21

3 0 0
                                    

Happy Reading!

"Aku yang meminta pada panitia."

DUAR!Pria ini sangat pandai membuat tubuh Ika lemas dengan perbuatan manisnya yang sederhana.Pria itu tampaknya tahu cara agar Ika melupakan rasa sakitnya.

Penginapan semakin dekat dan sudah terlihat sepi.Mereka terdiam.

"Kamu istirahat saja di penginapan,acara masih berlanjut hingga nanti malam.Aku takut kamu tidak kuat selama acara.Urusan izin biar aku yang kasih tau panitia."

Ika mengangguk.

Azril mengantar Ika sampai ke depan penginapannya.Ia menyarankan Ika duduk diteras."Tunggu disini.Aku bawakan kamu teh hangat."

Tubuh Azril menghilang,lalu kembali lagi setelah beberapa saat.

"Terima kasih,"senyum Ika.Ia menyesap teh hangat itu."Kamu nggak minum?."

"Sudah tadi,sebelum menjemputmu ke tempat 'Live in' ."

Mereka terdiam.Sama-sama sadar ada perasaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Hanya ketukan jemari Azril yang terdengar.Bangku kayu ini mengeluarkan bunyi nyaring jika diketuk.

Matahari mulai menarik diri.Angin bertiup pelan.Ika merapatkan jaketnya,berusaha mengurangi rasa dingin yang menyergapnya.

Saat menatap Azril pandangannya langsung tertuju pada dadanya yang bidang.Dalam suasana dingin seperti ini,ia ingin membenamkan wajahnya kedalam dada milik pria itu.

Ika menggelengkan kepala,menyingkirkan pikirannya.

Azril melihat Ika yang sedang menggelengkan kepalanya."Kenapa?pusing?."

"Ah...ti-tidak kok."ujar Ika kikuk.

Mereka terdiam.Didepan mereka,tampak Gunung Merapi yang mempesona.Dibawah langit yang memerah karena senja,terlihat seperti surga yang tersembunyi.Gunung itu terlihat lapang dan jelas dari kejauhan.

Kata orang Jawa,Gunung yang bisa dilihat tanpa terhalang sering dianggap sebagai penanda kebaikan.

"Apa pendapatmu tentang Merapi?."

"Merapi...,"jawab Ika."Kokoh namun kadang terlihat angkuh.Satu-satunya bagi Jogjakarta."

"Semua orang Jogja mencintai Merapi."

"Tapi,dia menyakiti orang yang mencintainya dengan erupsi,letusan, dan dentuman.Seperti itukah cara membalas cinta?."

"Bukankah mencintai memang selalu seperti itu?."

"Selalu seperti itu?."

"Mencintai selalu diiringi dengan rasa sakit.Siap mencintai siap disakiti."

Tak ia sadari nada suara Ika meninggi."Itu namanya pengkhianatan! Mencintai lalu disakiti,memberi sepenuh hati lalu disakiti.Terus begitu sampai mati?."

"Tidak semua rasa sakit berarti pengkhianatan,Ika."

Ika tertegun.Ucapan Azril berhasil menyadarkannya.

"Apa gunanya rasa sakit dalam mencintai?."

Azril menatap Ika.Mata itu berhasil mencairkan hati Ika yang telah lama beku."Untuk mengetahui arti bahagia.Bahagia ada karena kita tahu rasa sakit."

Semakin dalam Azril menatapnya,semakin Ika merasa menemukan peta hidupnya yang baru.

Pria itu seperti membawanya ke dimensi yang berbeda,dunia yang tak pernah Ika kunjungi sebelumnya.

Ika yang berbulan-bulan berada dalam kuasa kegelapan,seperti menemukan jalan menuju cahaya matahari.

"Masuklah,istirahat nanti aku yang minta izin sama panitia."

Ika mengangguk.Dia berjalan memasuki kamar penginapan.









○○○○○○○○○○○♡○○○○○○○○○○○
TBC

HOLAAA SEMUAAA!

Cinta mengapa singgah dihatiku🎶
Kau salah memilih tempat dan waktu🎶

Asksksks gaje auuuw😍

Oks makasih sudah luangkan waktu membaca cerita gaje saya hehe
Pendapat kalian tentang cerita Arra?

Jangan lupa VOTMEN sampai jumpa next chapter😍💗

Berkat JOGJA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang