NARENDRA[3]

205K 16.5K 303
                                    

★ ★ ★

Naren kembali ke Posca hanya sekadar mengecek keadaan markasnya. Sekarang di Posca hanya ada Hans dan Langit, mereka bertugas menjaga Posca malam ini, jaga-jaga jika Volien kembali menyerang markas mereka.

"Loh Bang, kok lo disini?" Hans mem pause game di ponselnya. Laki-laki itu memang satu tahun lebih muda dari Naren.

Langit menoleh kebelakang karena posisinya membelakangi pintu masuk. Sedari tadi Hans dan Langit hanya bermain game di ponsel mereka.

"Gapapa. Lanjut aja" Jawab Naren menyuruh mereka kembali bermain.

Hans dan Langit mengangguk bersamaan seperti anak kembar. Mereka melanjutkan mengotak atik ponsel dan berseru seolah-olah mereka itu berperang seperti yang ada di layar ponsel mereka.

Setelah melihat keadaan Posca baik-baik saja Naren pamit kepada Hans dan Langit. "Hans,Lang jagain Posca kalo ada apa-apa hubungin gue" Perintah Naren kepada dua manusia tersebut.

"Siap Bang" Jawab mereka bersamaan.

★ ★ ★

Pagi ini anak-anak Morvesca berangkat ke sekolah bersamaan, tidak semua, tetapi hanya anggota inti dan beberapa anggota Morvesca yang bersekolah di SMA GHARATHAMA.

Anggota Morvesca berasal dari sekolah yang berbeda beda. Ada yang dari SMA PANCADHARMA, SMA CAHAYA dan beberapa SMA lainnya. Meskipun dari sekolah berbeda-beda anggota Morvesca tetap akrab satu sama lain,karena mereka selalu berkumpul di POSCA setelah pulang sekolah untuk sekadar berkumpul atau bermain.

Deru motor dan suara klakson menggemparkan SMA GHARATHAMA. Parkiran khusus anggota Morvesca penuh diisi motor besar milik Naren dan teman-teman nya.

Naren membuka helm besarnya dan mengacak rambutnya, jeritan siswi-siswi SMA GHARATHAMA pun berhasil memekikkan telinga.

"WOI GILA RAMBUT YANG DI ACAK-ACAK HATI GUE YANG BERANTAKAN"

"Apaan sih alay lo"

"ANJING! KAK AJI MANIS BANGETTT"

"Terimakasih Ya Allah, pagi-pagi lihat kak Naren membuat diri ini semakin bersemangat."

"Itu Candra kan? Makin ganteng aja buset"

"KAK YANSEN COOL BANGET GILA!"

"Saka diem-diem gitu bikin hati gue cenat cenut tau ga!"

"Elio mau gak jadi pacar gue? Harus mau gue maksa soalnya"

Anggota Morvesca hanya mengabaikan jeritan- jeritan
tersebut. Pagi-pagi sudah teriak-teriak, membuat Naren pusing saja.

"ELIO!!" Seru seorang gadis sambil berlari kecil menghampiri Lio di parkiran.

Elio memutar bola matanya, lelah dengan gadis itu. Setiap pagi Elio akan dibuat pusing dengan tingkah gadis di depannya yang bernama Tiara Sisilia. Yap gadis tersebut adalah mantan seorang Aji Sekala Thorien.

Aji menatap Tiara sendu. Dulu dirinya yang selalu di hampiri setiap pagi oleh Tiara, tapi sekarang berbeda. Gadis itu memilih untuk mencintai Elio—sahabatnya. Aji sadar itu semua karena kesalahannya, tapi dia tetap ingin kembali bersama Tiara meski hati Tiara bukan lagi untuknya.

"Masih pagi. Ga usah ganggu gue" Elio berdiri tegap di depan Tiara. "Minggir" Elio ingin pergi tetapi Tiara menghalangi nya.

"Tunggu dulu" Tiara mengeluarkan kotak bekal dari tas nya. "Nih aku buatin sarapan buat kamu, kamu pasti belum sarapan kan?" Tanya Tiara.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang