CHAPTER 12

50 43 70
                                    

Hubungan tanpa temu jika berakhir tidak akan lebih menyesakkan dari setiap pertemuan.

Bahkan bila itu hanya sekejap mata. Lantas, bagaimana dengan mereka yang selalu bersama dalam temu dan terikat dalam bahagia?

Bagaimana mereka dengan segala keindahan yang ternyata berakhir sendu?

Meskipun semua bahagia dalam kenangan hanya akan melibatkan rindu yang tak berujung dan melahirkan derita yang tiada tara.

 

~Han

Flasback saat Isha SMP

Telekinesis atau kemampuan untuk menggerakkan suatu benda tanpa menyentuh. Isha cukup bisa. Dalam mengendalikan cakra dia juga bisa. Membaca pikiran orang lain? Sering. Melihat sifat dan karakter orang hanya dari berpapasan atau lewat foto Isha mampu. Memiliki kemampuan mata uchiha yang hanya dengan melihatnya Isha bisa membaca apa yang ingin di katakan orang tersebut padanya.

Tidak hanya dengan mata, hati atau alam bawah sadar yang terhubung karena sebuah ikatan pun dapat mengirimkan telepati sepihak pada Isha.

Meskipun duduk depan belakang dan dua orang sekaligus dapat Isha baca. Tanpa mereka mengatakannya atau bertanya terlebih dahulu Isha sudah dengan baik menjelaskan. IPA biologi adalah yang ia suka dan bahasa Indonesia.

Jika di lihat dengan teliti ternyata memang benar, mimpi-mimpinya itu terus bersambung. Sanu, Riri, tapi dia masih kabur tentang beberapa orang yang ia temui di alam mimpi. Kenangan nya penuh oleh Sanu.

Sambil menatap hujan dari balik kaca jendela dan menikmati pahit manisnya kopi.

Ssssshh

Aaahh

Nikmat!!

*Colek-colek.

Isha menengok ke belakang dengan tatapan datar.

“Apa? Mau kopi?” dingin ucapnya.

Dia sendirian di kamar. Dia terbiasa sendirian sejak kecil, karena itu dia suka pergi ke tepian sungai untuk mencari teman.

Teman.

Untuk merasakan kehadiran Sanu.

Dia tidak begitu tahu dahulu bahwa ternyata Kesepian dapat merapuhkan jiwa seseorang bersamaan dengan membuat nyaman.

Dia benci kesepian namun mau bagaimana lagi? Isha menerima meskipun rasanya seperti berada di pulau terpencil di ujung dunia dengan suhu yang sangat dingin menusuk tulang-tulangnya hingga terasa nyilu, tak dapat melihat atau pun merasakan kehadiran sebuah cahaya.

Dia tidak bisa berkomunikasi dengan mereka di dunia ini. Berbeda saat ia sedang di dunia mimpi.

Oh iya ada sesosok cewek yang cukup mirip dengannya tapi wajahnya pun masih buram seakan masih di rahasiakan oleh semesta.

Selalu mengikutinya dari belakang bersama sahabat dalam mimpinya yaitu Riri. Tapi ada seseorang yang juga cukup mirip dengan Sanu. Tapi siapa?

“Sebenarnya aku ini siapa???” tanya Isha pernah pada suatu ketika ia sudah berada di ambang batas sama sekali tidak mengerti tentang dirinya sendiri.

Ketika ada yang memanggil namanya dengan Zura, Isha merasa itu bukan namanya. Asing.

Isha Zura Agatta. Namanya di Dunia Manusia nyata, dan dia lebih suka di panggil Isha dari pada nama panggilan lainnya.

RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang