Masih berada di bawah malam yang sama, di saat Jihoon telah kembali dan menemui Ibunya, Junkyu yang terperangkap di tempat persembunyian Jaehyuk, dan Yoonbin yang masih nyaman berjalan di bawah malam memandangi semesta dengan langkahnya yang akan pergi menuju rumah dimana disanalah tempat tinggalnya yang sesungguhnya.
Namun, apa yang di lakukan Asahi pada malam ini? Malam ini tidak sama seperti malam-malam biasanya bagi Asahi, Asahi sangat tahu bahwa hal buruk akan terjadi, tetapi Asahi menganggap dirinya terlalu bodoh sebab ia tidak dapat melakukan apapun, semua yang diketahui olehnya hanya ia pendam di dalam diri sendiri.
Asahi hanya ingin menjadi orang biasa seperti manusia lainnya, sebab mengetahui banyak hal yang seharusnya tidak ia ketahui itu membuatnya amat menderita, karena sungguh lebih baik tidak mengetahui apapun dari pada mengetahui segalanya. Layaknya kau akan mati besok dan kau tahu bagaimana caranya kau mati, itu yang dirasakan Asahi saat ini, dirinya tidak dapat tenang bersama dengan pikiran yang terus berputar.
Daksanya bersandar penuh pada kerangka jendela, posisinya membelakangi jendela karena dirinya sudah tak sanggup lagi untuk melihat semesta luar, rasa gundah yang teramat luar biasa masih senantiasa menyelimuti, akankah dirinya bisa melewati malam ini? Hanya itu yang ada dipikirannya.
Netranya kini beralih menatap ponsel yang tengah berada tepat di atas ranjang, ia menghela nafas berat dan setelahnya ia mengambil ponsel itu untuk melakukan panggilan pada seseorang yang sejak tadi berhasil membuatnya cemas dan juga khawatir.
Bersama ketukan nada tersambung yang berbunyi, jantungnya pun ikut berdegup dengan irama yang begitu cepat.
"Ada apa menelfon ku?"
Baru saja Yoonbin telah menjawab panggilannya, terdengar pula suara tawa kecil ciri khas Yoonbin yang membuat sesak pada dadanya kian bertambah.
"Kau, tidak apa-apa?"
Asahi teramat gugup untuk mengatakan sesuatu disaat kondisi tubuhnya sedang tidak baik, ia bahkan bisa membenci diri sendiri sebab mengapa ia memiliki kebiasaan seperti itu, hanya diam dan tak mampu berucap.
"Ya, aku baik-baik saja, aku sedang berjalan menuju arah pulang, ke rumah ku yang sebenarnya"
"Aku tahu"
"Bagaimana bisa kau tahu? Aku belum bercerita apapun padamu tentang hari ini"
Asahi diam tak menjawab, dan terdengar lagi suara tawa Yoonbin yang kini menggema di antara salah satu rungunya.
"Ahh, aku lupa kau kan istimewa, hahaha"
"Maaf"
"Untuk apa?"
Di sana Yoonbin menghentikan langkah di kala Asahi mengatakan kata maaf, dan Yoonbin akhirnya bersandar pada tiang lampu jalan, ia hanya ingin pembicaraannya pada Asahi itu berirama dengan santai.
Asahi masih terdiam hanya ada suara helaan nafas yang begitu berat, hal itu kembali membuat Yoonbin tertawa lagi.
"Hei, kau kenapa? Kau merindukanku? Baiklah, besok kita akan bertemu"
Sejak tadi, baru saat ini Asahi dapat mengukir senyum, ia hanya bersyukur dapat mendengar suara dan tingkah laku Yoonbin yang sama seperti biasanya.
"Mengapa kau diam saja? Kalau tidak ada hal penting maka akan aku tutup panggilan ini"
"Hm, hati-hati"
Jauh di jalan sana, Yoonbin hanya menggeleng pelan disertai tawa kecil, sebab aneh saja rasanya saat Asahi menelfonnya tanpa alasan yang jelas, Yoonbin kembali untuk berjalan santai, entah mengapa ia terlalu menikmati malam ini, malam yang membuat namanya dan juga hidupnya kembali, dan juga malam yang terasa begitu lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINNAMON SECRET | Ha Yoonbin ft TREASURE [✓]
Fanfiction[END] Perihal hidup, seburuk apapun jalan cerita di hidup mu, jika kehidupan itu dijalankan oleh orang lain, apakah kau mau? Jika alurnya buruk kemungkinan besar tentu saja kau mau jika hidup mu diambil alih oleh orang lain. Tetapi, tidakkah kau me...