BAB 31

68 5 0
                                    

-----Pesan Teks----

Jungkook :

Aku di Brewbee

Cepat kemari

Erina :

Aku sibuk

Jungkook :

Aku tahu kau dimana

Aku tunggu

--------------------------

"Ishh... anak ini"

"Kenapa?" tanya Yoongi. Aku sedang menemaninya bekerja di studionya hari ini, karna aku tidak ada kegiatan lagi.

"Jungkook memintaku menemuinya di Brewbee"

"Temui saja. Kau pasti bosan sejak tadi di sini" sambil mengusap puncak kepalaku.

"Tidak. Aku lebih ingin di sini" jawabku menyandarkan daguku di bahu Yoongi.

"Sebentar lagi aku selesai, aku akan menyusul. Temui saja dulu"

Dan akhirnya aku pergi menemui Jungkook karna Yoongi memintaku. Brewbee adalah salah satu cafe yang ada di lantai 2 gedung H entertainment. Dan yang datang rata-rata hanya karyawan dan tamu perusahaan ini. Jadi bisa di bilang cukup aman dari paparazi.

Saat aku datang ternyata Jungkook tidak sendiri, Jaehyun bersamanya. Aku hanya menatap Jungkook dan dia mengerti. Jaehyun tiba-tiba datang ingin bertemu Jungkook kemudian meminta Jungkook memanggilku.

-----Pesan Teks-----

Erina :

Jangan sampai kau pergi dari meja ini

Jungkook :

Iyaa.. Tenang saja

--------------------------

"Jungkook.. Menurutmu bagaimana kalau aku dengan Erina ?" tanya Jaehyun dengan senyuman khasnya saat sedang membahas ini.

"Tidak cocok"

Bagus. Jungkook membantuku menjawabnya dengan baik. Saat Jaehyun menanyakan alasannya Yoongi datang dan langsung melihat kami.

"Jaehyun kau di sini juga?" tanya Yoongi.

"Ah.. Senior Yoongi.. Apa kabar?"

"Baik. Apa aku sudah bisa membawanya?" tanya Yoongi pada Jungkook dan Jaehyun.

"Kau bisa membawanya. Bawalah" jawab Jungkook cepat.

Jaehyun tampak tercengang dan menatap Jungkook ketika melihat Yoongi meraih pinggangku dan membawaku keluar cafe.

"Yoongi ada banyak orang di sini" ucapku sambil berusaha menyingkirkan tangan besar Yoongi dari pinggangku.

"Biar saja. Aku bahkan bisa membuat mereka melihatku sedang menciummu sekarang"

Bisa-bisanya dia mengucapkan itu dengan wajah dingin dan hanya terus berjalan menuju lift tanpa peduli banyak orang melihat ke arah kami.

Bukannya membawaku pulang Yoongi justru membawaku kembali ke studionya, dia melepaskan tangannya dan hanya duduk diam di meja kerjanya tanpa melihat ke arahku.

'Situasi macam apa ini. Tiba-tiba dia mengabaikanku? Apa dia cemburu?' ucapku dalam hati yang secara tidak sadar ternyata membuatku tersenyum sendiri.

Aku duduk di samping Yoongi, menyandarkan tanganku di meja kerjanya dan terus menatapnya. Sesekali aku berhasil membuat Yoongi melirikku, tapi mulutnya masih tertutup rapat.

"Aku akan terus melakukannya" ucapku membuat Yoongi menatapku tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Membuatmu cemburu seperti sekarang" lanjutku menggoda Yoongi dan berhasil membuatnya bereaksi. Aku sangat yakin saat dia berbalik menghadapku dia akan mulai mengomel, dan tepat sekali dugaanku.

"Siapa y-"

Cupp!

-Hening-

"Kau pikir aku akan diam kalau kau menciumku?" lanjut Yoongi yang terkejut.

"Tidak. Aku harus terus menciummu jika ingin membuatmu diam" Aku terus tersenyum lebar menatapnya karna wajah terkejutnya lucu sekali.

"Kenapa tersenyum lebar sekali? Sedang bahagia?" Masih dengan nada sewotnya Yoongi menyindirku yang terus tersenyum karna ulahnya, dan kembali menghadap meja kerjanya.

Aku meraih tangannya, membawanya ke atas perutku dan menggenggamnya dengan kedua tanganku. Kuceritakan pada Yoongi bagaimana aku bisa kenal dengan Jaehyun juga bagaimana aku bisa bertemu lagi dengannya kali ini.

"Siapa yang tanya?" ucap Yoongi setelah aku menjelaskan panjang lebar.

Kukembalikan tangannya ke atas meja dan aku beranjak dari kursiku, "Sepertinya lebih baik aku pulang".

Saat aku sudah berdiri Yoongi menarikku ke pangkuannya dan memelukku. "Kenapa baru sekarang mengatakannya? Apa yang akan kau lakukan kalau Jungkook tidak memberitahuku?"

"Anak itu. Aku pasti mengatakannya, tapi kulihat kau sedang sibuk jadi aku belum mengatakannya. Kau tidak lelah?"

Yoongi hanya menggelengkan kepala dan terus menatapku.

Tatapannya menghipnotisku.

Aku melingkarkan tanganku di lehernya dan mencium lembut bibir Yoongi.

Pekerjaanku dan Yoongi membuat kami jarang bertemu belakangan ini. Aku benar-benar merindukannya. Dan rasa rindu itu membuatku terhanyut dalam suasana ini.

Yoongi mengangkat tubuhku dan membawaku ke sofa. Dia berhenti menciumku saat menyandarkanku ke sofa. Sesaat Yonggi menatapku, kemudian mencium lembut hingga mulai melumat bibirku.

Gemuruh di dadaku semakin besar dan saat aku sedikit sadar, aku sudah duduk di pangkuannya.

Yoongi menyibakkan rambutku ke belakang telinga saat aku berhenti untuk mengatur nafasku. Tapi senyumannya membuatku terus menatap bibirnya yang candu. Saat aku menatap matanya Yoongi yang tersenyum lebar menarik leher dan pinggangku mendekat dan kembali melumat bibirku tanpa henti.

I Will Protect You - Naega Neol JikyeojulkkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang