18

1 0 0
                                    

Happy Reading!

________________________________________________
Selama perjalanan,Ika hanya terdiam sambil sesekali menatap jalan.

Tiba-tiba ia mengingat Helvin,pria yang ia cintai selama tiga tahun.Ika masih sering mengingat wajah itu.Tiba-tiba wajah ayah bundanya bergelayut dalam ingatannya.

Tergambar jelas wajah keji ayah yang selalu melempar barang ketika sedang adu argumen bersama bunda.

Wajah ketakutan bunda tergambar begitu jelas,suara tangis bunda,mata sembab dan pipi berbekas luka hasil tamparan ayah.Ika benci kenangan pahit itu.

Ika merindukan bunda.Tutur kata lembutnya,tawanya,masakannya dan pelukan hangatnya,bunda adalah sosok ibu paling sabar didunia.

Tapi,Ika juga gundah.Bunda begitu menurut dengan pola pikir masyarakat yang menyatakan bahwa lelaki boleh melalukan segalanya dan sesukanya.

Ika tak pernah setuju dengan pola pikir tolol yang diciptakan masyarakat awam seperti itu.

Kalau wanita diciptakan Tuhan untuk disuruh-suruh lantas,untuk apa Tuhan menciptakan wanita melalui tulang rusuk laki-laki?Tugas wanita adalah menyeimbangkan keadaan.

Tidak ada pria hebat tanpa seorang wanita kuat dibelakangnya.Tidak ada suami yang berhasil tanpa istri yang bersedia merendahkan hatinya demi meninggikan karier suaminya.

Bunda selalu bercerita tentang Ika yang katanya harus menurut padanya dan ayahnya.Awalnya Ika bangga dengan penilaian itu,tapi setelah dipikir-pikir,menjadi wanita yang terlalu penurut pun juga tak terlalu baik.

Penurut itu boleh,tapi kalau terlalu penurut juga bisa diinjak-injak lelaki,bukan?

"Kok diem aja,mbak?."tanya seorang wanita,mencolek punggung Ika.

Ika menoleh."Lagi lihat jalan."jawab Ika sambil tersenyum.

"Dari Jakarta ya,mbak?."

"Haha,keliatan ya kalau dari Jakarta?."

"Iya,wong bicaranya nggak medok kaya saya hehe."

"Bisa aja,mbaknya"ujar Ika sambil terkekeh.

Perjalanan yang cukup melelahkan terbayar dengan suasana sejuk yang menyambut kedatangan rombongan Universitas Gajah Mada.Ika menuruni bus dan merasakan hawa yang begitu berbeda.

Sejuk.Indah.Menyenangkan.Awal yang baik bukan?

Walaupun matahari sudah berganti tugas dengan bulan,namun suasana disini tidak terlalu sepi.Penduduk sekitar menyambut mereka dengan hangat.

Terdengar suara seorang panitia acara."Barang-barang silahkan diletakkan di penginapan.Setelah itu kita berkumpul di halaman penginapan untuk acara api unggun.Pembagian kamar dilaksanakan saat acara api unggun."

Ika berjalan menuju penginapan dengan langkah yang tak terlalu bersemangat,tubuhnya sudah mulai lelah.

Dari kejauhan,ada seorang pria sedang memperhatikan Ika.Tubuh tingginya disandarkan didekat bus.

Ia tersenyum.

•••••♡•••••

Suara pidato panjang yang dilakukan oleh panitia masih menggema.Ika duduk agak jauh dari lingkaran.

Beberapa menit berlalu,Ika merasa punggungnya dicolek seseorang,Ia menoleh.

"Hey,mbak!."sapa orang itu duduk disamping Ika.

Ah!ternyata wanita yang tadi menyapanya di bus dengan satu orang yang belum pernah Ika lihat,tapi wajah keduanya hampir mirip.Kembar maybe.

"Oh,hai!."sapa Ika balik sambil tersenyum.

"Arunika Senjani,Rani Putri Saraswati dan Rena Putri Larasati dikamar 20!."terdengar pekik lantang seseorang dari TOA pengeras suara.

"Rani Putri Saraswati dan Rena Putri Larasati yang mana ya?."

"Kamu Arunika Senjani?."

"Iya,kalian?."

"Rani/Reni."ucap kedua orang itu bersamaan.

"Jadi,kita sekamar?."mata Ika membola.

"Iyap!."ucap Rani.

Rani Putri Saraswati
Seorang gadis asal Jogjakarta yang mempunyai sifat ceria,humble dan sedikit cerewet.Ia cantik seperti orang Jogja lainnya.

Rena Putri Larasati
Kembaran seorang Rani.Sifatnya berbanding terbalik dengan Rani,jika Rani cerewet maka Rena orangnya pendiam dan sedikit pemalu?maybe.



○○○○○○○○○○○○○○○○○○♡○○○○○○○○○○○○○○○○○○
TBC

Hehe pendek ya?
Iya!saya lagi ngga mood ngetik hehe:)

Eh saya mau curhat dikit.
Kan saya itu punya abang virtual yakan
Terus dia itu baik banget ngga kaya abang asli saya hmm.

Terus tadi abang virtual saya itu bilang kalo dia suka/sayang sama saya yaudah kan karena saya juga sayang sama dia saya balas ade juga sayang sama abang gitu kan yah.

Nah terus abang saya itu bilang kalo dia ga main" ya saya juga bilang dong kalau saya juga serius sayang sama dia eh terus dia balasnya singkat gitu.

Pertanyaannya saya salah apa?

Dh lh sampai jumpa next chapter♡

Jangan lupa VOTMEN💙

Berkat JOGJA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang