PROLOG

302 124 109
                                    

Setelah kejadian itu terjadi.

Gadis itu berjalan melewati lorong panjang dengan banyak pohon besar di dalamnya. Menatap lurus ke depan dengan tatapan mata yang kosong. Terus berjalan walaupun dia sendiri tidak tahu di mana ujungnya berada.
Ia sangat merasa kehilangan sesuatu yang selalu ada disisinya dan menjadi kebiasaannya.

Seseorang yang sangat ia cintai, seseorang yang tidak pernah menyakiti hatinya dan berjanji akan selalu melindunginya.

Seseorang itulah yang mati setelah melindungi perempuan yang sangat ia cintai.

Gadis itu mulai terisak. Bibirnya bergetar hebat, air mata telah mengucur dengan derasnya. Membuat badan itu terguncang menahan tekanan kuat dari dalam dada agar tidak keluar dari mulutnya. Deru napasnya sudah tidak karuan lagi. Namun ia masih terus berjalan dan sesekali menatap tangan kanannya.

Ia... Rindu.


🌺🌺🌺

Bersama dengan sepi.

Ku ingat lagi bayanganmu dari mimpi.

Terlukis indah tawa manismu di pipi.

Ku perjuangkan lagi.

Meskipun banyak sakit yang harus dihadapi.

Ku buka pintu hati dan kau pun menyadari.

Ku cari berbagai bukti agar kau pun mengerti.

Aku tak pernah memaksamu untuk ku miliki.

Ku terus menanti walaupun tak berarti.

Ku ingat lagi kenangan-kenangan dalam mimpi.

Hingga bagai duri menancap di hati.

Ku percayakan lagi harapan abadi.

Pada seseorang yang sedang tak ku miliki.

Menggapai mu di dunia ini,

Lebih sulit dari dalam mimpi.

Tapi aku masih di sini.

Berpegang dengan berbagai lara di hati.

Tak pernah peduli pada rasa yang kian menepi.

-Isha


🌺🌺🌺

"Aku masih ga ngerti. Terus kenapa harus aku?" tanyanya sambil menatap sepasang mata milik seorang gadis yang menatapnya dengan tatapan yang sangat dalam dan sulit untuk diartikan.

"Ya aku juga ga tau kenapa harus kamu. Mungkin takdirnya udah gitu."

Hening.

Gadis itu kembali menunduk karena tak sanggup melihat seseorang yang ia kenal di dunia lain berada dalam alam dunia nyata. Bumi. Dunia manusia.
Isha terdiam, ia merasa gugup dan berbagai perasaan yang bercampur aduk menjadi satu di dalam dirinya.

Kerinduan yang telah lama terpendam, sangat lama. Penantian panjang dengan menahan segala beban hidupnya yang berat. Menahan segala gejolak pedih Karena kenyataannya dia tak lagi mengingatnya. Mengingat semua hal manis dan pahit sendirian. Bukan tentang segala rasa di dunia manusia saja, tapi ia juga harus memecahkan gambaran dari setiap kepingan puzzle dari dunia lain yang tidak semua orang tahu.

Isha bergelut dengan dirinya sendiri. Berbagai pertanyaan, rindu, gelisah, kecewa, sedih dan bahagia bercampur aduk di dalam dadanya dan kian memberontak.

Ia menunduk sangat dalam untuk menyembunyikan tangisnya yang mulai pecah. Dapat terlihat bahunya bergetar menahan segala tekanan yang ada di dalam hatinya. Sesak rasanya. Orang yang puluhan tahun dia nanti sekarang benar-benar ada, nyata di hadapannya namun dia sama sekali tidak mengenal Isha yang dahulu mereka sangat dekat dan bahkan saling menyayangi.

Isha tak dapat lagi menahan!

Ia mendongak dan berhambur memeluk cowok di hadapannya dengan sangat erat. Menangis sejadi-jadinya dan menenggelamkan wajahnya di bahu kiri-

Uhuk ehem

Orang itu berdeham dan itu membuat kesadaran Isha kembali ke dunia nyata.
Ia sempat terlonjak kaget dan akhirnya sadar dari lamunannya.

Ia membuang nafas kasar, frustasi.
Mereka berdua masih diam, sama-sama grogi dan gugup.

Tuh kan bego.

**


Author baru ini hahaha :v

Gimana gaes awalannya?😂 Jangan lupa vote nya yaa juga kalo ada yang kurang sreg atau mau kasih saran gapapa komen aja, tapi jangan bully ya namanya juga masih amatiran wkwk

___

Terimakasih 🙏🏻

RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang