39. Hari- H

15 5 0
                                    

Kini tepat tanggal 5 Desember hari perayaan ulang tahun sekolah di mulai, kini semua sedang membereskan serta menambah dekorasi ruang agar terlihat lebih meriah dan cantik.

Kini di ruang persiapan semua para anggota telah berpakaian rapi dan berkelas. Sebelum acara di mulai mereka sempat berbincang dan tertawa bersama, rileks sebelum menampilkan bakat. Fajuki sudah berkeringat dingin takut penampilan bakat yang ia susun akan gagal atau tidak memuaskan yang pada akhirnya ia di pecat dari pekerjaan satu satunya.

Haruna menenangkan guru seangkatan nya dengan memberi kata kata mutiara versinya. Fajuki tersenyum menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan.

"Kita sudah berusaha selama ini, semangat lah setidaknya kita sudah berusaha benar kan" ujar Haruna lembut. Fajuki mengangguk mengiyakan nya.

Kini perlahan tamu berdatangan mulai dari pendiri pendiri SMA Tatsuno hingga alumni yang telah sukses pun tiba. Mereka telah duduk di tempat, berjabat tangan serta bersilaturahmi sesamanya.

Fajuki juga melakukan hal itu bersama guru lainnnya, ia sungguh tidak percaya jika tamu yang datang sebanyak ini sampai ratusan orang. Namanya juga perayaan ulang tahun sekolah.

Di ruang persiapan...

Tata membantu memasangkan kostum prajurit pada Okun, dari tadi tidak selesai selesai hanya dengan memasang baju yang terlalu sempit itu.

"Argh sempit banget nih kostum siapa tata busana disini mau aku tonjok muka nya tuh, jelas badan orang besar malah di bikin sekecil kurcaci. Mana disini tata busana mana!"

Teriak Okun heboh, semua orang saling pandang mencari siapa yang dimaksud oleh Okun. Tata tertawa mengejek, ia tidak tahan dengan kemarahan teman nya itu.

Tiba tiba seorang wanita cupu berkaca mata mengajukan diri di depan Okun, wajahnya sedikit pucat ketakutan menghadapi pria tinggi di depannya.

"Maaf Okun aku salah mengukur" ujar gadis itu gemetaran, Okun menaikkan sebelah alisnya

"Jadi kamu tata busana?"

Gadis itu mengangguk pelan, Okun berdecih menahan amarahnya yang sudah meledak ledak pada gadis yang cukup ia kenal ini Yuha namanya

"Kita sudah sering bertemu kenapa tidak mikir mikir dulu ukuran badan aku?" Tanya Okun.

Yuha menoleh ke samping menatap lantai, ia merasa bersalah.

"Maaf! Tapi aku hanya bisa melihat mu dari jauh jadi keliatan pendek gitu" jawab Yuha sejujurnya, semua orang terasa terbahak bahak juga menggoda Okun dengan siulan bangsat mereka.

"Oi kata kata dramatis darimana lagi itu" ejek Tata yang memperkeruh suasana, Yuha menunduk dalam menahan air matanya agar tidak jatuh.

Okun menyadari itu, berbalik arah ia memperhatikan teman temannya yang mengambil peran prajurit sepertinya. Ia melihat lelaki yang memakai kostum kebesaran dan menghampiri pria itu.

"Tukar! Badan mu kecil" ujar Okun yang terkesan membentak, setelah menukar kostum nya Okun merasa nyaman saat menemukan yang pas.

Ia kembali menghampiri Yuha yang masih menunduk, pria itu memegang pundak gadis itu untuk menyadarkan nya.

"Yuha kau tidak salah, nih kostum ketukar malah" canda Okun sambil tertawa cengesan. Ia merasa lucu melihat Yuha yang terlalu serius menanggapi amarahnya.

Yuha mendongak menatap Okun yang tersenyum padanya, bagaimana pun Yuha sangat menyukai orang yang murah senyum, ia membalas dengan tak kalah lebarnya.

"Tata bisa kau fotokan aku, udah tampan belum nih"

Okun memberikan ponsel nya pada Tata, setelah memakai pakaian nya Okun merasa percaya diri dengan akting nya nanti meskipun sebagai figuran ia sangat ingin melihat penonton bertepuk tangan.

Shining Star [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang