19

2 0 0
                                    

Holaa!

Alhamdulillah saya masih bisa menghirup udara haha

Happy Reading!

_________________________________________________
Setelah diperbolehkan kembali ke penginapan untuk beristirahat.Ika,Rani dan Reni meninggalkan halaman penginapan.Mereka menuju kamar yang akan mereka tempati untuk memindahkan barang.

Setelah selesai membereskan barangnya,Ika keluar penginapan.Ia hanya ingin menghirup udara malam.

Tanpa Ika sadari sesosok pria berbadan tinggi sudah duduk disampingnya.Pria itu menyentuh lengan Ika.Ika menoleh.

"Gimana perjalanannya?."tanya pria itu.

Ika melongo.Ia harus sedikit mendongak untuk bisa melihat wajah pria itu.

Wajahnya...

Wajah yang pertama kali ia tatap di halte kala itu.Mereka berdua mematung saat kepala Ika menatap keatas dan pria itu menatap ke bawah.Ini pertama kalinya mata mereka benar-benar bertemu dan saling mengunci.

Pertanyaan tadi masih belum terjawab.

"Bagaimana perjalanan tadi?."tanya ulang pria tadi.

"Menyenangkan,Mas."jawab Ika dengan grogi.

"Kok,Mas ada disini?."Ika mulai berani membuka pembicaraan.

"Saya juga panitia.Saya memang jarang ngomong didepan,lebih sering dibalik layar."

"Oh."jawab Ika singkat.Ia masih dirundung salah tingkah.

"Oh ya!saat di halte saya minta maaf telah menabrak kamu."

"Iya,udah saya maafin kok."

"Udah larut nih,masuk sana istirahat!."

"Emhh..i-iya,Mas."

"Eh tunggu!."

"Iya,Mas?."

"Saya boleh tau nama kamu?."

"Arunika Senjani."

"Saya,Azril Pramana."

"Mas Azril."

"Iya.."senyumnya.

Azril melambaikan tangannya,ia membalikkan badan dan berjalan munuju penginapan khusus panitia.

Ika masih mematung.Jantungnya berhenti berdegup kencang.Degupnya mulai normal.Ia yakin bahwa degup jantung yang tak beraturan itu adalah milik Azril.

Azril menghela napas.Detak jantungnya yang tak beraturan kini kembali normal.Azril sangat yakin bahwa perasaan aneh itu disebabkan oleh Ika.Azril sangat tau bahwa degup jantungnya telah jadi milik Ika,gadis yang beberapa minggu terakhir telah mengisi kekosongan hatinya.

••••••♡••••••

Ika terbangun dari tidurnya.Dengan malas ia menarik jam tangan yang ia letakkan di dekat bantalnya,pukul 05.00.

Ah masih pagi.Ia mengutuk suasana dingin yang membangunkannya dengan sangat memaksa.Berkali-kali ia mencoba memejamkan matanya,berharap bisa terlelap lagi.Tapi tidak bisa.

Ika memperhatikan setiap sudut kamar penginapan.Terdapat tiga tempat tidur dengan sprei warna putih.Dibagian sudut ada empat bangku dan satu meja.Disebelah kanan kirinya,teman sekamarnya masih terlelap.Tempat tidur Ika memang berada di tengah antara Rani dan Rena.

Beruntung sekali dirinya mendapatkan teman sekamar yang ramah seperti Rani dan Rena,ya walaupun Rena masih saja malu untuk memulai pembicaraan.

Pandangan Ika beralih pada jendela.Ia merayap keluar dari selimut,lalu merapikan tempat tidurnya.Ika membuka jendela perlahan.

Merapi dengan santainya tebar pesona,menghadiahi Ika dengan pemandangan yang sempurna.

Ika melongo,Ika perlahan sadar bahwa ada jutaan alasan mengapa masyarakat Jogja begitu mencintai gunung ini,meskipun gunung yang dicintai kerap merusak dan meluluhlantakkan kota.

"Baru pertama kali ke Merapi,ya,Mbak?."sebuah suara dari belakang mengagetkan Ika.

Ika terkejut,ia menoleh."Iya,kok tau?."

"Soalnya mbak kaya kagum banget gitu."jawab Rena.

Ya!dia Rena saudari kembar Rani.

"Eh!perasaan tadi kamu masih tidur lelap deh,kok sekarang udah disini aja."heran Ika.

"Hehe...saya memang suka kebangun tiba-tiba,Mbak."

"Nggak usah panggil mbak deh,berasa tua aku.Panggil Ika aja!."

"Eh,iya mb-Ika."ucap Rena terbata-bata.

"Rani belum bangun?."

"Ah dia mah susah bangunnya,Ka."

"Oh begitu toh."Ika mengangguk-anggukan kepalanya.

"Oh ya!tadi malem kamu ngobrol sama mas Jangkung,ya?."

"Mas Jangkung?."

"Cah lanang, yang duduk sama kamu sehabis beberes kamar itu,lho."

"Mas Asril,maksud kamu?."

"Nah!iya!."

"Loh kok kamu tau,aku ngobrol sama dia?."

"Lha wong, aku sama Rani liatin kalian berdua kok,masak ngga nyadar sih?."

"Enggak tuh."

"Kamu keasikan ngobrol kali,Ka.Sampai nggak nyadar aku sama Rani perhatiin."

Ika terdiam.

"Eh!udah pada bangun toh."ujar seseorang dibelakang mereka.

"Kamu sih kebo!."sarkas Rena.

"Eh apaan kebo-kebo!."ujar Rani tak terima.

"Udah-udah masih pagi,jangan ribut."

"Hehe iyaa,eh kalian tadi ngomongin apa?."

"Kepo kamu!."timpal Rena.

"Opo sih ribut!."sinis Rani(apa sih ribut)

"Ini lho lagi ngomongin mas Jangkung yang tadi malem."ucap Rena.

"Oh!si siapa namanya."

"Mas Azril."celetuk Ika spontan.Ika membekap mulutnya. Sial keceplosan!

"Nah iya mas Azril,dia itu....









○○○○○○○○○○○○○○○○○○♡○○○○○○○○○○○○○○○○○○
TBC

Udah segitu dulu saya cape:)

Babayy

Jangan lupa VOTMEN mau Follow juga silahkan:)

Berkat JOGJA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang