NARENDRA[26]

135K 13.6K 381
                                    


★ ★ ★

Nalva berlari kecil ketika melihat Naren dan teman-temannya berjalan di koridor SMA GHARATHAMA. Gadis itu yang awalanya menunggu Loren pun menghampiri Naren dan teman-temannya.

"Kak.." Sapa Nalva, tidak lupa dengan garis senyum yang tidak pudar dari wajahnya.

Naren dan teman-temannya berhenti begitu Nalva berdiri tegap di depan mereka.

"Nih aku bawain bekal! Dimakan ya!" Nalva menyerahkan kotak makan berwarna biru muda dengan sedikit corak awan tersebut kepada Naren. Nalva melakukan ini untuk memperbaiki hubungan dengan Naren meski gadis itu tahu Naren tidak akan menerimanya, tapi setidaknya dia berusaha.

Naren menatap kotak bekal tersebut tanpa minat sama sekali. "Gue udah makan" Jawab Naren ketus tapi laki-laki itu sesekali melirik Nalva dengan ekor matanya.

"Gak apa-apa, kamu bisa makan ini nanti" Nalva masih setia dengan tangannya yang bertengger di depan Naren.

"Gue gak butuh makanan dari lo, lo pikir gue gak punya duit buat beli makanan sendiri?" Tanya Naren semakin ketus.

Teman-teman nya hanya bisa menonton tanpa berniat ikut campur, mereka juga merasa tidak memiliki hak untuk mencampuri urusan Naren dengan Nalva.

"Bukan gitu— "

"Minggir" Naren menepis pelan tubuh Nalva hingga gadis itu bergeser posisi, setelahnya Naren dan teman-temannya pergi meninggalkan gadis itu sendiri dengan kotak bekal yang masih utuh di tangannya.

Sebenarnya Artan ingin sekali mengambil kotak bekal tersebut, tetapi kembali lagi dia tidak punya hak, makanan itu Nalva buat untuk Naren bukan untuknya.

"Kasian banget deh, pas udah gak di butuhin lagi, dibuang gitu aja"

Nalva menoleh ke arah Tiara dan teman-temannya. Tiara berjalan santai ke arahnya sambil melipat tangannya di depan dada.

"Emang kalau hasil rebutan itu gak bakal bertahan lama!" Tukas Tiara ketika gadis itu sampai di depan Nalva.

"Lo sama temen lo itu sama aja tau gak? Sama-sama suka ngerebut punya orang" Sentak Tiara lagi.

Nalva  menghela nafasnya lelah, ingin segera pergi tapi tubuhnya dikelilingi oleh Tiara dan kedua temannya.

"Aku gak ngerti kamu ngomong apa" Balas Nalva tidak ingin ambil pusing.

"Lo yang ngerebut Naren dari Keysa, dan Loren yang ngerebut Elio dari gue" Kata Tiara memperjelas.

"Aku gak pernah ngerebut kak Naren, dan Loren gak pernah merebut Elio dari kamu" Nalva memberanikan dirinya untuk membela diri dan membela sahabatnya. Loren mengajarkan nya untuk tidak diam saja orang-orang menindas nya.

"Udah berani ngejawab lo ya?" Tiara membentak Nalva membuat gadis itu sedikit kikuk, tetapi Nalva masih berani menatap mata Tiara.

BRAK!

Bekal yang ada tangan Nalva terjatuh membuat isinya bercecer di lantai koridor itu. Nalva menatap nanar nasi goreng yang dibuatnya tadi pagi, meski hanya nasi goreng biasa Nalva membuat makanan itu dengan penuh harap, mengira bahwa Naren akan menerima bekal buatan nya itu.

"Kamu jahat banget sih?" Lirih Nalva sembari berjongkok untuk memungut makanannya.

"Gue gak jahat, lo aja yang lemah" Tiara kemudian pergi diikuti oleh teman-temannya, sebelum pergi Tiara sempat menendang kotak makan yang ada di tangan Nalva membuat kotak makan tersebut kembali terjatuh.

Nalva yang masih berjongkok pun kembali mengambil kotak makan tersebut. Dengan perasaan dongkol gadis itu memungut nasi goreng yang sudah tidak berbentuk itu.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang