Sesuai janji kannn? Happy reading!❤️❤️
🏹🏹🏹
"Gue udah suka sama lo sejak SMP, Han."
Mata Stephanie langsung membulat saat kalimat tersebut keluar dari mulut Bima. Rasanya ingin sekali ia menatap Bima dan bertanya apakah ia serius dengan kalimatnya barusan. Namun ia terlalu takut untuk melakukannya.
Ada hening yang panjang sebelum akhirnya Bima kembali melanjutkan. "Tepatnya waktu kita kelas dua SMP, pas persami di hutan, terus kita berdua tiba-tiba ketinggalan rombongan. Lo masih inget gak? Gue takut banget waktu itu. Tapi gue berusaha nyembunyiin ketakutan gue karena ngeliat lo yang tenang dan yakin kalau kita gak bakal kenapa-napa. Lo bilang, kalau misalnya kita lagi sial, paling-paling ya cuma dimakan sama harimau."
Bima seketika tertawa mengingatnya. Sedangkan Stephanie sebenarnya juga ingin ikut tertawa, tapi ia terlalu takut untuk mengeluarkan suara. Jantungnya pun sedari tadi berdegup kencang, seperti akan melompat dari tempatnya. Bagaimana tidak? Hari ini, malam ini, DETIK INI, Bima mengatakan hal yang tak pernah sekalipun ia bayangkan.
"Lo sadar gak sih kalau sebelumnya kita berdua tuh gak terlalu dekat? Lo lebih sering sama Gio atau enggak sama Raka. Kalau sama gue, mungkin itu momen terlama dimana kita duduk berdua dan ngobrol panjang. Posisinya gak banget sih sebenernya, karena kita lagi nyasar dan nunggu pertolongan dari orang-orang. Tapi gak tau kenapa waktu itu rasa takut gue jadi hilang gitu aja. Dan gue baru sadar kalau ternyata lo tuh menyenangkan. Gue nyesal kenapa baru kali itu ngobrol lebih dekat sama lo. Walaupun lo kadang suka random sih pembahasannya, tapi seru. Gue suka. Sejak itu gue suka dengerin lo ngomong. Gue suka berinteraksi dengan lo. Gue suka godain lo. Gue suka liat lo cemberut. Gue suka liat lo marah. Gue suka liat lo ngerengek. Gue suka liat lo perlahan-lahan mulai bergantung sama gue. Sampe akhirnya gue dengan sepenuhnya bisa ngegeser posisi Gio dan Raka sebagai teman terdekat lo. Gue akhirnya bisa jadi nama pertama yang lo sebut untuk minta pertolongan. Gue akhirnya bisa jadi orang yang lo percaya untuk dengerin semua keluh kesah lo. Dan gue akhirnya bisa jadi tempat yang akan selalu lo cari setiap lo lagi butuh apapun."
Stephanie menelan ludah kasar. Karena mendengar penjelasan Bima barusan, membuat dirinya jadi sadar akan hal itu. Sebelumnya ia dan Bima memang tidak terlalu dekat. Pasalnya Bima itu judes dan lebih banyak diam. Jadi Stephanie agak-agak segan jika ingin bercanda ataupun berbicara tentang hal random kepadanya. Ia lebih nyaman bercanda dengan Raka yang punya selera humor receh dan berbicara dengan Gio yang akan selalu menanggapi apapun topik yang tengah ia bicarakan. Kalau untuk Rafael, mungkin waktu itu Stephanie menjadikan Rafael pilihan ketiga yang akan ia ajak berbicara dengan lugas. Dan Bima menjadi orang yang terakhir. Secanggung itu dulu hubungannya dengan Bima.
"Dan gue gak tau kalau ternyata perasaan gue berkembang dengan pesat, Han. Gue gak sadar kalau sejak saat itu, gue jatuh cinta sama lo. Sumpah, ini najis sih sebenernya. Tapi gue serius, gak bercanda, gak nge-prank." Bima yang tadinya masih berani menatap Stephanie pun segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. Karena ia malu dan berusaha menutupi kegugupannya.
"Tapi sayangnya waktu kelas tiga SMP, lo datang ke gue dengan perasaan excited dan bilang kalau lo lagi suka sama cowok. Di situ pertama kalinya gue ngalamin patah hati, kecewa, dan ... hampa mungkin? Tapi gue coba untuk denial sama perasaan gue. Gue berusaha untuk gak apa-apa. Gue berusaha ikut excited. Gue berusaha keliatan senang walaupun sebenarnya gue sedih banget. Bodohnya gue, gue malah ngelampiasin kekecewaan gue dengan pacaran sama cewek lain. Iya, si Lintang. Waktu itu kebetulan banget dia tiba-tiba nembak gue dan gue langsung terima aja. Sebenarnya sengaja sih, karena gue pengen liat reaksi lo. Tapi gak sesuai banget sama ekspektasi, karena lo keliatan senang liat gue punya pacar."
![](https://img.wattpad.com/cover/282435823-288-k292034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boy Friends
Novela JuvenilOrang-orang ngeliat Stephanie beruntung banget, dikelilingi empat pangeran yang selalu protect dia dari mara bahaya di luar sana. Tapi yang mereka gak tau adalah Stephanie bahkan udah di level paling muak dan empet banget sama keposesifan mereka yan...