NARENDRA[54]

104K 10.2K 955
                                    


★ ★ ★

"Lang, gue mau pulang, bareng gak?"  Tanya Hans kepada Langit yang masih sibuk dengan Lala.

Langit melihat sekeliling nya, ternyata Posca sudah sepi. "Kalau kita balik, siapa yang jaga Posca?" Tanya laki-laki itu.

Hans menggaruk kepalanya, benar juga. Tapi Hans harus menjemput Riana, kekasihnya. Hans berniat mengantar Langit terlebih dahulu setelah itu menjemput Riana dari tempat bimbelnya.

"Ntar gue ngomong sama bang Naren, soalnya gue buru-buru mau jemput Riana" Tutur Hans.

"Riana yang anak IPA itu?" Tanya Langit memastikan.

Hans mengangguk membuat Langit bingung. "Kenapa harus jemput dia?" Tanya laki-laki itu heran.

Hans tersenyum kikuk, dia berniat memberitahu Langit nanti tetapi keburu laki-laki itu kepo, jadi Hans akan memberitahukan nya sekarang saja.

"Gue udah jadian sama Riana, maaf baru ngasih tahu sekarang" Ujar Hans.

"Jadian? berarti pacaran?" Tanya Langit lagi membuat Hans mengangguk mengiyakan.

Langit memasang wajah bingungnya, bagaimana sih caranya pacaran? Pikirnya.

"Hans! Langit juga mau pacaran!" Ujar laki-laki itu heboh.

"Ya udah cari cewek lah, emang gak ada gitu cewek yang lo deketin?" Pertanyaan Hans membuat Langit bingung, pasalnya bukan dia yang mendekati perempuan, melainkan perempuan yang berbondong-bondong mendekatinya.

Langit menggaruk kepalanya bagian belakang, dia bingung selama masuk SMA dia hanya dekat dengan anak-anak Morvesca. Walaupun banyak gadis-gadis cantik yang mendekati nya, Langit bukan nya senang, laki-laki itu malah bingung mengapa teman-teman perempuan nya tiba-tiba baik padanya, dia menjadi curiga, pasti mereka ada maunya! Pikirnya.

Padahal niat teman-teman nya hanya ingin melakukan pendekatan dengan Langit, mengingat laki-laki polos itu sepertinya tidak tahu cara mendekati perempuan.

"Gak tau, Gina pernah bilang dia suka sama Langit dan ngajak Langit pacaran, ya udah Langit iya in, tapi besok nya dia putusin Langit, katanya Langit tukang selingkuh" Adu Langit, masih dengan wajah bingung nya.

"Emang lo ngapain sampe dibilang selingkuh?" Tanya Hans, perasaan nya mulai tidak enak.

"Ciuman sama Gladys" Jawab nya enteng.

Hans memejamkan matanya masih mencoba untuk bersabar. "Pantes lo diputusin" Hans menarik nafas pelan. "Langit kalau lo udah punya pacar, lo gak boleh dekat-dekat sama cewek lain, nanti pacar lo cemburu" Jelas Hans, berharap agar Langit mengerti.

"Tapi yang cium Langit duluan itu Gladys bukan Langit" Kata Langit membela dirinya.

"Ck,, sama aja lo juga ngapain mau dicium sama dia?" Tanya Hans mulai emosi.

Langit menggaruk kepalanya lagi, dia juga bingung kenapa dia mau dicium oleh Gladys, menurutnya Gladys itu baik, jadi dia nurut saja jika dicium oleh gadis itu.

"Jadi lo mau pulang bareng gak?" Tanya Hans memastikan, laki-laki itu sedang memakai jaket hitamnya.

"Hans bentar deh"  Kata Langit memberhentikan aktivitas Hans.

"Gimana kalau Langit pacaran sama Riana aja, kita pacaran bertiga" Saran Langit membuat Hans membulatkan matanya. "Kita berdua kan gak mungkin berantem, karena kita sahabat! Kita berdua bisa punya pacar yang sama! Hebat kan ide Langit?" Sambung nya lagi.

NARENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang