19. Desiran

11 4 0
                                    

"Fajuki ayo makan, aku buatkan sup untuk kamu"

Mina datang dari balik pintu kamarnya, ya Fajuki sudah bangun dan kini merasa lapar karena aroma makanan yang di buat pacarnya. Fajuki tersenyum melihat Mina yang mendekati nya "makasih ya Mina" ujar Fajuki

Mina hanya membalas dengan senyuman merekah, melihat Fajuki sudah sadar saja udah membuat hatinya senang apalagi memasak kan makanan untuk orang tercintanya.

"Aku suapin ya aa.."

Fajuki membuka mulut nya menerima suapan yang diberi pacar nya. Lidah nya meronta ronta agar selalu diberi suapan itu rasanya memang sangat enak Fajuki kagum dengan kehebatan Mina. Makanan itu telah habis, Mina memberikan susu hangat untuk Fajuki agar stamina pria itu terjaga

"Gimana pacar enak kan" tanya Mina girang sambil membereskan sisa makanan yang berserakan.

"Iya enak! Kamu cocok jadi chef"

Mina tertegun dengan pujian pacarnya, ia juga berpikir ingin menjadi seorang chef yang terkenal tapi harapan nya tidak terwujud, ia gagal dalam ujian dan putus asa. Kini Mina tidak merasa menyesal setelah lari dari impiannya itu sudah cukup menjadi populer dengan aktingnya, itu sudah bisa menggantikan kekecewaan nya dimasa lalu.

"Kamu muji nya ketinggian" elak Mina merasa tidak enak dirinya yang memiliki kemampuan memasak gak seberapa menjadi chef, sudah lah itu sangat menyakitkan

"Aku serius, masakan kamu itu bikin lidah ku manja haha"

Fajuki tergelak begitupun Mina yang merasa malu, Fajuki teringat kerja hari ini ia harus ke sekolah mengajar tapi kondisi nya belum pulih terpaksa harus bersabar.

Fajuki memainkan handphone nya saat Mina izin keluar untuk membeli camilan untuk mereka makan berdua. Fajuki menghela nafas gusar mengetahui tidak ada notif pesan yang terpampang di layar handphone nya, biasanya Haruna mengucapkan salam pagi dan menanyakan kabarnya sekarang tidak ada. Fajuki tersadar ia memiliki pacar apalagi secantik Mina pasti cewek kesal. Ia juga memperiksa kontak Sensei, ia mengklik nama 'si bodoh👾'

Pesan yang berisi pertengkaran konyol, hal itu membuat Fajuki tertawa membaca pesan yang sudah berlalu itu sama seperti membaca pesan pesan mantan bikin rindu eakk. Saat nge scroll pesan tidak sengaja tertekan memanggil pada kontak gadis itu. Fajuki panik berusaha mengakhiri panggilan itu tapi apa daya Sensei sudah mengangkat panggilan nya.

Dengan perasaan berkecamuk Fajuki mendekatkan handphone itu ke telinganya, namun ia tidak mendengar apa apa selain suara nafas. Fajuki masih menunggu Sensei berbicara, tidak ada yang memulai pembicaraan Fajuki mencoba menyapa

"Halo Sens-"

Panggilan terputus, Fajuki tercengang kenapa disaat ia bicara si gadis itu mematikan telepon nya sungguh kurang hajar. Pintu terbuka Mina datang dengan berbagai makanan ringan yang terlihat enak, Fajuki beranjak turun dari kasur membantu Mina membawakan barang yang banyak itu.

"Makasih ya"

Fajuki tersenyum, ia menyusun barang belanjaan itu ke lemari pendingin. Bahkan berupaya merapikan kasur Mina yang berantakan

Mina terkejut dan menyergah Fajuki untuk merapikan kamarnya, karena terlalu khawatir dengan kondisi pria itu.

"Biar aku bantu bantu ya kasihan kamu pasti udah repot ngurus aku"

Ujar Fajuki mendorong Mina agar duduk santai di sofa, Mina tidak percaya dengan pacar nya yang satu ini Fajuki benar benar lihai dalam membersihkan kamar nya

Mina memperhatikan Fajuki dengan hati penuh cinta, membayangkan jika mereka menjadi sepasang suami istri yang cocok. Mina bertopang dagu tak hentinya mengembangkan senyum manisnya

Shining Star [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang