Malam serupa kembali hadir, malam dimana ia akan benci tentang banyak hal, bahkan hanya hembusan angin yang hadir juga ia benci, suasana itu, ahh, seharusnya ia terbiasa, namun faktanya sekalipun dirinya tidak pernah terbiasa.
Ingin sekali rasanya Yoonbin merubah jadwal kegiatan sehari-harinya entah itu kuliah maupun kegiatan lain, ia hanya ingin menghindari pulang malam, andai bisa, tetapi sekuat apapun ia mencoba pada akhirnya ia sulit untuk menghindari hal itu, rasa-rasanya ia seperti sudah di takdirkan untuk dekat dengan malam dan juga suasana yang dirinya benci.
Jalanan masih tampak aman, meski ia tahu di belakang sana entah tepatnya dimana, dan di depan sana entah juga tepatnya dimana, ia tahu bahwa akan selalu ada yang mengawasi, lagipula mengapa ia tidak memperkejakan bodyguard agar setidaknya ia selalu merasa aman? Tidak, bahkan ia pun takut dan berpikir bagaimana jika bodyguard nya sendiri yang akan membunuhnya nanti.
Ahh, entah sebenarnya ia melakukan kesalahan apa dalam hidup, namun setiap hari mengapa ia selalu merasa bahwa nyawanya akan hilang begitu saja sewaktu-waktu, ia sendiri pun tak tahu pasti apa alasannya, dan ia selalu saja bertanya pada dirinya sendiri yang tentu saja ia takkan pernah tahu jawabannya.
Tapi kini, dirinya bisa sedikit bernafas dengan lega, karena rumah kediamannya dengan sang Ayah sudah terlihat di depan mata, hampir sampai, tentu saja ia merasa sedikit tenang.
Namun, ia menyadari, menyadari akan banyak suara langkah kaki yang perlahan mendekat, Yoonbin teramat bingung harus melakukan apa pada saat ini, rasa takut yang sekejap memeluknya membiarkan tubuhnya sendiri tidak tahu harus bertindak seperti apa, hanya hati yang selalu menenangkan diri dengan mengucap, 'Tenang, jangan lihat ke belakang dan jalan saja'
Tetapi,
Bugh!
Bugh!
"Ahh, Ayahh.."
Leher bagian belakangnya di pukul dengan keras menggunakan balok kayu oleh beberapa orang, di saat Yoonbin terjatuh ke tanah, terdapat pria dengan wajah yang sebagian besar rambut depannya menutupi mata dan menggunakan masker hitam, saat malam benar-benar tidak nampak jelas, pria itu menggenggam pisau dengan keras berniat mendaratkan pisau itu tepat pada perut Yoonbin.
Namun beruntung, di depan sana ada kendaraan yang baru saja melintas, pria itu pergi secepat angin, tak membuang kesempatan Yoonbin yang memiliki nama asli Park Jihoon itu berlari sekuat yang ia bisa.
Meski rasa sakit yang tak dapat di pungkiri betapa menyakitkannya, tetapi ia berhasil untuk terus menahan rasa sakit itu, sebab apa yang dapat ia lakukan? Sangat merugikan menjadi seorang yang penakut.
•CINNAMON SECRET•
"Kyu, sepertinya aku tak sanggup untuk terus seperti ini"
Malam sudah menunjuk pukul 12 malam, beruntung saat itu Junkyu masih menerima telfon dari Yoonbin, tanda bahwa Junkyu masih terjaga.
"Mengapa tiba-tiba kau berbicara seperti itu, apa masalah hidup mu sungguh berat?"
"Mengapa tidak mencoba bunuh diri saja?"
Keterlaluan anak itu, Junkyu memang sesekali harus di beri pelajaran tentang bagaimana manusia berucap dengan baik.
"Niatnya begitu" jawab Yoonbin santai, dirinya sudah teramat lelah jika harus berperang mulut dengan sahabat kurang ajarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINNAMON SECRET | Ha Yoonbin ft TREASURE [✓]
Fanfiction[END] Perihal hidup, seburuk apapun jalan cerita di hidup mu, jika kehidupan itu dijalankan oleh orang lain, apakah kau mau? Jika alurnya buruk kemungkinan besar tentu saja kau mau jika hidup mu diambil alih oleh orang lain. Tetapi, tidakkah kau me...