya tak apa Arunika Senjani"suara lembut itu mengalun ditelinga Ika.
_________________________________________________Ika tersentak saat mendegar nama lengkapnya disebut.Ia segera menatap sosok itu.Matanya terbelalak.Detak jantungnya berdetak kencang.Dihadapannya,ada Helvin,cinta pertamanya."Hel...Helvin."
Helvin terkekeh."Sering kesini?."
"Kalo lagi badmood aja."jawab Ika dengan senyum palsu.
"Kalo lagi badmood?"Helvin mundur dua langkah,Ia memperhatikan wajah Ika yang masih ditekuk."Hm,muka lo keliatan murung banget."
"Lagi ada problem. Semua manusia punya masalah kan,kalo nggak ya jadi robot aja."
"Lawak lo,duduk dimana?."
"Disitu."tunjuk Ika pada kursi yang sudah tersaji secangkir kopi diatas mejanya.
"Oh...gabung,ya.Gue nggak ada temen ngobrol nih."
"Boleh.Gue juga sendirian."
Mereka melangkah menuju meja.Langkah Ika jauh lebih ringan,ia seperti mendapat kekuatan magis.Bibirnya tak berhenti tersenyum.
Apakah ini kekuatan cinta?ya ndak tau kok tanya saya.
Mereka duduk berhadapan.Saling bertatapan.
Hening.
Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing,dan secangkir kopi ditangan mereka.
"Lanjut kuliah dimana,Vin?"Helvin menatap Ika.
"Jogja.lo dimana?."ucap Helvin.
"Oh..jauh juga ya."
"Iya,Gue bosen sama suasana Jakarta,gini-gini aja nggak berubah."
Mereka terlarut dalam pembicaraan.Sesekali terdengar tawa bahagia dari keduanya.Ika merasakan kehangatan menjalar perlahan-lahan di hatinya.
Bahagia?
Entahlah rasanya sulit untuk dijelaskan.
••••••♡••••••
Hari ini Lisa menepati ucapannya.Ya dia datang kerumah Ika pagi-pagi sekali.Tentu dengan membawa pesanan sahabat tercintanya.
SLURP!
Suara dari jus yang diminum Lisa.
"Haus banget,Sa?"tanya Ika menatap Lisa yang kesetanan saat meminum Jus mangganya.
"Gila ya!ngambil ijazah aja pake antre!mana panjang banget kayak antre sembako!"ucap Lisa sambil meremas gelas plastik yang isinya sudah tandas.
Ika menatap Lisa jengah."Emang lo mau nyerobot aja,gitu?."
"Emang nyerobot itu salah?."
"Salah lah!Menyerobot itu menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain,Simbiosis Parasitisme!."
Lisa melongo mendengar jawaban Ika.Padahal kan niatnya kan cuma mau bercanda.Pandangan Lisa mengarah pada sosok yang tidak asing.
"Eh itu kan Helvin!."ucap Lisa sambil menunjuk seorang pria.
Ika mengikuti arah telunjuk Lisa.Tatapan Ika bersemangat saat melihat Helvin.Lisa pun tak jauh berbeda,mereka sama-sama bersemangat.
"Helvin udah ambil ijazah?."
"Belum deh kayaknya.Helvin ganteng banget ya."
"Iya,dia emang ganteng"Ika melirik Lisa."Menurut lo,Helvin gimana?."
"Anaknya asik,pinter,hobi baca buku.Dia juga manis,romantis,gampang akrab sama orang baru."
"Oh ya?"pancing Ika."Kira-kira dia bakal kuliah dimana ya?."
"Katanya sih mau kuliah diluar Jakarta,Katanya dia bosan sama suasana disini.Jogjakarta mungkin."celetuk Lisa
Lisa mengatakan sama persis seperti yang Helvin katakan tadi malam di Kedai. Siapa sebenarnya sosok Helvin bagi Lisa?.
Mereka terdiam beberapa saat.Sampai suara seseorang yang baru saja mereka bicarakan terdengar.
"Kamu udah cap tiga jari,Sa?Bareng,ya?."
Helvin menarik tangan Lisa tanpa mendegar jawaban dari Lisa,meninggalkan Ika yang terdiam mematung.
"Iya yaudah ayok,Ika aku duluan ya sama Helvin."
Detik itu.Dada Ika seperti terhantam sesuatu yang keras namun tak terlihat.Helvin dan Lisa meninggalkan Ika yang sedang tertunduk.
Helvin.Pria yang tadi malam bahkan tak terlihat bereaksi.Pertemuan Helvin dan Ika seperti terhapus dalam ingatannya.Helvin tak menganggap Ika ada,bahkan ketika ia melihat sosok Ika tepat bersama Lisa.
Saatnya Lisa untuk cap tiga jari.Antrean Ika diserobot oleh Helvin.Sehingga dia harus menunggu lebih lama.
Jemari Lisa menyentuh tinta cap.Ketiga jari yang telah dilumuri tinta itu tiba-tiba gemetar.Helvin memegang pergelangan tangan Lisa dengan lembut.
"Kok gemetaran?Santai aja."
Lisa terdiam.Gerakan Helvin membuatnya salah tingkah."Thanks,Vin."
Tanpa mereka sadari,ada sepasang mata menatap mereka dengan tatapan sendu,Ika.Dia melihat peristiwa itu,Ika tambah menciut.Tubuhnya seperti mengecil,semakin tak terlihat.Ia seperti berhenti bernapas untuk beberapa detik.Tak percaya pada pemandangan yang ia lihat tadi.
Ia merasa terbodohi.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○♡○○○○○○○○○○○○○○○○○
Halo semuaa
Pada suka nggak sih sama cerita saya?
Btw makasih buat yang udah mampir♡
Maaf ya jika terdapat kesalahan maklum saya masih pemula.Jangan lupa VOTMEN mau Follow juga boleh hehe:')
Bye bye' sampai jumpa next chapter💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Berkat JOGJA(On Going)
General FictionApa itu cinta? Arunika Senjani,Ika begitu orang-orang memanggilnya. Si gadis yang tidak percaya dengan yang namanya CINTA Menurut Ika cinta hanya omong kosong belaka.Ika menilai cinta berdasarkan apa yang ia lihat dari orangtuanya. Apa yang t...