CHAPTER 17

15 11 46
                                    

Jangan menilai dari apa yang terlihat. Jangan juga memutuskan sesuatu hanya dari ucapan tanpa tindakan yang nyata.

Tak ada sesuatu yang lebih besar dari kepercayaan. Lantas, seberapa besar jumlah kepercayaan yang kau percayai untuk memberikan status teman dekat pada seseorang??

Tidak mudah tapi juga tidak terlalu sulit.

Bagiku teman adalah sesuatu yang berharga dan aku tidak akan sembarangan memilih itu. Bukan tentang kekayaan atau goodlooking tapi siapa yang bisa saling menerima dan saling mengingatkan dalam kebaikan, dapat dengan pasti menjaga ucapan.


~Isha Zura Agatta


“Gue dukung lo Sha, jadian sama Farhan!” Ucap Diana antusias.

Farhan, salah satu Cogan populer di kalangan masyarakat SMK 1 Semesta. Terkenal pandai, Sopan dan tentu saja wajahnya itu membuat banyak cewek di kelas X Boga 3 ingin menjadi pacarnya.

Tapi banyak orang yang tahu bahwa ternyata Farhan telah lama menyukai Isha. Karena itu banyak dari mereka yang tidak suka pada Isha terutama kaum Hawa. Iri, dan hanya bisa ghibah di belakangnya. Berbeda dengan situasi Perkotaan yang di depan maupun belakang itu tetap menyindir dan ghibah.


Tapi sudah biasa dengan itu, Isha tidak kaget dan tetap tidak peduli.

“Kamu ke perpus?”

“He m.”

“Yaudah bareng aja. Aku juga mau ke sana,” celetuk Farhan setelah melihat Isha membawa novel untuk ke perpustakaan yang lebih tenang.

“Aku ikut yah. Aku juga mau ke perpus,” sahut Sita tiba-tiba. Dia terlihat sekali naksir pada Farhan satu ini.

Padahal menurut Isha, Farhan biasa saja. Tapi yaa Isha maklumi pasti ada sesuatu seperti ini terjadi di sekolah apalagi masa putih abu-abu.

“Ehemm apel teruss!” Diana cempreng. Bisa di bilang perkumpulan Diana, Isha, Puspita, Rina dan Rahma adalah geng anak yang cukup populer. Populer cemprengnya kecuali Isha. Dari awal saja ketika dia sudah terganggu kebisikan kelas dia pernah menyentak seluruh kelas untuk diam. Dan mungkin sentakan nya itu cukup untuk menghentikan kebisingan di kelas itu.

“Yah.. kamu mau ke perpus yah Sha? Yaudah Pita sama Rina yang mungil ini mau ngisi tenaga dulu yaa, laper,” jelas Pita sambil menyenderkan lengannya pada tubuh mungil Rina.

“Em aku ikut Diana sama yang lain ke kantin aja deh. Kamu ke perpusnya sama Sita aja ya bye!” Rahma.

Isha hanya membalas ‘ok’ dengan tangan dan jari nya.

Kemudian melangkah pergi berlalu begitu saja membuat Farhan tak rela dan Sita sangat rela.

Ini masih awalan sekolah dan Isha masih memantau kelasnya. Lebih jelasnya adalah melihat masing-masing karakter orang di dalam nya.

Ada sebuah problem di mana Pertemanan Farhan, Isha, Arya dan Diana yang lebih dekat terpisah oleh jarak.
Farhan suka Isha tapi Isha tidak memiliki perasaan itu padanya.

“Sha, gausah Deket lagi sama Farhan. Dia ga baik buat Lo. Lo juga gak suka kan sama dia. Pelit orang nya, pokoknya dari hari ini cuekin dia. Kalau engga kita gak temen!” cetus Diana menggebu.
Hahaha.

RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang