Pagi ini menjadi pagi terindah sekaligus pagi tersedih untuk ku.
Aku bangun dengan pria yang ku cinta masih terlelap di pelukanku memeluk ku erat-erat. Seolah dia juga tidak ingin berpisah denganku. Tapi pria yang sedang memeluk ku tanpa pakaian sama sekali ini juga akan pergi beberapa jam lagi.
"Sayang bangun" ucapku lembut mengelus pipinya berusaha membangunkan Yoongi.
"Kau harus segera bersiap. Bangunlah" sambungku menepuk bahu lebarnya pelan karna dia tidak segera bangun juga.
"Rasanya aku ingin tetap disini saja" gumamnya tidak jelas karna masih menenggelamkan wajahnya di dadaku.
Aku dan Yoongi sudah selesai bersiap, hanya saja masih di dalam kamar.
Pakaianku sudah selesai di cuci jadi aku menggunakan pakaianku saat datang kemari 2 hari yang lalu. Melihatku mengenakan pakaian ini keluar dari kamar mandi Yoongi menatapku tajam.
"Apa?" tanyaku.
Tidak menjawab pertanyaanku Yoongi berjalan ke arahku, melingkarkan tangannya di pinggangku dan menarikku.
Menahan kedua tanganku di atas bufet di depan kamar mandinya, dia membuat tanda merah baru di dekat tulang selangka ku dan di tengah pahaku.
"Ya! Kenapa merah sekali?!" ocehku melihat tanda merah yang Yoongi tinggalkan sangat jelas dan sangat terlihat jika aku menggunakan pakaian seperti ini.
"Siapa yang memintamu memakai pakaian seperti ini? Ah, malam itu juga. Apa sekarang kau hobi memamerkan tubuh mu ini? Ini milik ku kenapa kau memamerkannya ke banyak priaa?!"
Yoongi mengoceh sembari mengambil hoodie hitam miliknya memaksaku memakainya.
Tidak. Lebih tepatnya dia langsung memakaikannya."Sekali lagi ku lihat kau memakai pakaian seperti ini .."
Cup.
Kulingkarkan tanganku memeluknya erat-erat.
"Aku sedang memarahimu. Meski kau membungkamku dengan cara seperti itu kau pikir aku akan berhenti?" sambungnya.
Aku mengeratkan pelukanku dan Yoongi membalasnya.
"Jika kau terus memarahiku seperti itu, aku bisa mati karna merindukan ocehanmu itu" gumamku.
Yoongi mengusap kepalaku lembut dan mengecup keningku.
"Hanya sebentar. Aku janji aku selesai tepat waktu. Kau akan menungguku kan?" tanyanya dengan senyuman manisnya.
"Tentu saja tidak" jawabku singkat kemudian kembali memeluknya erat-erat.
"Kalau tidak kenapa kau menangis, dasar lucu".
Aku dan Yoongi saling mengerakan pelukan dan tidak berniat untuk saling melepaskan, sampai akhirnya mama memanggil kami karna manajer Lee dan para member Bangtan sudah datang untuk menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Protect You - Naega Neol Jikyeojulkke
FanficErina hanya seorang gadis biasa yang mendapat kesempatan menerima keajaiban dihidupnya. Keajaiban yang tak henti datang membuatnya bertemu dengan "mereka", dan juga "dia" yang selama ini selalu menjadi pujaan dihatinya. Ketulusannya yang sempat dira...