14

1 0 0
                                    

Saya tidak mau berbasa-basi karena sudah basi!
Oke lah kuy lanjut!

Happy Reading!

_________________________________________________

Ika merasa bosan.

Cahaya matahari yang menembus gorden terasa hangat tidak menyengat.Matanya tak kunjung tertutup,padahal niatnya kembali kekamar adalah untuk tidur siang.Namun,rasa katuk tak kunjung menghampirinya.

Ika membenarkan posisi bantalnya.Tubuhnya terasa malas,menyamping ke kanan dan ke kiri.Tak sengaja ia menatap ke arah tas laptop,terkahir kali ia menyentuh keyboard laptop saat tadi malam,sebelum ia menelpon bundanya.

Menatap tas biru tua itu,ia jadi sedikit bersemangat.Dengan semangat jemarinya membuka retsleting tas laptop.

Ika mengarahkan mouse ke G*ogle Chr?me,mengetikkan alamat web Faceb**k di tab - nya.

Entah kenapa ia ingin sekali stalking Faceb**k Lisa yang belum sempat ia remove dari friendlist - nya.Ia menulis nama Velisha Septhiani dalam kolom pencarian.

Muncullah akun Lisa.Awalnya ia memperhatikan profile picture. Sebulan lalu,(mantan) sahabatnya itu memasang fotonya bersama kekasih yang sangat ia agung-agungkan,Helvin.

Namun,Ika melihat ada yang berbeda.Lisa hanya memasang fotonya sendirian.Tanpa Helvin.Ada apa?

Lalu, mouse mengarah pada bagian status hubungan.
Sebulan yang lalu,kolom itu masih terisi dengan tulisan in a relationship with Helvin Setiawan.

Tapi,nyatanya detik ini Ika hanya melihat status hubungan Lisa dengan tulisan complicated. Tak ada nama Helvin Setiawan menghiasi kolom status hubungannya.Dia memangku dagunya.Ika tersenyum lebih lebar.

Ia memperhatikan status Faceb**k Lisa.
Terdapat tulisan-tulisan singkat Lisa yang tertumpah di note Faceb**knya.

Keresahan,kecemasan,kebingungan,kekhawatiran,takut dan merasa terombang-ambing.Perasaanya campur aduk.Dalam keadaan seperti itu,memang kadang seseorang tak pernah berpikir jernih.

Lisa seperti kehilangan arah,ia terlihat tersiksa oleh keadaan yang seakan-akan tak berpihak kepadanya.Hal ini membuat senyum Ika semakin lebar.

Mulanya ia tertawa sinis dengan tatapan seperti mengejek.Hatinya mengucap kalimat cukup satiris."Gue bilang juga apa!."

Tapi,setelah dipikir-pikir,Ika sebenarnya merasa kasihan pada (mantan) sahabatnya itu.Lukanya memang belum mengering.

Tapi,Lisa tetaplah Lisa.Dan bukankah dulu mereka pernah saling menguatkan?sejahat-jahatnya mantan sahabat,masih ada keinginan dalam hati kecil Ika untuk melihat sahabatnya bahagia,meskipun tanpa Ika.

Ika tertunduk.

Mengapa ia tak memaafkan saja kesalahan Lisa?Dengan begitu dia tak harus kehilangan sahabat,walaupun ia kehilangan cinta pertamanya,bukankah tak rugi jika Ika kehilangan Helvin?

Handphone Ika bergetar.Betapa takjubnya Ika saat melihat nomor Lisa tertera di layarnya.Nomor itu sudah dihapus.Tapi,tanpa menyimpan pun Ika sudah hafal nomor itu diluar kepala.

Telepon kembali bergetar.

○○○○○○○○○○○○○○○○○○♡○○○○○○○○○○○○○○○○○○

TBC

Apakah panggilan itu diangkat?

Entahlah tunggu next chapter aja haha

Jangan lupa VOTMEN mau Follow juga boleh hehe:)

BHHAAAYYY😚

Berkat JOGJA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang