Aku ragu untuk membalas pelukannya. Aku lega dia memelukku seperti ini, tapi aku masih merasa sedikit kecewa dengan sikapnya kemarin.
"Hyung Won sudah menunggu di bawah, kalau kau ingin ikut lepaskan aku sekarang"
Yoongi ikut bersamaku ke Miracle Hotel, tapi dia hanya bisa menunggu di mobil. Karna kami tidak ingin seseorang mengambil gambarnya lagi.
"Ini pakai ini supaya kau bisa mendengar suaraku. Aku pergi sekarang"
Yoongi meraih tanganku sebelum aku membuka pintu mobil "Kau hati-hati".
Aku dan Hyung Won berhasil menghapus foto itu, walaupun aku harus mendapat tamparan kecil karna menyumpahi Il Hoon brengsek itu. Saat kembali ke mobil Yoongi yang tadinya duduk di samping kursi kemudi pindah ke kursi belakang. Wajahya berubah menjadi sangat kesal saat melihatku. Dia memintaku pindah ke kursi samping dan mengatakan dia yang akan menyetir pulang karna saat berangkat tadi aku yang membawa mobil.
'Kenapa malah dia yang kesal?! Harusnya aku yang kesal sekarang. Setelah kemarin mendiamkanku berhari-hari sekarang tiba-tiba perhatian lagi? Apa mau nya?!'
Sampai di rumah Yoongi masih tidak bicara sama sekali, aku pun ikut mengabaikannya dan langsung masuk ke kamarku. Selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan melihat Yoongi sudah duduk bersandar di tempat tidurku.
"Bagaimana kau bisa masuk?!", Yoongi menunjukkan kunci milik Hye In.
Dia berdiri mendekatiku dan menarik tanganku membawaku duduk di sofa. Yoongi membawa kotak obat ke kamarku, aku melihat seluruh tubuhnya tapi dia baik-baik saja.
"Untuk apa kotak obatnya?" Yoongi masih menutup rapat mulutnya, dia malah menarik wajahku dengan lembut dan hanya menatapku. "Yoongi apa sekarang kau bisu?"
"Kau juga sepertinya sekarang tuli ya?! Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk hati-hati?!". Ternyata ujung bibirku terluka dan Yoongi menyadarinya. Dia kembali menarik wajahku pelan untuk mengobati lukanya.
Yoongi sudah selesai mengoleskan obatnya tapi dia tidak melepaskan tangannya, jadi aku menatapnya dan ternyata dia juga sedang menatapku. Dari tatap matanya aku tahu dia sedang menahan marahnya dan juga sedang khawatir, tapi aku hanya diam saja. Aku masih tidak mengerti dengan sikapnya saat ini.
"Ini terakhir kalinya kau melakukan hal seperti ini. Jika nanti terjadi hal yang sama, biar mereka yang mengurusnya. Sudah bisa mendengarku atau masih tuli?!".
"Seseorang mengatakan aku tidak bekerja dengan benar" ucapku sambil menatapnya.
Yoongi mengusap lembut ujung bibirku yang terluka, "Aku minta maaf.. Apa kau akan memaafkanku?"
"Iyaa sudah ku maafkan.. Sekarang pergilah aku ingin istirahat."
Yoongi membelai puncak kepalaku, "Istirahatlah.." Akhirnya dia pergi dari kamarku. Lemah sekali aku ini. Hanya dengan perlakuan manisnya padaku aku sudah langsung memaafkannya.
Malam berlalu dan pagi ini seseorang berkunjung ke rumah saat aku masih tidur.
"Ibu benar-benar datang..", "Tentu saja". Semua member Bangtan menyambut kedatangannya.
Min Jae yang baru saja masuk ke ruang tengah mengenalinya, "Bibi?"
Mereka saling mengenal, begitupun aku yang juga mengenal bibi ini. Sebetulnya tidak banyak yang aku dan Min Jae tahu tentangnya karna kami tidak begitu ingin tahu kehidupan pribadi orang lain jika mereka sendiri tidak mengatakannya.
Min Jae terkejut saat mengetahui kalau bibi adalah ibu kandung Yoongi. Mereka terkekeh dan sudah tidak sabar melihat reaksiku jika mengetahuinya. Bibi tahu betul jika aku sangat menyukai anggota Bangtan yang satu ini.
"Sekarang mana dia?" tanya bibi.
"Dia masih di kamarnya, biar ku bangunkan" Min Jae menuju ke kamar ku.
"Ibu mengenal Nana?" tanya Yoongi pada ibunya. "Bahkan sebelum kau mengenalnya" bibi terus tertawa kecil.
Aku mengenal bibi karna mama Kim. Mereka berteman dekat dan bibi sering berkunjung ke panti. Saking seringnya kami bertemu bibi juga memintaku memanggilnya mama, sama seperti aku memanggil mama Kim. Aku sering menunjukkan foto Yoongi dan memamerkannya sebagai suamiku. Dan sekarang bibi sedang menceritakannya pada Yoongi dan juga member Bangtan yang ada di ruang tengah.
"Mamanya melarang ibu mengatakan kalau yang dia tunjukkan itu putra ibu" bibi menjelaskan pada Yoongi dan member Bangtan masih sambil tertawa kecil.
"Mama?" Aku memastikannya dari lantai dua, saat ia menoleh aku berlari turun tangga.
"Ouk. Putriku.." ia membuka tangannya untuk menerima pelukanku.
"Sejak kapan dia punya putri" gumam Yoongi, tapi ibunya mengabaikannya.
Kami saling berpelukan erat setelah sekian lama tidak bertemu karna aku terlibat dengan proyek mereka ini. Saat kutanya dari mana dia tahu rumah ini, kukira dia akan menyebut nama mama Kim. Tapi siapa sangka jawabannya justru, "Dari putraku.."
Masih sambil memeluknya aku bertanya-tanya dalam hati, 'Putra? Siapa? Jelas bukan Min Jae, aku tahu ibu Min Jae'. Ku renggangkan pelukanku dan menatapnya,
"Ma.. Siapa nama suami mama?". Aku sudah setengah membeku.
Mama menatapku sambil tersenyum lebar "Min.."
"Aaahh.."
Tamat sudah riwayatku! Aku mundur perlahan dan melepas pelukanku. Sepertinya aku tidak sadar kalau selama ini aku sedang bunuh diri. Aku mengingat semua yang kami lakukan setiap kali bertemu. Mama selalu menanyakan kabar suamiku.
"Jadi putra mama.. Tidak, maksudku .. Bibi.. Dia? Dia putramu?" aku menunjuk Yoongi dan mama hanya mengangguk sambil tersenyum. Wuahh.. canggung sekali rasanya.
"Kenapa kau jadi memanggilku bibi lagi? Aku lebih suka kau memanggilku mama" mama menarik tanganku yang sejak tadi melangkah mundur sedikit demi sedikit.
"Jadi yang dimaksud ayah saat itu ibu pergi bersama putri ibu, itu dia?" tanya Yoongi menggodaku yang masih panik.
Mama membelai rambutku, "Tentu saja".
Mama menunjuk tas besar berisi banyak sekali makanan yang ia buat sendiri. Mama bilang dia hanya berkunjung sebentar untuk mengantar makanan dan langsung pulang, tapi malah tidak sengaja bertemu denganku.
"Aku pulang dulu.. Kalian baik-baik yaa.." lagi-lagi mama membelai rambutku dan tertawa kecil.
"Aku akan mengantarmu ke depan" ujarku sambil menggandeng tangannya. Dan tentu saja putra aslinya ikut mengatarnya ke depan. Mama memelukku dan Yoongi. Sejak tadi mama terus tertawa kecil melihat kami berdua.
"Aku masih tidak menyangka kalian malah bertemu seperti ini. Aku pergi dulu yaa.."
Tepat setelah mobil mama keluar gerbang dan sudah tidak terlihat, aku lari secepat mungkin menuju kamar.
"Heh!!! Tunggu!" Yoongi tertawa mengejarku karna menganggap ini lucu.
"Tidak akan!!" jawabku lari menghindari Yoongi.
--- POV Member Bangtan di ruang tengah ---
Semua melihatku yang berlari dan Yoongi mengejarku.
Jhope : "Ini kebetulan bukan?"
Nam Joon : "Kebetulan yang luar biasa"
Jimin : "Apa mereka sedang syuting drama?"
Jin : "Sepertinya mereka tidak melihat kita disini"
Jungkook : "Hei kalian tidak lihat kami?!!!"
Taehyung : "Jadi sekarang mereka kakak adik?"
Semua menatap Taehyung.
------
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Protect You - Naega Neol Jikyeojulkke
FanfictionErina hanya seorang gadis biasa yang mendapat kesempatan menerima keajaiban dihidupnya. Keajaiban yang tak henti datang membuatnya bertemu dengan "mereka", dan juga "dia" yang selama ini selalu menjadi pujaan dihatinya. Ketulusannya yang sempat dira...