Bab 4

74 12 6
                                    

"Bahaya apanya? Jangan pernah mencoba untuk membodohiku!"

Junkyu masih sulit untuk percaya pada apa yang dikatakan oleh Jihoon, dan itu membuat Jihoon alias Yoonbin malas untuk terus menghadapi Junkyu, setelahnya Jihoon pergi begitu saja meninggalkan Junkyu disana.

Pagi menjelang siang pada hari ini membuat suasana hati Junkyu jengkel, pada akhirnya ia memutuskan untuk kembali pulang ke rumah daripada ribut memperpanjang masalah, hanya membuat lelah, tetapi tetap saja, dirinya tidak akan mudah percaya.

Laju kendaraan pada sepeda motornya tidak begitu kencang, bahkan sangat bahaya sekali untuknya sebab ia berkendara dengan pandangan yang hampa, tidak hanya sekedar hampa, beberapa potongan ingatan akan masa lalu terputar seakan kepalanya tengah santai menonton beberapa rekaman pada masa itu.

Masa dimana semuanya masih baik-baik saja, semua masih indah, dan semua masih terjaga, kedua matanya kian memerah di saat menghadapi beberapa ingatan yang datang tanpa permisi, mood yang semula hancur pun kini berubah menjadi lebih buruk.

Kendaraannya telah beralih dengan melaju jauh lebih cepat, layaknya bertarung dengan sang angin yang berhembus, tetapi dirinya tidak hilang kendali, hanya saja melepas berbagai macam emosi yang terus tertanam di dalam raganya.

Ia hanya ingin kembali pada masa itu, masa-masa itu.




























CINNAMON SECRET•
































"Tidak perlu membantu Ibu, Ji, kau istirahat saja di rumah, nanti kau lelah saat bekerja"

Sehabis pergi meninggalkan Junkyu di jalan tadi, Jihoon memutuskan untuk pergi ke pasar ke tempat di mana sang Ibu menjajakan dagangannya, sedari dulu Ibu menjual sayuran untuk kebutuhan sehari-hari, sebab itulah Jihoon memutuskan untuk bekerja setelah lulus dari sekolah tingkat akhir, ia hanya tidak ingin sang Ibu lelah bekerja, namun pada kenyataannya Ibu justru tidak ingin berhenti bekerja, karena Ibu sudah terlalu nyaman katanya, sayang jika ditinggalkan begitu saja.

"Aku bosan jika hanya berdiam di rumah, Bu" jawabnya seraya merapikan susunan sayuran yang sempat berantakan.

Ibu terus tersenyum memandangi Jihoon, entahlah hanya damai saja rasanya bila terus memandangi figur sang putra.

"Ji, kau tahu bagaimana rupa Ayahmu?"

Ibu hanya iseng bertanya, entah mengapa pertanyaan itu yang justru terlontar, padahal Ibu sendiri tahu jika Jihoon tidak memiliki Ayah sedari kecil, sebab Ayah telah pergi lebih dulu meninggalkan semesta.

"Jelas tahu, Ayah memiliki tubuh yang tinggi, beliau sosok yang sangat kuat dan juga bijaksana" sahutnya spontan.

Dan untuk sesaat Jihoon langsung terdiam atas apa yang baru saja terucap, netranya langsung beralih menatap Ibu yang juga sama-sama terdiam, tentu saja Ibu terkejut, bagaimana tidak, pasalnya selama hidup Jihoon tidak pernah melihat sang Ayah, bukan? Seharusnya.

"Ahh, i-itu khayalan ku saja, Bu, aku hanya mengira-ngira" katanya lagi tersenyum paksa.

"Ji" panggil Ibu dengan nada lembut.

"Ya, Bu?"

"Kau telah mengingat perihal masa kecilmu?" tanya Ibu menatap Jihoon serius.

"Ahh? Bukannya Ibu sudah tahu jika aku tidak pernah ingat tentang masa kecil, mengapa Ibu bertanya?"

"Atau karna tentang sosok Ayah yang tadi aku ucap? Sudah ku bilang itu khayalan ku saja, Bu"

Jihoon tidak memutus senyumnya, netranya terus melekat tajam agar Ibu percaya, karena sungguh, belum saatnya, dan Ibu hanya tersenyum disana.




























CINNAMON SECRET | Ha Yoonbin ft TREASURE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang