42. Masa Lalu (2)

18 5 0
                                    

"Sierra kamu di panggil ke ruang osis" ujar Fajuki melapor, gadis yang di panggil itu bangkit dari tempat duduknya dan berlalu pergi tanpa mengucapkan terimakasih maupun menoleh pada Fajuki yang sudah baik hati memberitahu nya.

Kini masih pagi hanya mereka berdua yang berada di kelas, kelas lain sudah hadir beberapa orang. Guru guru pun juga sudah melakukan rutinitas paginya seperti mengadakan rapat bersama anggota osis.

Fajuki menatap punggung Sierra dengan perasaan jengkel, mereka sudah lama bertemu tapi gadis itu jarang berkomunikasi ataupun bersosialisasi dengan teman sekelasnya. Sierra hanya bicara banyak saat rapat osis, ia ingin mengembangkan kemajuan SMA Tatsuno dengan mengadakan beberapa acara yang tak luput dari belajar. Semua orang membenci ketua osis yang dingin itu karna keputusan yang di buat Sierra membuat para siswa lain merasa tertekan dan kewalahan dalam mendalami sesuatu materi.

Fajuki pergi keluar dari kelas menuju perpustakaan, ia ingin belajar sebelum bel berbunyi dan berniat bisa mengalahkan Sierra gadis dingin itu.

Saat sedang fokus membaca seseorang masuk ke perpustakaan sehingga Fajuki memperhatikan nya

Dia adalah Mina

Kehadiran gadis itu membuat Fajuki berdiri dan menghampirinya

"Selamat pagi" sapa pria itu sambil memperbaiki kacamatanya. Mina menoleh dan menunjukkan senyum paksa, ia merasa risih di dekati oleh pria ini. Ingin cepat cepat pergi Mina pamit dan berlari ke luar dari perpustakaan, Fajuki sedih tidak dapat mengobrol dengan wanita yang ia sukai itu.

Namun ia teringat pada satu hal, ia ingin bertemu dengan teman Mina yang bernama Sensei itu. Ia membutuhkan bantuan gadis itu agar bisa mendekati Mina.

Fajuki menutup bukunya dan pergi ke kelas, ia belum melihat kehadiran Sensei di kelas padahal sekarang sudah hampir waktu masuk apakah Sensei itu benar benar sering terlambat kenapa ia tidak tau itu.

Dan seperti dugaan nya bel berbunyi, Fajuki duduk di bangku nya menatap ke luar jendela menunggu kehadiran Sensei disana. Gerbang sudah mulai di tutup Fajuki menghela nafas pasrah, merasa sia sia dengan usahanya Fajuki memilih untuk kembali fokus.

Ia menyimak pembelajaran yang sedang berlangsung sesekali melihat ke luar jendela.

"Gak bisa dibiarin nih, bawa cewek kurang hajar itu ke sini" ujar seorang pria marah, ia tidak henti hentinya memaki temannya yang gagal membawa Sensei berada di hadapannya. Pria itu merasa geram melihat anak geng nya babak belur

"Sensei sialan awas kau!" Gumam nya penuh rasa benci, pria itu bernama Zishan berandalan yang cukup terkenal di sekolah favorit setelah SMA Tatsuno. Mereka kini sedang menunggu tak jauh dari gerbang sekolah Sensei. Menunggu kehadiran gadis yang mereka incar

Namun belum beberapa menit suara knalpot yang tidak terasa asing itu memenuhi indra pendengaran mereka dan berdiri menghadang Sensei yang akan lewat.

Sensei turun dari motornya memperhatikan wajah wajah sangar yang sudah siap menghabisi nya. Gadis itu tersenyum licik merenggangkan tubuhnya, berkelahi sudah menjadi makanan sehari hari Sensei. Ia sangat bahagia melakukan kenakalan itu tak peduli jika ia harus sampai babak belur.

"Tangan ku sudah gatal memberi bogem pada wajah jelek mu Sensei" geram Zishan. Ia sangat kesal tiba tiba seorang penguntit melaporkan nya saat akan melakukan judi di tempat rahasia dan sekarang ia kehilangan banyak uang ulah Sensei dan terus memburu gadis itu agar mengganti uang uangnya yang hilang.

"Wah sini aku garuk bang, nih salep" Sensei mengacungkan jari tengahnya mengejek Zishan dengan tampang belagu nya. Pria selaku ketua itu marah dan melangkah cepat menghampiri Sensei serta melayangkan tinjunya tepat di wajah gadis itu, karna sudah mahir dalam membaca gerakan lawan Sensei mengelak dan meninju tepat di ulu hati Zishan kuat hingga pria itu mengerang kesakitan. Baru kali ini merasakan serangan Sensei yang begitu dasyat, selama ini ia meremehkan kekuatan anggota gengnya yang selalu babak belur saat melawan gadis itu. Kini pertarungan satu lawan satu, anggota geng Zishan hanya menonton dan membantu ketua nya jika gagal.

Shining Star [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang